Tanggal 29 Rabiul Awal 1336 Hq, dibentuk Dar at-Taqrib Baina al-Madzahib al-Islamiyah di Kairo, Mesir. Lembaga ini dibentuk dengan tujuan mendekatkan mazhab-mazhab Islam. Pembentukan lembaga ini diprakarsai oleh Syeikh Mahmoud Syaltut, Syeikh al-Azhar dan Ayatullah al-Udzma Boroujerdi, marji terbesar Syiah.
Sebelumnya, tokoh-tokoh seperti Jamaluddin al-Afghani, Syeikh Muhammad Abduh, Syeikh Muhammad Husein Kasyif al-Ghita, Syeikh Abdulmajid Salim dan Sheikh Mohammad Taqi Qommi telah melakukan pembicaraan di bidang ini.
Pasca terbentuknya Dar at-Taqrib Baina al-Madzahib al-Islamiyah, lembaga ini mempublikasikan majalah Risalah al-Islam. Majalah ini memuat artikel-artikel ilmiah tentang mazhab-mazhab Islam. Lembaga ini juga aktif menerbitkan buku dan melakukan penelitian mendalam tentang pendapat mazhab-mazhab Islam dalam pelbagai masalah fiqih serta penyusunan kaidah-kaidah fiqih baru.
Muhammad Abdurrahman wafat
Tanggal 29 Rabiul Awal 584 Hijriah, Muhammad bin Abdurrahman Khorasani yang dikenal dengan nama Tajuddin, seorang ahli fikih, ulama besar dan penulis kenamaan wafat di kota Damaskus. Ia termasuk pakar hadis dan sastrawan terkemuka di zamannya.
Tajuddin meninggalkan banyak karya penulisan di antaranya sebuah kitab penjelasan atau syarah atas kitab Maqamat yang ditulis dalam lima jilid. Karya ini adalah karya terbesar yang ditinggalkan oleh ulama besar ini. Tajuddin dimakamkan di lereng gurung Qasiyun di Damaskus.