Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan Amerika Serikat berada di belakang bagian utama dari permasalahan yang ada di wilayah tersebut, bukan solusi untuk mereka.
Pemimpin membuat pernyataan dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, bersama dengan duta besar Iran dan kepala misi diplomatik ke negara-negara lain pada hari Minggu (1/11/15).
Menolak propaganda asing tentang kebijakan luar negeri Iran yang harus berubah tanpa tekanan, Ayatollah Khamenei mengatakan analisis Barat ini “berawal dari tekanan, sesungguhnya ini kebijakan luar negeri Republik Islam, di tingkat regional setidaknya kebijakan ini telah mencegah perebutan kekuatan hegemonik, terutama oleh Amerika yang menjadi penghalang yang kuat “dan karena inilah mengapa mereka selalu bercita-cita ingin merubah kebijakan [Iran].
Pemimpin menambahkan bahwa kebijakan luar negeri Iran, seperti semua negara dunia, didasarkan pada kepentingan jangka panjang, prinsip-prinsip dan nilai-nilai negara dan tidak akan berubah dengan pemerintah yang pandangan politiknya berbeda.
Ayatollah Khamenei mengatakan dampak dari pemerintah yang berbeda hanya sejauh taktik dan strategi eksekutif kebijakan luar negeri negara itu.
Dia menekankan bahwa tujuan AS di Timur Tengah bertentangan dengan kebijakan Iran.
Pemimpin lebih lanjut menunjuk krisis empat tahun di Suriah dan mengatakan penyelenggaraan pemilu adalah solusi untuk konflik di negara Arab itu.
Ayatollah Khamenei menekankan bahwa dukungan keuangan dan militer terhadap militan harus diakhiri untuk mengakhiri perang dan kerusuhan di Suriah agar rakyat Suriah dapat memilih yang mereka inginkan dalam suasana aman dan damai.
Pemimpin juga mengatakan mencerberaikan Syiah dengan Sunni dan Kurdi di wilayah Arab benar-benar bertentangan dengan rencana dan kepentingan nasional “tidak praktis, tidak berguna dan tidak dapat diterima”. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email