Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Kebenaran. Show all posts
Showing posts with label Kebenaran. Show all posts

FAKTA BUKTI BAHWA SYIAH DALAM KEBENARAN


Oleh: Rudi Suriyanto

MEREKA BILANG JANGAN MAU PELAJARI SYIAH,,!!!
SEBAB SYIAH ITU AGAMA YANG KOTOR YANG MENGAJARKAN ORANG UNTUK MEMBENCI SATU SAMA LAINYA,,

padahal..
Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,[49:7].

TERLEBIH SYIAH ITU MENGAJARKAN UNTUK MEMBENCI PARA SAHABAT,,
padahal sahabat itu dibenci karena..
Ada sahabat munafik (QS;At-Taubah;101)
ada sahabat munafik yang dikenal (QS;Al-Munafiqun;1)
ada sahabat yang mencampur amal shaleh dengan keburukan (QS;At-Taubah;102)
ada sahabat penebar fitnah & ragu-ragu (QS;At-Taubah;45-47)
ada sahabat yang berburuk (sangka kepada Alloh SWT tanpa hak.Nyaris murtad) (QS;Al-Imran;154)
ada sahabat yang lari dari peperangan [terjadi di saat perang uhud&hunain]
(QS;Al-Imran;153)
ada sahabat fasiq [sahabat yang berkata&berlaku tidak benar] (QS;Al-Hujurat;6)
ada sahabat yang telah bersumpah namun berdusta (QS;At-Taubah;56)
ada sahabat yang mendebat RosulAlloh Sawa &benci jihad [suka dunia&benci akhirat] (QS;Al-Anfal;5,6,7,8)
ada sahabat yang menghindari jihad dalam perang badar (QS;An-nisa';77)
ada sahabat yang lebih suka kehidupan dunia daripada akhirat (At-Taubah;38)
ada sahabat yang melarikan diri dari jihad (At-Taubah;25)
ada sahabat yang berdusta (At-Taubah;43)
ada sahabat yang berbalik dari jihad & melanggar janji dengan RosulAlloh (QS;Al-Ahzab;15)

MEREKA BILANG SYIAH ITU BERBEDA,,TIDAK PANTAS DISEBUT ISLAM,JIKA INGIN AMAN,BUAT AGAMA BARU DAN JANGAN HUBUNGKAN SYIAH ITU DENGAN ISLAM,,

padahal..
4 MAZHAB BERBEDA MEREKA ,,HANAFI,HAMBALI,SYAFII,MALIKI SALING BERTENTANGAN-SALING KAFIR-KAFIRAN DAN SALING BUNUH-BUNUHAN,,TAPI TETAP SAJA DIANGGAP SEBAGAI ISLAM DENGAN ALASAN PERBEDAAN ADALAH RAHMAT..

MEREKA . . T I D A K . . A D I L . . P A D A . . S Y I A H . .
padahal..
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.[ 5:8 ]

MEREKA MENYESATKAN SYIAH..
padahal..
Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang-orang yang mendapat petunjuk.[6:117]-[16:125]-[53:30]
kasihan juga ya menjadi seorang syiah,,

padahal..
untuk mengenal syiah tidaklah sulit,bisa dimulai dari buku ini ''SAQIFAH BANI SAIDAH SUKSESI WAFAT RASULULLAH SAW-O.HASHEM'.PDF >> http://u.to/7SV9Aw

Perjalanan Dalam Menempuh Kebenaran


By: Abu Aqilah

Al-Qur’an menjelaskan tiga persyaratan bagi setiap golongan dan agama umat ini yaitu: iman kepada Allah, beriman kepada akhirat dan melaksanakan perbuatan amal shaleh, ayat tersebut berbunyi: “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin[1], siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah[2], hari Kemudian dan beramal saleh[3], mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” [4] Yang menjelaskan persyaratan keselamatan buat mereka. Apakah tujuan ayat adalah sesuatu yang telah mereka pahami? Ataukah dalam bentuk pamahaman yang lain?

Kaum Yahudi dan Nasrani, mereka masing-masing mengatakan bahwa mereka adalah umat yang terbaik. Klaim yang mereka dengungkan ini juga disebutkan dalam al-qur’an, yang berbunyi: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: “Kami Ini adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah: “Maka Mengapa Allah menyiksa kamu Karena dosa-dosamu?” (kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dan kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu”)[1].(QS AL-Maidah ayat 18).

Dan dengan kesombongan kaum Yahudi, disebutkan dalam Al-qur’an dalam surat Al-Baqarah ayat 80, yang berbunyi: “Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja.” Setelah klaim ini, adalah sebuah kebatilan yang nyata, kelanjutan ayat ini menyebutkan: “Katakanlah: “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu Hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?”

Ayat diatas menjelaskan akan kelemahan pengetahuan mereka terhadap Tuhan. Dan pengetahuan terhadap Tuhan adalah pengetahuan secara fitrah. Manusia tanpa membutuhkan sebuah pengajaran telah menyadari kebutuhan akan Tuhannya. Oleh karenanya, manusia yang memiliki akal tidak memperoleh pemaafan bila terjadi pengingkaran terhadap Tuhan. Dalil tersebut dapat disebutkan dalam Al-Qur’an, yang berbunyi:. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku Ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)”, Atau agar kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami Telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami Ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami Karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?”[2]

Maksudnya adalah agar orang-orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa bapak-bapak mereka dahulu Telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah, tak ada lagi jalan bagi mereka, hanyalah meniru orang-orang tua mereka yang mempersekutukan Tuhan itu. Karena itu mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa Karena kesalahan orang-orang tua mereka itu.

Dari ayat diatas bahwa semua manusia telah mengikat janji dengan Tuhannya dan tidak menghalangi seandainya mereka yang dahulunya musyrik dari keturunan mereka untuk dapat mengenal sebuah kebenaran. Sekali lagi, bahwa pengetahuan akan pengenalan terhadap Tuhan adalah pengenalan secara fitrah. Dalam ayat Allah Swt berfirman . Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui .”[3] (fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan).

Dari penjelasan ayat diatas bahwa keselamatan tidaklah berkaitan dengan orang non muslim, disebabkan hujjah mereka terhadap Islam telah sempurna dan tanpa usaha pencaharian. Dalam kategori mereka hujjah Islam terhadap mereka belum sempurna dan terhalang bagi mereka untuk mendapatkan pengetahuan Islam seperti halnya pengikut Al-Masih yang hanya mengetahui pengajaran nabi Isa dan dengan pengetahuannya ia beramal dan dari muslim yang ia ketahui tidak beramal baik, adalah keselamatan bagi mereka. Dalam hal ini, Allamah Muttahari berkata: “Seseorang bukan dikarenakan namanya kafir menyebabkan ia masuk neraka, juga bukan karena nama (Islam) menyebabkan ia masuk surga. Akan tetapi yang berpengaruh adalah iman dan amal sholeh.”

Namun dalam kategori hujjah mereka telah sempurna, tidak ada jalan keselamatan bagi mereka kecuali menerima Islam.

Dalil diatas kita berbicara terhadap kemungkinan keselamatan bagi seseorang non Islam, bukan penetapan terhadap hukum keselamatan tersebut. Dan dengan dalil ini, apakah keselamatan tersebut menyangkut semua keberadaan golongan dan mazhab Islam? Dalam hal ini persoalan berkisar tentang orang yang beramal atas kebenaran yang ia ketahui. Tentunya dengan informasi yang cukup pada masa sekarang, dapat menilai arti kebenaran tersebut. Kecuali, mereka yang termasuk golongan mustadhafiin. Dan Syekh Makarim Syirazi ketika menafsirkan kaum mustadh’afiin dalam surat An-Nisa ayat 97-98, adalah mereka secara pemikiran , jismani dan ekonomi tidak mampu untuk dapat mengenal kebaikan dari kebatilan atau tidak dapat menilai sebuah kebenaran akidah dan dengan keterbatasan lingkungan tempat tinggalnya, tidak dapat melaksanakan tugasnya secara sempurna serta mereka pun tidak mampu untuk berhijrah.[4]

Dalam riwayat lain, seseorang bertanya kepada Imam Musa Bin Ja’far as tentang mustadhafiin. Beliau as, menjawab: “Mustadhaf adalah ketika hujjah dan dalil tidak sampai kepadanya dan tidak mengetahui adanya perbedaan (mazhab dan akidah yang mengacu pada penelitian). Dan ketika mengetahui adanya perbedaan ini maka tidak disebut sebagai mustadhaf.[5]

Dari sinilah, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam ayat yang pertama kali kita sebutkan, bukanlah sebuah kelebihan yang diberikan kepada kaum Nasrani dan Yahudi pada masa sekarang, dikarenakan hujjah mereka telah sempurna untuk memperoleh informasi kebenaran. Dan ayat tersebut sebahagian mufasir menyebutkan, adalah berlaku bagi umat yang terdahulu sebelum kebenaran risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saaw. Adapun umat Islam yang tidak termasuk dalam mustadhafiin, harus mencari nilai kebenaran dalam realitas terpecahnya umat Islam dalam berbagai golongan dan mazhab.


Catatan Kaki:

[1]Shabiin ialah orang-orang yang mengikuti syari’at nabi-nabi zaman dahulu atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa.

[2]orang-orang mukmin begitu pula orang Yahudi, Nasrani dan Shabiin yang beriman kepada Allah termasuk iman kepada Muhammad s.a.w., percaya kepada hari akhirat dan mengerjakan amalan yang saleh, mereka mendapat pahala dari Allah.

[3]ialah perbuatan yang baik yang diperintahkan oleh agama islam, baik yang berhubungan dengan agama atau tidak.

[4] Surat Al-Baqarah ayat 62

[1] Al-Maidah ayat 18

[2] Al-A’raf ayat 172-173

[3] Ar-Ruum ayat 30

[4] Tafsir Amstal dalam terjemahan bahasa Parsi (Nemune) juz 4 hal 88

[5] Ibid hal 89.

PETUNJUK ALLAH SWT MUTLAK KEBENARANNYA

Di Las vegas, RRC dan Uni Soviyet (rusia), Amerika dan Israel tjit hanapeue Neuteugorle le Allah swt meuseubab awaknyan tjit ka hana diteupeue sapeue teuntang hakikat keubeunaran Allah. Hainjoe seusuai firman Allah: "Sesunggohdjih ureueng-ureueng kafe njan saban mnanteng bagi awaknjan, tapeuingat atawa hana tapeuingat (hai Muhammad) tapi awaknjan teutap han djimeuiman" (Q.S. 2 : 6). Jadi keu geutanjoe manteng meulalui Rausulullah via Al Qur-an, kalheueh Neupeugah le Allah hanapeue peugah sare bak awaknjan, hingga Allah keudroe hana Neuteugor awaknjan ngen musibah supaya diseumike, meusabab awaknjan han djitem seumike, keutjuali kafe Djimmi.

Peureulee tateupeue bahwa musibah alamnjan na 3 bagoe, musibah seubagoe peuringatan Allah lagee Tsunami di Atjeh dan musibah diseubabkan akibat ulah manusia lagee luhop suuem dipe di Jawa dan Musibah seubagoe tanda-tanda keukuasaan Allah lagee gumpa di teumpat ureueng-ureueng kafe njeng hana djiteupeue sapeue teuntang peutunjok Allah. Bandum djeuneh musibahnjan djeuet keu saboh jalan seumike bagi manusia-manusia umumdjih njeng tem seumike. Hingga deungen seumikenjan keumungkenan meureumpek hidajah dari Allah.

Seusuai keujakinan geutanjoe bahwa tiep musibahnjan pasti na hikmah (njeng djroh). Meunurot hematlon, Tsunami di Acheh nakeuh teumasok musibah njeng djroh hikmahdjih. Jalan seumikedjih nakeuh bahwa musibah njeng dipeuget le manusia (baca keuzaliman teuntra Hendon ateueh bansa Acheh - Sumatra) nakeuh juoh leubeh dahsjat dibandengkan musibah Tsunami, meuseue hana takheun malah musibah Tsunaminjan that meu untong keu bansa Acheh - Sumatra. Deungen teuka Tsunaminjan ureueng lua nanggroe njeng dihambat le pihak Hendon awaiken bekdjitameng u Acheh - Sumatra supaja mangat bebaih menzalimi masyarakat sipil, kadjeut di tameng u Acheh hingga teuntra-teuntra Hendon dan Polisi handjeuetle djianianja masjarakat sipil Acheh .- Sumatra secara terang-terangan.

Seulandjutdjih deungen musibah di laot dan bineh pante, djustru teuntra Hendon njeng le mate, seudangkan teuntra Acheh - Sumatra seulamat dalam gle. Peukara ureueng sipil di kuta-kuta dan di gampong-gampong njeng le tjit mate, seubahagiandjih nakeuh ureueng-ureueng njeng meumihak keu teuntra Hendon njeng that keudjinjan. Minimal hana geupakoe sapeue lale geunikmati gadji njeng dibri le peunguasa Hendon (peugawe Hendon, ubee dua boh djab, ret deh toe retnoe rab) atawa peunghuni geudong-geudong mewah njeng hanapakoe keu perdjuangan peubibeueh nangroe.

Musibah Tsunaminjan memang hana djroh keu golongan njeng lon seubutnjan. Seubagian masjarakat sipiltreuk njeng na di Gampong-gampong dan dit njeng di Kuta-kuta nakeuh ureung djroh njeng meumihak keu perdjuangan. Ureueng njeng lageenjankeuh njeng tameng lam katagori 'sjahid' saban lagee TNA njeng mate lam seueh prang karena Allah atawa ureueng sipil njeng dianianja le sipa-i. Bagi ureueng njeng hana meuphom peutunjok Tuhan (agama), geupike malang awaknjan bandum. Disinoekeuh njeng Neupeugah le Allah bahwa seubab matenjan na matjam-.matjam. Na njeng mate dianianja le sipai, mate meuseubab rhet ditjong kajee, mate lam tika eh meuseubab katuha atawa peunjaket hana ngen peu ubat, mate meusireut ngen kult pisang dan matjam-matjam njeng laenlom. Peunjebab matenjan bandum ken ukoran get atawa brok. Ukoran get atawa hanaget nakeuh kiban posisi geutanjoe lam udep di donjanjoe, peuekeuh bak djalan redha Allah atawa bak djalan thaghut. Njankeuh seubab haq tameurunoe supaja geutanjoe roh lam golongan njeng Redha Allah swt.

Ureueng-ureueng njeng manteng udep di Acheh, mateng Neu udji le Allah sampe trok adjai geutanjoe. Seudangkan ureueng-ureueng njeng ka sjahid dan mate lam redha Allah, ka seuleusoe dan bak hakikatdjih ken mate ureueng njan bandum tapi meupinah teumpat dari alam Donja u alam Kubu, untok seulandjutdjih Neupinah lom u alam Akhirat njeng keukai dan hana mate-mate. Meuseubabnjan Allah Neukalen soe diantara geutanjoe njeng kaputoh asa dan bahkan meumihak keu musoh dan soe njeng teutab saba bahpih leubeh geuhen buet peubibeueh bansa geutanjoe dibandengkan masa njeng ka ulikot.

Kadeuh takalen bahwa seubagian ureueng geutanjoe uroenjoe ka meusuruek lam peurangkap musoh njeng hana disadari, hingga meutamah ego watee na teugoran dari pimpinan. Mandumnjan teugantung bak na ileumei perdjuangan meunurot peutunjok Allah lam Qur-an, Hadist dan Imam-imam njeng ka Neutunjok le Allah dan RasulNeuh seureuta pribadi-pribadi agong laendjih njeng aplikasi droeneuhnjan akan tateumee bila na tameurunoe seudjarah/tarekh.

Sesungguhdjih Allah kalheueh Neubi peutunjok keu manusia untok meuudep di planet Bumoenjoe ngen Taurat, Zabur, Indjil dan Al Qur-an seubagoe kitab peuseumpurna dan kitab kontrol Zabur, Taurat dan Injil dari peumalsuan ureueng-ureueng djahe, hingga banlhee kitab njeng awainjan Neupeu mensoh/Neupeubateue seubagoe peudoman udep. Ohlheuehnjan teuma Allah Neu utoihlom Rasul-rasul untok peudampeng kitab-kitapnjan seureuta peundjeulasandjih bagi njeng hana meuphom. Disampeng njanlon Allah Neutunjoklam pribadi-pribadi laen untok peudampeng Al Qur-an ohlheueh Rasulullah neutinggai Donja, supaja manusia seulanjutdjih teutap na bimbingan hingga pasti han seusat keutjuali ureueng-ureueng njeng tulak peundam peng njan.

Terjemahan bebasnya:

Di Las Vegas, RRC dan Uni Soviyet (rusia), Amerika dan Israel, memang takperlu teguran dari Allah disebabkan mereka tidak tau apa-apa tentang hakikat kebenaran Allah. Hal ini sesuai firman Allah: "Sesungguhnya orang-orang kafir itu sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan (hai Muhammad), namun mereka tetap tidak beriman" (Q.S. 2 : 6). Jadi untuk kita saja melalui Rasulullah via Al Qur-an sudah dikatakan Allah takusah sampaikan kepada mereka, tidak mau berfikir kecuali kafir Jimmi

Perlu kita ketahui bahwa musibah itu ada 3 macam, musibah sebagai peringatan Allah seperti Tsunami di Acheh, musibah yang disebabkan akibat kelengahan manusia seperti pancuran lumpur panas di Jawa dan musibah sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah seperti gempa di kawasan kafir yang tidak tau apa-apa.tentang petunjuk Allah. Semua jenis musibah itu menjadi sarana bagi manusia pada umumnya yang mau berfikir. Hingga melalui berfikir itulah mereka berkemungkinan untuk mendapat hidayah Allah.

Sesuai keyakinan kita bahwa setiap musibah itu pasti ada hikmah (yang baik). Hemat saya , Tsunami di Acheh adalah musibah yang baik hikmahnya. Logikanya bahwa musibah yang dicetuskan oleh manusia (baca kezaliman tentara Indonesia atas bangsa Acheh - Sumatra) adalah jauh lebih dahsyat dibandingkan musibah Tsunami, kalau tidak kita katakan malah musibah Tsunami itu sangat beruntung buat bangsa Acheh - Sumatra. Akibat Tsunami itulah orang luar negeri yang sebelumnya dihambat pihak Indonesia agar tidak masuk ke Acheh - Sum,atra supaya bebas menzalimi masyarakat sipil, bisa masuk ke Acheh hingga tentara-tentara Indonesia dan Polisi tidak dapat lagi menganianya masyarakat sipil Acheh - Sumatra secara terang-terangan.

Selanjutnya dengan musibah di laut, pantai, kota dan kampung-kampung, justru tentara Hendon yang banyak mati, sementara tentara Acheh - Sumatra selamat di Gunung-gunung. Soal orang sipil di kota-kota dan dikampung-kampung yang juga banjak mati, sebahagiannya adalah orang-orang yang memihak kepada tentara Hendon yang sangat keji itu. Minimal tidak mau peduli apapun, asik menikmati gaji yang diberikan penguasa Hendon (pegawai Hendon) atau penghuni gedung-gedung mewah yang tidak peduli kepada perjuangan untuk membebaskan negrinya.

Musibah Tsunami itu memang tidak baik bagi golongan yang saya sebutkan tadi. Sebahagian lagi masyarakat di kampung-kampung dan sedikit di kota-kota adalah orang-orang baik yang memihak kepada perjuangan. Orang-orang seperti itulah yang masuk dalam katagori 'Syahid' sama seperti TNA yang mati berjuang karena Allah atau orang-orang sipil yang dianianya oleh TNI/POLRI. Bagi orang yang tidak memahami petunjuk Tuhan (agama), mengira mareka itu malang semuanya. Disinilah yang dikatakan Allah bahwa sebab mati itu bermacam-macam. Ada yang mati dianianya TNI/POLRI, mati disebabkan jatuh dari pohon kayu, mati di tempat tidur disebabkan sudah tua atau penjakit yang tidak ada biaya untuk berobat, mati terpeleset dengan kulit pisang dan macam-macam penyebab lainnya. Penyebab itu semua bukanlah ukuran baik atau buruk. Ukuran baik-buruknya adalah tergantung posisi kita dalam kehidupan di Dunia ini, apakah di jalan keredhaan Allah atau jalan thaghut. Itulah sebabnya kita haq untuk menuntut agar termasuk dalam golongan yang redha Allah swt.

Orang-orang yang masih hidup di Acheh, masih di uji oleh Allah samapi ajalnya. Sedangkan orang-orang yang sudah syahid dan mati dalam redha Allah, sudah selesai dan pada hakikatnya mereka itu bukan mati tapi berpindah tempat dari alam Dunia ke alam Kubur yang selanjutnya akan dipindah lagi ke alam Akhirat yang kekal tidak mati-mati. Justru itu Allah akan melihat siapa diantara kita yang sudah putus asa dan bahkan memihak kepada musuh, dan siapa diantara kita yang tetap sabar walaupun lebih berat usaha membebaskan bangsa kita dibandingkan masa yang lalu.

Sudah nampak kita lihat bahwa sebahagian orang kita hari ini sudah terperosok dalam perangkap musuh secara tidak sadar, hingga bertambah ego ketika mendapat teguran dari pimpinan. Itu semua tergantung ada tidaknya ilmu perjuangan sesuai petunjuk Allah dalam Al Qur-an, Hadist dan Imam-imam yang sudah ditunjukkan Allah dan Rasulnya, serta representant-representant agung lainya dimana aplikasi mereka dapat kita temukan bila kita belajar sejarah /tarekh.

Sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepada manusia untuk hidup di planet Bumi ini dengan Zabur, Taurat, Injil dan Al Qur-an sebagai kitab penyempurnaan dan kitab kontrolnya terhadap Zabur, Taurat dan Injil dari pemalsuan tangan-tangan jahil hingga ketiga kitap yang terdahulu itu di mensohkan /dibatalkan sebagai pedoman hidup. Selanjutnya Allah juga mengutus para Rasul untuk mendampingi kitab-kitab tersebut serta penjelasannya bagi yang tidak dapat dipahaminya.Disamping itu Allah juga menunjukkan pribadi-pribadi lainnya untuk mendampingi Al Qur-an setelah Rasulullah meninggalkan Dunia agar manusia selanjutnya tetap mendapat bimbingan hingga pasti tidak akan sesat kecuali yang menolak pendamping tersebut.

Terkait Berita: