Beberapa hari setelah pernikahan Sayidah Zahra as dengan Imam Ali as, Nabi Muhammad Saw mendatangi rumah mereka. Beliau bertanya kepada putrinya, "Putriku! Seperti apa suamimu? Apakah engkau rela?"
Sayidah Zahra as menjawab, "Ayah!
Suamiku adalah suami terbaik di dunia. Tapi sebagian perempuan Quraisy
mendatangiku dan berkata, "Rasulullah telah menikahkanmu dengan seorng
pria miskin."
Nabi Saw berkata, "Putriku! Ayahmu tidak
miskin, begitu juga dengan suamimu. Allah Swt meletakkan seluruh
khazanah emas dan perak di seluruh dunia kepadaku.[1]
Tapi saya tidak menginginkannya. Karena aku lebih memilih pahala yang
diberikan Allah... Putriku! Bila engkau mengetahui apa yang diketahui
ayahmu, maka dunia menjadi tidak ada artinya di matamu. Demi Allah!
Suamimu dalam keilmuan, kesabaran, akhlak dan keimanan lebih baik dari
semua orang..."
Putriku! Allah memandang ke bumi lalu
memilih dua orang pria, seorang darinya adalah ayahmu dan satu lagi
adalah suamimu... Putriku! Suamimu sangat baik. Oleh karenanya, engkau
harus selalu menaatinya dan jangan sekali-kali meminta sesuatu kepadanya
yang tidak mampu dipenuhinya atau membuatnya malu padamu..."
Setelah itu Nabi Saw memanggil Imam Ali
as dan berkata kepadanya, "Wahai Ali! Fathimah adalah bagian dariku.
Barangsiapa yang mengganggunya berarti telah menggangguku dan siapa saja
yang membuatnya gembira berarti telah menggembirakanku."
Sumber: Sad Pand va Hekayat; Sayidah Fathimah Zahra as
[1] . Maksud Nabi Saw, bila dirinya menginginkan maka dengan ilmunya dan memohon kepada Allah sudah pasti harta karun yang ada di dalam bumi akan ditemukannya. Begitu juga disebutkan bahwa setelah beliau diutus sebagai nabi, Jibril as mendatanginya dan berkata, "Wahai Ahmad! Allah memberikan pilihan kepadamu menjadi raja dan nabi atau hamba dan nabi." Beliau menjawab, "Saya memiliki sebagai hamba dan nabi-Nya." Jibril as kemudian berkata, "Allah menerima, tapi mengatakan bahwa bila engkau menerima pilihan pertama juga akan diterima."
source
Post a Comment
mohon gunakan email