Pesan Rahbar

Tanda-Tanda Bagi Manusia

Written By Unknown on Friday, 24 October 2014 | 20:18:00


1. Apa tanda-tanda orang alim?
Imam ‘Ali as berkata : “Ilmu dibarengi dengan murah hati dan banyak diam.”(Munsyah al-Murid, hal 114)
2. Apa tanda Allah SWT mengabulkan doa hamba-Nya?
Imam Shadiq as berkata : “Kalau kulitmu sudah merinding, air matamu menetes dan hatimu tersentuh, maka doa itu sungguh telah meraihmu.” (Al-Khisal, hal 82) .
3. Apa tanda orang hasut (iri)?
Imam Shadiq as berkata : “Menggunjing dibelakangmu, menjilat dihadapanmu dan suka mengutuk.” (Al-Khisal, hal 121).
4. Apa tanda orang bodoh?
Imam Shadiq as berkata : “Menjawab sebelum mendengar, menyangkal sebelum paham dan menghukumi sebelum mengetahui.” (ad-Durrah al-Bahirah).
5. Apa tanda orang mukmin?
Imam Sajjad as berkata : “Menjauhi dunia saat menyendiri, bersedekah dan saat tidak berkecukupan, sabar dalam musibah, murah hati saat marah dan jujur saat takut.” (Al-Khisal, hal 269).
6. Apa tanda orang munafik?
Nabi SAWW bersabda : “Kalau dipercaya berkhianat, kalau berbicara suka bohong dan kalau berjanji tidak ditepati.” (Al-Kafi, jil 2, hal 290).
7. Apa tanda seorang mukmin saat akan meninggal?
Imam Baqir as berkata : “Sesungguhnya orang mukmin kalau ajalnya mendekat maka wajahnya akan lebih putih, lebih putih dari kulitnya, keningnya basah, mengalir dari ke 2 matanya semacam airmata. Itulah saat jiwanya keluar (dari tubuh).”.
8. Apa tanda orang yang suka pamer (riya)?
Imam ‘Ali as berkata : “Giat di depan orang banyak, malas jika lagi sendirian dan sukia memuji segala urusannya.”.
9. Apa tanda orang yang sesat?
Nabi SAWW bersabda : “Matanya cekung, hatinya keras, luarbiasa berambisi dalam mencari rezeki dan terus menerus berbuat dosa.” (Al-Khisal, hal 243).
10.Apa tanda ketuaan?
Imam Shadiq as berkata : “Penglihatan berkurang, punggung membungkuk dan kaki melemah.”…

“BAB  DOA”
1. Dalam kondisi seperti apa sebuah doa bisa terkabul?
Imam ‘Ali as berkata : “Saat membaca Al-Qur’an, saat adzan berkumandang, saat datang pertolongan, saat bertemu dua pedang menuju kesyahidan dan saat seseorang yang teraniaya (mazhlam) bermunajat.” (Amali ash-Shadiq, hal 97, hadis 7dan hal 218 hadis 3).
2. Doa apakah yang menyeluruh?
Imam Shadiq as berkata : “Pujian kepada Allah (Alhamdulillah), sebab semua orang yang sedang shalat pasti akan mengatakan ‘Allah mendengar orang yang memuja-Nya (sami ‘Allahu liman hamidah)’.”(‘Uddat ad-Da’i, hal 245).
3. Apa senjata orang Mukmin?
Nabi SAWW bersabda : “Sesungguhnya doa adalah senjata orang beriman.” (Tsawab al-A’mal, hal 45, hadis 1).
4. Siapakah orang paling lemah?
Nabi SAWW bersabda : “Orang yang malas berdoa.” (Amali ath-Thusi, jil 1, hal 87).
5. Seorang Atheis bertanya : Dalam Al-Qur’an Allah berfiman ‘Mintalah kepada-Ku, maka pasti akan Aku kabulkan’. Tapi mengapa doa orang yang sangat membutuhkan atau doa orang yang sangat teraniaya dan memerlukan pertolongan mendesak seringkali tak terjawab?
Imam Shadiq as berkata : “Tiada seorang pun yang meminta kepada-Nya kecuali Allah SWT mengabulkannya atau menyingkirkan bencana tanpa sepengetahuan mahkluk-Nya atau menyimpankan untuknya ganjaran yang akan sangat dibutuhkannya suatu hari kelak.
Jika permintaan seorang hamba berakibat buruk untuknya, Allah akan menangguhkan pengabulannya. Seorang mukmin yang mengenal Allah kadang enggan meminta sesuatu yang dia tidak ketahui pasti kebaikan atau keburukan akibatnya. Sebab, bisa jadi seorang hamba meminta sesuatu yang dampaknya adalah kecelakaan tak berkesudahan seperti orang yang meminta hujan turun disaat hujan akan membawa petaka, karena sesungguhnya Dia lebih mengetahui bagaimana mengatur ciptaan-Nya. Banyak kondisi semacam ini, maka pahamilah.” (Al-Ihtijaj, jil 2 hal 87).
6. Ada 3 golongan yang doanya tak akan pernah dikabulkan. Siapa saja mereka?
Imam Shadiq as berkata : “Orang yang menginginkan rezeki namun hanya duduk dan meminta ‘Ya Allah berikanlah aku rezeki’. Maka Allah akan menajwab ‘Bukankah telah Kuberikan padamu jalan untuk mencarinya?’
Seorang suami yang istrinya berperangai buruk dan dia meminta ‘Ya Allah, lepaskanlah aku darinya’, Maka Allah akan menjawab ‘Bukankah telah Kujadikan urusannya berada di tanganmu (berupa perceraian)?’
Dan orang yang menitipkan uang kepada orang lain tanpa saksi, kemudian dia berdoa setelah terjadi perselisihan, maka Allah mengatakan ‘Aku telah mengingatkanmu tenatng persaksian tapi kau abaikan’.” (Kanz al-Karajki, jil 2, hal 198).
7. 4 golongan yang jika berdoa pintu langit akan terbuka dan takkan ditolak doanya, siapa mereka?
Nabi SAWW bersabda : “Doa seorang ayah untuk anaknya, doa orang yang teraniaya untuk yang menganiayanya, doa orang yang sedang berpergian hingga dia kembali dan doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka (ifthar).” (Amali ash-Shaduq, hal 218, hadis 4).

Tanda-Tanda Penyakit Hati.

Pertama, kehilangan cinta yang tulus. Orang yang mengidap penyakit hati tidak akan bisa mencintai orang lain dengan benar. Dia tidak mampu mencintai keluarganya dengan ikhlas. Orang seperti itu agak sulit untuk mencintai Nabi, apalagi mencintai Tuhan yang lebih abstrak. Karena ia tidak bisa mencintai dengan tulus, dia juga tidak akan mendapat kecintaan yang tulus dari orang lain. Sekiranya ada yang mencintainya dengan tulus, ia akan curiga akan kecintaan itu.

Dalam kitab Matsnawi, Rumi mengisahkan suatu negeri yang mengalami kekeringan yang panjang. Orang-orang salih dan para ulama berkumpul untuk melakukan salat istisqa namun hujan tidak turun juga. Karena hujan tidak turun, akhirnya para pendosa pun turut berkumpul di tanah lapang. Sebagai ahli maksiat, mereka tidak tahu bagaimana cara salat istisqa. Mereka hanya memukul genderang sambil mengucapkan puji- pujian dalam bahasa Persia yang terjemahannya berbunyi: Titik-titik hujan sangat indah untuk para pendosa. Begitu juga kasih sayang Tuhan sangat indah untuk orang-orang durhaka. Mereka hanya mengulang-ulang kata-kata itu.

Tiba-tiba, tanpa diduga, hujan turun dengan lebat. Hal ini terjadi karena orang-orang salih berdoa dengan seluruh zikir dan tasbihnya, sementara para pendosa berdoa dengan seluruh penyesalannya, dengan segala perasaan rendah diri di hadapan keagungan Tuhan. Para pentasbih menyentuh kemahabesaran Tuhan sementara para pendosa menyentuh kasih sayang Tuhan.

Kedua, kehilangan ketentraman dan ketenangan batin.
Ketiga, memiliki hati dan mata yang keras. Pengidap penyakit hati mempunyai mata yang sukar terharu dan hati yang sulit tersentuh.
Keempat, kehilangan kekhusyukan dalam ibadat.
Kelima, malas beribadat atau beramal.
Keenam, senang melakukan dosa. Orang yang berpenyakit hati merasakan kebahagiaan dalam melakukan dosa. Tidak ada perasaan bersalah yang mengganggu dirinya sama sekali. Sebuah doa dari Nabi saw berbunyi: “Ya Allah, jadikanlah aku orang yang apabila berbuat baik aku berbahagia dan apabila aku berbuat dosa, aku cepat-cepat beristighfar.”

