[YANGON] Pemerintah Myanmar membantah kabar mengenai pembunuhan terhadap 48 warga Rohingya pada awal Januari 2014 yang dilaporkan ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Pada Kamis (23/1), PBB memperingatkan pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekerasan sektarian dan melakukan investigasi terkait laporan pembunuhan terhadap sekitar 48 warga Rohingya dalam serangan yang dilakukan kelompok mayoritas, di Desa Du Char Yar Tan, bagian utara Rakhine.
Juru Bicara Kepresidenan Myanmar, Ye Htut, mengatakan laporan yang disampaikan kepada PBB tersebut tak berdasarkan fakta dan perlu diperjelas mengenai para korban. “Laporan tersebut sama sekali tidak benar. Itu tidak sesuai dengan fakta,” kata Ye Htut, menanggapi pernyataan PBB.
Kementerian Informasi Myanmar, juga membantah laporan tersebut. Dalam pernyataan resmi yang dipublikasikan, Kamis, disebutkan bahwa Kepala Menteri negara bagian Rakhine, Hla Maung Tin, telah mengunjungi Desa Du Char Yar Tan untuk memantau kondisi di sana.
“Hla telah menyampaikan bahwa laporan mengenai pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak warga Rohingya tidak benar dan dipublikasikan oleh media asing,” demikian pernyataan Kementerian Informasi Myanmar.
Namun Direktur Grup Fortify Right Thailand, Matthew Smith, mengatakan pemerintah tidak memberikan akses kepada kelompok kemanusiaan, relawan independen bahkan jurnalis untuk memasuki Desa Du Char Yar Tan.
Menurut dia, desa tersebut dilaporkan telah kosong sejak serangan dan pembunuhan yang berlangsung pada awal Januari 2014. Banyak warga Rohingya yang mengungsi atau bersembunyi.
(Source)