Nama
saya Yahya Hayder Seymour. Saya dilahirkan di Filipina pada tahun 1987
dengan nama Sean Andrew Seymour. Ayah saya warga Skotlandia dan ibu saya
seorang Filipina. Itu berari seorang berdarah campuran atau dengan
istilah half cast seperti yang disebut oleh rekan-rekan saya. Kedua
orang tua saya bercerai ketika saya masih muda. Ibu saya terpaksa
membesarkan kakak saya yang waktu itu berusia 3 tahun, sementara saya
baru berusia 9 bulan. Ibu berusaha keras untuk membesarkan kami,
meskipun ia berada di sebuah negara asing, Skotlandia. Sebuah Negara
yang agak kasar terhadap orang asing.
Berasal dari
Filipina, secara alami saya adalah seorang Katolik Romawi. Saya memang
percaya akan wujudnya Tuhan, tetapi bukan dalam bentuk dogma yang
tertentu. Bukan juga dari sudut pandang Panteisme. Walaupun saya punya
minat dalam berbagai agama yang dilahirkan dalam sejarah, saya sering
membaca agama, mitos dan legenda.
Pada usia 13-14,
saya berteman dengan orang-orang yang salah. Mungkin karena saya ingin
merasa punya kelompok dan mendapat perhatian. Oleh karena itu, saya
menjadi salah seorang anak dari keluarga yang berlatarbelakang kelas
menengah yang dihormati, yang berlagak kononnya ghetto, dan seperti itu.
Saya mulai merokok pada usia 14 tahun, dan minum Binge pada usia yang
sama. Sayangnya kebiasaan ini memberi dampak buruk bagi pelajaran saya.
Nilai-nilai di sekolah mulai menurun dan akhirnya saya dikeluarkan dari
sana. Pada usia tersebut, guru pembimbing saya telah memberikan saran
agar saya melakukan proyek pribadi sebagai hukuman. Tugas ini harus
dilakukan selama 2 bulan dan tugasnya mengkaji tradisi Filipina. Proyek
ini menjadi bertambah menarik karena dengan sendirinya saya mulai
mengenal agama Islam. Boleh jadi Islam merupakan keyakinan besar dunia
yang tidak pernah timbul dibenak saya sebelum ini.
Sejarah membuktikan
bahwa leluhur saya dahulu adalah muslim sebelum kedatangan Spanyol ke
Filipina. Orang-orang Spanyol inilah yang memaksakan agama Kristen di
bagian Utara Negara ini dan sebagian besarnya dengan cara brutal.
Bagaimanapun saya tidak melihat Islam secara mendalam pada saat itu.
Saya mula membaca
sejarah dan politik dunia sebagai hobi, sesuatu yang sebelum ini tidak
pernah terlintas di pikiran saya. Saya mula memutuskan bahwa kehidupan
saya akan menjadi mimpi buruk bila saya tidak segera mengambil sikap. Ia
akan menjadi akhir kehidupan saya tanpa meninggalkan kelayakan mendasar
dan tidak juga mampu untuk maju serta gagal dalam kehidupan.
Saya berubah dan
serius mengikut agama yang seharus dipatuhi oleh kedua orang tua saya.
Akhirnya, saya memutuskan untuk menumpukan perhatian serius kepada
Katolik dan melaksanakan ajarannya. Sekalipun doktrin Trinitas membuat
minat saya mengkaji Katolik, di sisi lain, saya juga tidak yakin Paus
menjadi wakil Tuhan di bumi.
Saat ke Mesir, saya
mengunjungi ayah. Di sana saya diberikan sebuah al-Quran terjemahan
bahasa Inggris. Saya mulai membacanya. Saya mendapai al-Quran sungguh
menarik. Terutama di dalamnya disebutkan nabi-nabi yang saya akrab
dengannya termasuklah Nabi Isa as yang mempunyai peran lebih logis dalam
agama ini. Saya juga merasakan bahwa buku ini, meletakkan Tuhan di
posisi yang tinggi selayaknya dibandingkan dengan Old Testament yang
memberi penjelasan tentang Tuhan.
Dalam Old Testament
atau Perjanjian Lama menyebut Tuhan adalah penerobosan dari Israiliyyat
atau sekelompok hadis palsu yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad Saw,
yang secara umumnya telah dipalsukan oleh yahudi dan Kristen, malah
sebagian umat Islam juga meyakininya…. Semoga Allah melindungi kita dari
penyimpangan tersebut.
Setahun melakukan
penelitian sayapun memeluk agama Islam pada usia 15/16 tahun. Saya
menjadi seorang muslim yang setia dan mulai memusatkan diri dalam
mempelajari agama ini. Kononnya ketika itu saya ingin menjadi contoh
yang bersinar kepada mereka yang berada dalam kegelapan(seperti yang
dijelaskan oleh Malcolm X dalam biografinya). Saya melibatkan diri dalam
masyarakat lokal dan pada masa itu saya menjadi pengikut Najdi (Salafi
atau Wahabi) yang tidak toleran dan meremehkan status Nabi dan
keluarganya serta meninggikan status mereka yang menjadi sahabat Nabi
tanpa mengetahui apakah itu layak atau tidak. Bagaimanapun Salafi sangat
terorganisir dan begitu memahami kehendak masyarakat serta menarik
perhatian anak muda.
Dengan mendapatkan
dukungan dari negara kaya minyak Teluk Persia, terutama dari Arab Saudi
dan Kuwait, kelompok Salafi-Wahabi ini mendapat dana mencukupi dan
terorganisir. Selain itu mereka juga lebih aktif dalam berbagai bidang
dan tugas-tugas misionaris dari syiah.
Bagian final
kemajuan atau perkembangan spiritual saya ketika berusia 17 tahun.
Kebetulan saya mendengar ceramah Sayed Mahdi Modaressi pada tanggal 1
Muharram di London……
Sebuah kisah lelaki, wanita dan anak-anak yang telah dibunuh dengan kejam oleh ekstrim muslim………siapakah mereka ini???
Cucu baginda Rasulullah Saw Husein dan keluarganya.
Saya terperanjat.
Selama
berbulan-bulan saya melakukan penelitian, kemudian saya memutuskan bahwa
terdapat bukti yang sahih lewat buku hadis kita sendiri(Ahlu Sunnah)
bahwa mazhab Syaih adalah yang paling akurat dan status Ahlul Bait as
serta peran mereka melindungi agama. Demikian juga cinta tulus terhadap
keluarga Nabi, semuanya bersumber dari hari wafatnya Rasulullah dan juga
peristiwa Saqifah.
Bagaimana bisa saya
tidak merasakan kesedihan Rasulullah Saw, insan teragung di atas muka
bumi? Banyak buku-buku sejarah yang merekam peristiwa hitam dalam
kehidupannya, bagaimana mereka yang akrab dengannya berusaha untuk
menghancurkannya dan warisannya. Sebagai seorang sunni, saya tahu benar
bagaimana dua khalifah yang pertama begitu diberi pujian, begitu juga
Khalid ibn al-Walid dan Imam Ali as, bagaimanapun kita tidak mengetahui
apa-apa berkaitan Hasan dan Husein.
Saya masih teringat
bagaimana saya bertanya mengapa Aishah memerangi Ali dan kemudian
peperangan Imam Ali dengan Muawiyah? Bagaimana kejadian tersebut bisa
berlaku ke atas generasi yang paling benar?? Sebenarnya, terlalu sedikit
kebenaran yang terdapat mengenai mereka.
Sepanjang saya
sebagai sunni, saya berusaha untuk menjelaskan kepada rekan dan keluarga
yang non-muslim, yang percaya bahwa Islam sebagai agama fanatik dan
teroris bahwa Islam tidak sedemikian. Bagaimanapun, saya kemudian
menyadari bahwa Islam tidak jauh dari hakikat….
…. Islam yang
diyakini oleh sebagian mayoritas Muslim benar mewakili sedikit teror dan
ekstrim. Nabi Muhammad Saw dan keluarga baginda bukanlah arsitek dan
tidak juga lambing terorisme, malah merekalah yang menjadi korban
terbesar dan syahid yang diambil dari kita oleh teroris.
Muhammad, Fatima, Ali, Hasan dan Husein as adalah korban semua terorisme ini.
Akhirnya, saya dapat bernafas, hijab yang menutup mata saya terangkat dan saya dapat melihat dengan jelas jalan bimbingan.
Saya menyadari
bahwa sejarah sering ditulis oleh pihak tirani. Kita masih saja
membiarkan Islam dikorup dan dirusak oleh sampah masyarakat. Bani Umayah
yang merupakan musuh Nabi ketika baginda hidup dan tidak lama selepas
kewafatan baginda, toh seluruh dinasti Umayyah dibiarkan menjadikan
penjaga dan memerintah seluruh umat, bagaimana bisa perkara seperti ini
masuk akal??
Syiah merupakan
keadilan yang revolusioner dan pusat jantung Islam, dan saya telah
menemuinya. Syiah memberi hakikat gambaran yang amat menyedihkan kepada
saya. Nabi Muhammad Saw dan mereka yang loyal kepada Tuhan adalah yang
paling bertakwa, paling dermawan dan paling menyayangi; merekalah yang
paling menderita, mereka menderita ditangan orang yang menganiaya mereka
dan seterusnya menganiaya yang lain.
Bagaimanapun sebaik saja rantai ujian dan penderitaan berakhir dan kegelapan tenggelam, keadilan pun timbul dan merebak.
Saya menerima Syiah
pada tahun 2004, dan meninggalkan cinta saya pada taghut dan penganiaya
keluarga Muhammad Saw. Saya memberi baiahtsaya kepada Imam al-Mahdi,
semoga Allah mempercepatkan kehadirannya. Sejak itu saya meninggalkan
Universitas Skotlandia dan bergabung dengan Hawza Ilmiah London, dimana
saya mendapat banyak ilmu dari Sheik Mohammed Saeed Bahmanpour, Sheikh
Hakimelahi, Dr. Jassim Hussain dan Ayatollah Sayyed Fadhil Milani.
Segala puji kepada Allah, selawat dan salam ke atas Nabi Muhammad dan keluarganya. Laknat Allah ke atas pembunuh mereka.
Rabu, 15 Februari 2012 14:30 WIB