Di antara taubat yang tidak diterima Allah ialah taubat orang yang tidak pernah merasa perlu untuk bertaubat karena tak merasa berbuat dosa. Kali pertama seseorang melakukan dosa, ia akan merasa bersalah. Tetapi saat ia mengulanginya untuk kedua kali, rasa bersalah itu akan berkurang. Setelah ia berulang kali melakukan maksiat, ia akan mulai menyenangi kemaksiatan itu. Bahkan ia menjadi ketagihan untuk berbuat maksiat terus menerus. Ini menandakan orang tersebut sudah berada dalam kategori firman Allah: “Dalam hatinya ada penyakit lalu Allah tambahkan penyakitnya.” (QS. Al-Baqarah: 10).

Penyakit Hati : Dengki & Bakhil

Dalam hadis Qudsi lain, Tuhan berkata: “Hai anak Adam, Aku telah menciptakan taman bagimu, dan sebelum kamu bisa masuk ke taman ciptaan-Ku, Aku usir setan dari dalamnya. Dan dalam dirimu ada hati, yang seharusnya menjadi taman yang engkau sediakan bagi-Ku.”

Hadis ini menunjukkan bahwa fungsi hati adalah untuk mengenal Tuhan, mencintai Tuhan, menemui Tuhan, dan pada tingkat tertentu, melihat Tuhan atau berjumpa dengan-Nya. Hati yang berpenyakit ditandai dengan tertutupnya mata batin kita dari penglihatan-penglihatan ruhaniah. Ada hubungan antara penyakit jiwa dengan penyakit fisik. Sebagai contoh, penyakit jiwa yang paling populer pada masyarakat modern adalah stres. Stres pada penyakit jiwa adalah seperti sakit flu pada penyakit fisik.

Dari beberapa penelitian ilmiah, diketahui bahwa orang-orang yang stres mengalami gangguan pada sistem immune atau sistem kekebalan dalam tubuhnya. Orang yang banyak mengalami stres cenderung gampang sekali terkena penyakit. Ini menunjukkan bahwa penyakit jiwa amat berpengaruh dalam menimbulkan gangguan fisik. Demikian pula sebaliknya, penyakit fisik dapat menimbulkan gangguan jiwa. Orang yang sakit terus menerus, sudah berobat ke mana-mana, tetapi belum sembuh, juga bisa mengalami penyakit jiwa. Orang tersebut boleh jadi cepat tersinggung, mudah marah, dan sebagainya.

Penyakit hati menimbukan gangguan psikologis dan gangguan psikologis berpengaruh pada kesehatan fisik. Contoh penyakit hati adalah dengki, iri hati, dan dendam kepada orang lain. Dendam adalah rasa marah yang kita simpan jauh di dalam hati kita sehingga menggerogoti hati kita. Akibat dari menyimpan dendam, kita menjadi stres berkepanjangan. Adapun akibat dari iri hati ialah kehilangan perasaan tentram. Orang yang iri hati tidak bisa menikmati kehidupan yang normal karena hatinya tidak pernah bisa tenang sebelum melihat orang lain mengalami kesulitan. Dia melakukan berbagai hal untuk memuaskan rasa iri hatinya. Bila ia gagal, ia akan jatuh kepada frustrasi.

Imam Ali berkata, “Tidak ada orang zalim yang menzalimi orang lain sambil sekaligus menzalimi dirinya sendiri, selain orang yang dengki.”

Selain menyakiti orang lain, orang yang dengki juga akan menyakiti dirinya sendiri. Ada penyakit hati yang langsung berpengaruh kepada gangguan fisik. Bakhil, misalnya. Bakhil adalah penyakit hati yang bersumber dari keinginan yang egois. Keinginan untuk menyenangkan diri secara berlebihan akan melahirkan kebakhilan. Penyakit bakhil berpengaruh langsung pada gangguan fisik.

Pernah ada orang datang kepada Imam Ja’far as. Dia mengadukan sakit yang diderita seluruh anggota keluarganya, yang berjumlah sepuluh orang. Imam Ja’far berkata dengan menyebutkan sabda Nabi saw, “Sembuhkanlah orang-orang yang sakit di antara kamu dengan banyak bersedekah.”
Dalam hadis lain disebutkan, “Di antara ciri-ciri orang bakhil adalah banyaknya penyakit.

Tetap SEMANGAT Tetap SHALAWAT

~♥~اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ وعَجِّلْ فَرَجَهُمْ~♥~


Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: