Pesan Rahbar

Home » » Imam Hasan Mujtaba As, Dermawan Ahlulbait

Imam Hasan Mujtaba As, Dermawan Ahlulbait

Written By Unknown on Sunday 16 August 2015 | 16:28:00


Seluruh Imam Ahlulbait adalah cahaya yang satu yang memiliki keutamaan, kedermawanan, dan kemurahan hati, namun dengan memperhatikan kedermawanan dan kemurahan hati Imam Hasan Mujtaba As yang tiada bandingannya, beliau kemudian digelari dengan nama “Dermawan Ahlulbait”.

Hujjatul Islam Ahmad Ridhai, Pakar Keagamaan, dalam bincang-bincang dengan Shabestan di Birjand mengatakan, anak pertama Imam Ali As dan Fatimah Zahra As lahir di pertengahan bulan Ramadan pada tahun ketiga Hijriah di kota Madinah. Imam Hasan As mencapai kesyahidannya pada tanggal 28 Shafar tahun kelima Hijriah melalui racun yang diberikan oleh istrinya sendiri, Jaddah, dengan perintah Muawiyah.

“Ketika Ahlulbait Nabi ingin melaksanakan wasiat Imam Hasan As untuk menyampaikan ungkapan selamat jalan yang terakhir dengan membawa jasad sucinya di samping makam Rasulullah saw, Bani Umayyah melarang dan menghalanginya dan pada akhirnya menghujani jenasah beliau dengan anak panah,” tambahnya.

Ia melanjutkan, “Salah satu keutamaan Imam Hasan As, 25 kali berziarah ke ka’bah dengan jalan kaki, dua kali menginfakkan seluruh hartanya di jalan Allah, dan tiga kali menyerahkan setengah hartanya di jalan Allah.”

Tentang kepengasihan dankerendahan hati yang sangat kepada orang-orang yang lemah dan anak-anak, ia menceritakan, ”Suatu hari beliau melintas di hadapan orang-orang fakir, mereka meletakkan potongan roti-roti di atas tanah dan memakannya, karena mereka melihat Imam Hasan As, berkata, wahai putra Rasulullah saw, kemarilah dan makanlah bersama kami. Beliau langsung turun dari kudanya dan makan bersama mereka. Setelah itu, beliau mengundang mereka ke rumahnya dan memberikan makanan dan pakaian.”

Imam Hasan As dikenal luas memiliki sifat sabar. Ia melanjutkan, “Suatu hari seorang tua yang tidak dikenal yang datang dari Syam tiba di Madinah, ia melihat Imam Hasan As sedang menunggangi kuda, ia pun melontarkan begitu banyak kata-kata buruk kepada beliau, ketika selesai, beliau memberikan salam kepadanya dan bersabda, wahai orang tua, saya menyangka Anda orang asing di sini, nampaknya kesalahpahaman terjadi pada dirimu. Jika engkau meminta keridhaan dari kami, kami akan meridhaimu. Jika engkau meminta sesuatu dari kami, kami akan memberikan. Jika engkau meminta petunjuk dari kami, kami akan memberikan pentunjuk. Jika engkau memerlukan bantuan dari kami untuk mengambil bebanmu, kami akan mengambil bebanmu. Jika engkau lapar, kami akan mengenyangkanmu. Jika engkau butuh pakaian, kami akan memberikan pakaian kepadamu. Jika engkau membutuhkan sesuatu, kami akan memenuhinya. Jika engkau melarikan diri, kami akan memberikan perlindungan. Jika engkau memiliki hajat, kami akan memenuhinya. Jika engkau mengarahkan tungganganmu ke rumah kami, engkau menjadi tamu kami kapan saja engkau inginkan, hal ini sangat baik bagimu, karena rumah kami siap dan luas serta memiliki banyak fasilitas. Ketika orang tua itu mendengar ucapan-ucapan yang keluar dari sifat sabar Imam Hasan As, ia pun sangat berubah dan air matanya pun mengalir dan berkata, aku bersumpah bahwa engkau khalifah Tuhan di bumi, Tuhan Mahamengetahui di dalam diri siapa Dia akan meletakkan maqam kerisalahan-Nya, engkau dan ayahmu adalah orang-orang yang paling aku benci, namun saat ini engkau adalah orang yang paling aku cintai.”

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: