Pesan Rahbar

Home » » Rusia Menolak Laporan Palsu Amnesty

Rusia Menolak Laporan Palsu Amnesty

Written By Unknown on Friday 10 February 2017 | 23:39:00

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova

Rusia telah mengecam keras sebagai laporan palsu laporan oleh Amnesty International yang mengklaim bahwa polisi militer Suriah telah melakukan penggantungan masal sebanyak 13.000 tahanan selama lima tahun.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, kepada wartawan saat briefing di Moskow pada hari Kamis (9/2/17) mengatakan bahwa laporan itu “cerita palsu yang tidak sesuai dengan kenyataan” dan “palsu.”

“Ini adalah satu lagi tindakan provokasi yang bertujuan untuk menuangkan minyak di atas api konflik yang melemah di Suriah,” katanya.

Di tempat lain dalam sambutannya, juru bicara Rusia mengecam Amnesty untuk penerbitan apa yang dikatanya sebagai “hasil dari perhitungan matematis dari atas dasar kesaksian yang tidak disebutkan namanya.”

“LSM yang dihormati ini harus mengambil pendekatan yang lebih serius untuk angka yang fantasi yang sangat berbahaya dari cabangnya di Lebanon,” Zakharova menambahkan mengacu ke kantor Amnesty International Lebanon, yang telah menyiapkan laporan tersebut.

Lynn Maalalouf wakil direktur untuk Penelitian kantor regional Amnesty International Beirut, menghadiri wawancara dengan Reuters di Beirut, Lebanon, 6 Februari 2017. (Foto: Reuters)

Kementerian Kehakiman Suriah, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Selasa, menolak jumlah penggantungan massal di penjara Saydnaya dekat Damaskus antara tahun 2011 dan 2015 sebagai tidak benar dan palsu mengklaim laporan tersebut dimaksudkan untuk merusak reputasi pemerintahnya di kancah internasional.

Suriah menolak laporan ‘palsu’ Amnesty tentang penggantung massal di penjara

Ia menambahkan bahwa tuduhan tersebut datang sebagai akibat kemajuan baru-baru ini pasukan tentara Suriah dan sekutunya kelompok pertahanan rakyat dalam pertempuran melawan teroris Takfiri yang didukung asing.

Pernyataan itu lebih menekankan bahwa berdasarkan hukum Suriah, hukuman mati dilakukan hanya setelah perradilan dijalankan melalui beberapa tahapan peradilan. Selama beberapa bulan terakhir, pasukan Suriah telah membuat kemajuan dalam melawan teroris Takfiri, yang akhir-akhir ini mereka meningkatkan tindakan kekerasannya di seluruh negeri untuk membalas serangan yang mereka derita.

(Reuters/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: