Imam Zaman afs adalah Imam Al-Qaim (bangkit) dan bukan Imam Al-Qa’id (duduk), dan orang yang menanti Imam yang Al-Qaim tidak boleh menantinya dengan duduk dan berdiam diri saja.
Shabestan News Agency, Hujjatul Islam Muhammad Shadiq Kufayl menjelaskan bahwa sebagian orang yang acuh terhadap revolusi Islam tidak akan bisa menjadi pengikut Imam Zaman afs, sebagaimana yang disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 146 “Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama- sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang- orang yang sabar.”
Beliau menambahkan, dalam setiap revolusi pasti selalu ada orang-orang yang lemah, sebagaimana kaum nabi Musa as berkata kepadanya “Kaum Musa berkata:" Kami telah ditindas (oleh Firaun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang.” Dan sekarang ini sebagian orang juga mengatakan hal ini kepada revolusi Islam Iran.
Dalam ayat lainnya Allah swt berfirman “Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang- orang yang berjihad di jalan Allah.” Dalam ayat ini menjelaskan bahwa sebagian orang mukmin ada yang hanya duduk saja dan acuh terhadap masalah yang ada, pada masa Ahlul Bayt as sekalipun ada orang-orang yang seperti ini, yang mereka datang ke masjid untuk shalat namun mereka acuh terhadap di sekitar mereka.
Imam Zaman afs adalah Imam Al-Qaim (bangkit) dan bukan Imam Al-Qa’id (duduk), dan orang yang menanti Imam yang Al-Qaim tidak boleh menantinya dengan duduk dan berdiam diri saja.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email