Jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengambil sikap terang perihal gerakan HTI dan FPI. Mereka mengimbau warga NU untuk tidak menyetujui bahkan menolak aksi-aksi gerakan keduanya. Karena, semangat dua organisasi yang disebut terakhir berada di luar nilai-nilai dakwah ahlussunnah wal jamaah.
Demikian disampaikan Katib Aam PBNU KH Malik Madani dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di gedung PBNU jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Rabu 30 Mei 2015 lalu.
“Warga NU tidak boleh terpengaruh oleh HTI dan FPI,” ujar Kiai Malik, mengimbau pengurus wilayah dan cabang NU di daerah untuk menjaga aqidah warga NU setempat dari segala ajaran sempalan di dalam Islam.
Kalau gerakan HTI bertolak belakang dengan kesepakatan Pancasila sebagai asas tunggal negara, sementara aksi-aksi yang dilancarkan FPI tidak mengacu pada semangat dakwah aswaja, kata Kiai Malik.
Praktik amar makruf dan nahi munkar model FPI, tidak terdapat acuannya di dalam kitab-kitab ulama mazhab, tandas Kiai Malik.
Sementara Ketua PBNU Drs H Slamet Effendi Yusuf yang hadir dalam rapat gabungan itu menambahkan, NU perlu terus menerus menasihati FPI.
(Source)