“Salah satu prinsip yang ditekankan oleh al-Quran dan juga selalu ditegaskan oleh Rahbar Revolusi Islam Iran Ayatullah Khamenei adalah memanajemen masjid dengan cara partisipasi komunal.”
Begitu hal ini ditegaskan oleh Hujjatul Islam Muhsin Qaraati kepala Badan Penegakan Salat Iran dalam seminar sehari ulama Tehran di Tehran kemarin, Selasa (17/6).
Hujjatul Islam Qaraati melanjutkan, dalam al-Quran, Allah pernah memerintahkan supaya Nabi Musa menjumpai Fir’aun. Di sini Nabi Musa menyatakan tidak bisa pergi sendirian. Ia meminta supaya Harun juga menemaninya. Hārūn akhī.
“Para pengurus masjid yang sudah tua dan tidak mampu melakukan seluruh tugas sendirian bisa meminta bantuan tenaga-tenaga muda untuk meringankan beban mereka,” ungkapnya.
Hujjatul Islam Qaraati juga menekankan supaya setiap aktifitas yang dilakukan di masjid dilaksanakan secara spesialis dan menggunakan tenaga yang ahli. Hal ini sekarang sudah menjadi suatu hal yang wajib.
Pada kelanjutan orasi, Hujjatul Islam Muhsin Qaraati menekankan supaya setiap orasi yang digelar di masjid sesuai dengan kebutuhan kontemporer masyarakat.
“Kita hidup di sebuah periode tertentu dari masa. Untuk itu, kita harus mengulas segala sesuatu sesuai dengan tuntutan masa ini,” ujarnya.
Hujjatul Islam Qaraati menjelaskan salah satu metode tabligh yang bisa dilakukan oleh ulama untuk masyarakat. Menurutnya, metode penting yang harus kita perhatikan dalam tabligh adalah jangan sampai kita menyendera masyarakat yang ikut salat berjamaah di antara dua salat. Misalnya, kita berpidato di antara dua salat ini.
(Shabestan)