Pemikiran-pemikiran Imam Khomeini ra adalah salah satu bentuk persiapan untuk menyambut pemerintahan global Imam Zaman afs, dimana pada masanya, Imam Khomeini ra menentang dan memerangi thagut, dan saat ini banyak negara-negara yang mengikuti jejak revolusi beliau.
Dalam kongres nasional yang bertajuk “313 sahabat yang dijanjikan” yang dilangsungkan di Kermansyah, dewan ilmiah markas takhasusi Mahdawiyat, Hujjatul Islam Muhammad Mahdi Hairi menjelaskan bahwa mengenai pembahasan Imamah dan penerapannya yang dengan indah dipaparkan oleh Al-Qur’an berbeda dengan beberapa pandangan orang.
Dalam surat Al-Isra’ ayat 71 disebutkan bahwa “(Ingatlah), pada hari (ketika) Kami panggil setiap umat dengan Imam mereka”, ayat ini menjelaskan tentang dasar Imamah dan penitngnya Imamah, yakni pada hari kiamat nanti masing-masing akan dipanggil dengan Imamnya, dengan kata lain esensi seseorang tergantung pada esensi Imamnya, ucap Hujjatul Islam Mahdi Hairi.
Beliau juga mengisyaratkan tentang tafsiran ayat “Tunjukilah kami jalan yang lurus” menurut sabda Imam Ja’far Shadiq as, bahwasanya maksud dari kata “jalan” dalam ayat ini terdapat dua makna, makna yang pertama ialah jembatan sirathal mustaqim yang sudah sangat masyhur dimana manusia akan menyebrangi neraka melalui jembatan tersebut, makna yang kedua ialah sirath di dunia bermakna Imam, yang setiap orang memiliki hak untuk memilih Imamnya.
Menurut beliau, pemikiran-pemikiran Imam Khomeini ra adalah salah satu bentuk persiapan untuk menyambut pemerintahan global Imam Zaman afs, dimana pada masanya, Imam Khomeini ra menentang dan memerangi thagut, dan saat ini banyak negara-negara yang mengikuti jejak revolusi beliau.
Dalam sebuah riwayat Imam Ali as bersabda “janji Allah swt adalah pasti”, dan dengan mengacu pada hadits yang diucapkan oleh Rasulullah saww mengenai Imam Zaman afs, dimana Rasulullah saww mengatakan “Imam Syi’ah yang ke-12 namanya seperti namaku, dan orang-orang muslim menerimanya.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email