Apa yang dilakukan mahasiswa
Inggris ini menunjukkan bukti, bahwa untuk mencintai al Husain tidak
meniscayakan seseorang melakukan tindakan-tindakan irasional dengan
menyiksa dan melukai diri dengan senjata-senjata tajam.
Menurut Kantor Berita
ABNA, dengan semakin maraknya dakwah Ahlul Bait, terutama dalam
memperkenalkan sosok Imam Husain As dan perjuangannya di padang Karbala,
yang pantang tunduk pada kezaliman dan kesewenang-wenangan, mata
duniapun mulai melirik dan berusaha untuk mengetahuinya. Sayang, tidak
sedikit kemudian ada upaya-upaya yang justru menciderai sosok
kepahlawanan Imam Husain As tersebut dengan melakukan upacara-upacara
duka yang justru bertentangan dengan ajaran Islam dan seruan Imam Husain
As sendiri, semisal melukai tubuh hingga berdarah-darah dengan
menggunakan senjata tajam seperti pedang dan cambuk besi.
Meski hal tersebut mendapat
penentangan dari ulama-ulama Islam, bahkan ulama-ulama Marja Syiah
memfatwakan pengharamannya, namun sebagian kelompok masih tetap
melakukannya dengan dukungan satu-dua orang yang mengklaim diri sebagai
ulama.
Tampilan yang diperlihatkan
justru menjauhkan masyarakat dari mengenal hakikat Asyura, bahkan
kelompok non muslim mencibir tradisi tersebut dan menyebutkan irasional
dan hanya dilakukan oleh-oleh orang-orang yang cenderung pada kekerasan
dan pertumpahan darah.
Pecinta al Husain lintas agama
dan mazhab di Inggris melakukan hal positif dalam membendung tradisi
yang menciderai nama al-Husain As tersebut. Mereka memperkenalkan
tradisi bahwa mencintai al Husain As tidak mengharuskan seseorang harus
melukai diri dengan berdarah-darah, namun yang ditunjukkan adalah
tampilan pesan sesungguhnya dari perjuangan Imam Husain As di Karbala.
Yaitu ajaran kemanusiaan dan cinta pada kehidupan yang damai dan saling
memuliakan.
Digerakkan oleh sejumlah
mahasiswa muslim Syiah yang kuliah diberbagai Universitas di Inggris
yang memperkenalkan Islam yang ramah, mereka membentuk Yayasan Who is
Hussain [Siapa al Husain itu?]. Diantara agenda dan program mereka
adalah memperkenalkan sosok Imam Husain As dengan cara-cara yang lebih
santun dan bermanfaat bagi publik. Diantaranya adalah melakukan aksi
amal donor darah, memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang
membutuhkan, membangun tempat-tempat persinggahan dan pelayanan bagi
anak-anak jalanan, membagikan makanan dan minuman gratis dan amal-amal
sosial lainnya.
Dimulai dari sebuah yayasan
kecil di Inggris pada tahun 2012, “Who is Hussain?” mendapat simpatik
dan dukungan luas masyarakat Eropa. Tahun ini, yayasan ini telah
memiliki cabang di beberapa Negara Eropa termasuk di Amerika Serikat,
dan melakukan kegiatan amal sosial secara serentak pada bulan Muharram,
yaitu bulan terjadinya tragedi memilukan yang menimpa keluarga suci Nabi
Muhammad Saw.
Cara kreatif lainnya dalam
memperkenalkan sosok Imam Husain dan ajaran-ajaran kemanusiaannya,
adalah dengan membuat poster-poster dan baliho-baliho yang berisi
kutipan-kutipan Imam Husain atau tokoh-tokoh dunia yang terinspirasi
pada semangat perjuangan beliau, di tempat-tempat umum, seperti dihalte
bis, dinding-dinding jalan dan di dalam bus kota. Mereka juga membagikan
selebaran dan minuman gratis sembari memberikan jawaban atas pertanyaan
siapakah Imam Husain itu.
Untuk lebih mengenal yayasan Who is Hussain bisa dilihat pada link: http://www.whoishussain.org/
Berikut di antara foto-foto kegiatan mereka.