GAZA - Dalam sebuah perang darat, seorang perwira militer Israel, Letnan Kolonel Oshik Azulai, kaget sekaligus takut. Dia melihat terowongan gelap gulit di perbatasan Jalur Gaza Palestina. Dalamnya, sekitar 46 meter.
Ponsel, katanya, tidak bisa aktif di dalam terowongan itu. Kolonel Azulai, yang menjabat sebagai Wakil Komandan Divisi Gaza Selatan Militer Israel itu, menceritakan terowongan yang dia jumpai membentang ke wilayah Israel. Bentuknya mirip seperti bentuk semangka.
Melalui salah satu terowongan itulah, banyak militan Gaza menyusup ke Israel dan membunuh sejumlah tentara Zionis. Sejumlah terowongan itu pula yang membuat warga dan pejabat Israel ketakutan, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
”Kami tidak akan menyelesaikan operasi tanpa menetralkan terowongan, satu-satunya tujuan yang merupakan penghancuran warga sipil dan pembunuhan anak-anak kita,” kata Netanyahu dalam sebuah pidato di televisi. (Baca: Menyamar di Israel, Militan al-Qassam Habisi 10 Tetara Zionis)
”Tidak mungkin bahwa warga negara Israel akan hidup di bawah ancaman mematikan (dari) rudal dan penyusupan (militan) melalui terowongan. Kematian (datang) dari atas dan dari bawah,” lanjut dia, seperti dikutip New York Times.
Terowongan di Gaza, semula menjadi imajinasi para pejabat Israel sejak tahun 2006, ketika militan Hamas menculik seorang tentara Israel. Tapi, kini terowongan itu bukan lagi imajinasi, tapi menjadi ancaman yang menakutkan bagi para pejabat Israel.
Banyak ahli di Israel semula meragukan perjuangan para militan di Gaza dengan mengandalkan terowongan. Tapi, mereka kini mulai pikir-pikir untuk meremehkan militan Gaza melalui terowongan itu.
”Ini membawa kita sedikit ke masa kecil, seperti dongeng dari setan,” kata Eyal Brandeis, 50, seorang ilmuwan politik yang tinggal di Kibbutz Sufa, satu mil dari tempat 13 militan yang muncul dari terowongan saat fajar pada 17 Juli 2014 lalu.
“Ini adalah sangat lingkungan pastoral tempat saya tinggal, kondisinya tenang, dengan rumput hijau, dan pohon-pohon. Ini bukan pikiran yang menyenangkan bahwa Anda duduk pada suat hari di teras, minum kopi dengan istri dan sekelompok teroris akan muncul dari tanah,” ujarnya yang menyebut para militan sebagai teroris.
Pihak militer Israel mengatakan, setidaknya sudah lebih dari 70 terowongan ditemukan. Salah satu terowongan yang dianggap menakutkan adalah terowongan Ein Hashlosha. Di mana, melalui terowongan itu terdapat air, kerupuk; sekaligus granat roket dan senapan otomatis.
Ada juga kamar kecil untuk tidur atau bersembunyi. Selain itu terdapat pula borgol plastik, seragam tentara Israel.”Itu alah satu terowongan yang sangat baik,” kata Kolonel Azulai. ”Ini seperti kereta bawah tanah, di bawah tanah Gaza.”
Ada Kecanggihan
Ahli Israel mengatakan untuk membantun setiap terowongan akan memakan waktu hingga satu tahun dan biaya hingga USD2 juta. Bahkan untuk membuatnya butuh puluhan penggali yang bekerja dengan tangan dan dengan alat-alat listrik kecil.
Militer Israel, kata Azulai, telah mengetahui tentang cerita terowongan itu sejak 2003. Tapi, para tentara Israel baru kaget setelah mengetahui ada kecanggihan yang mereka temukan.
Perwira intelijen pernah melacak sejumlah terowongan di Gaza Mereka bahkan mengandalkan peralatan komunikasi yang digunakan di bawah tanah.
”Sebagian besar alat, tepatnya alat fisik, tidak bekerja di bawah tanah. Itu sangat terbatas,” kata Brigjen. Jenderal Shimon Daniel, yang memimpin korps zeni tempur Israel 2003-2007. ”Ini adalah paradoks. Ini bukan hal mudah. Ini lebih sulit (dari yang dibayangkan).”
Senin petang kemarin (28/7/2014), kelompok sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam membunuh 10 tentara Israel. Mereka menyusup ke wilayah Israel melalui terowongan, menyamar dan kemudian menghabisi 10 tentara Zionis Israel.
Insiden itu terjadi di wilayah Israel. Tepatnya di sebelah timur al-Shujaiyya. ”Pejuang menyusup di belakang garis musuh dan menewaskan 10 tentara (Israel),” bunyi pernyataan al-Qassam.
Sumber: sindonews.com