Deputi Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengabarkan, pemerintah persatuan nasional Palestina tidak mau mengirim obat-obatan ke Gaza.
Situs berita Felsetin Online, Kamis (11/12) mengutip Yusuf Abu Al Rish,
Deputi Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan, "Pusat
kesehatan Gaza sangat kekurangan obat-obatan, akan tetapi pemerintah
persatuan nasional Palestina tidak bersedia mengirim obat-obatan ke
wilayah ini."
Ia menambahkan, "Untuk menjustifikasi keenganannya mengirim obat-obatan ke Gaza, pemerintah persatuan nasional Palestina mengklaim bahwa para petugas pusat kesehatan Gaza mencuri obat-obatan yang dikirim, namun mereka tidak punya bukti untuk membenarkan tuduhannya tersebut.".
Deputi Kementeri Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan, "Setiap obat yang masuk ke Jalur Gaza sebelum sampai ke tangan pasien akan terus dikontrol dan diawasi, dan pemerintah harus bertanggung jawab atas penderitaan para pasien di pusat kesehatan Gaza yang tidak mendapat obat."
Menurutnya, pemerintah persatuan nasional Palestina sejak enam bulan lalu tidak membayar gaji sebagian pegawai pusat kesehatan Gaza dan sejumlah karyawan itu mogok untuk memprotes tidak dibayarnya gaji mereka. (IRIB Indonesia/HS)
Ia menambahkan, "Untuk menjustifikasi keenganannya mengirim obat-obatan ke Gaza, pemerintah persatuan nasional Palestina mengklaim bahwa para petugas pusat kesehatan Gaza mencuri obat-obatan yang dikirim, namun mereka tidak punya bukti untuk membenarkan tuduhannya tersebut.".
Deputi Kementeri Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan, "Setiap obat yang masuk ke Jalur Gaza sebelum sampai ke tangan pasien akan terus dikontrol dan diawasi, dan pemerintah harus bertanggung jawab atas penderitaan para pasien di pusat kesehatan Gaza yang tidak mendapat obat."
Menurutnya, pemerintah persatuan nasional Palestina sejak enam bulan lalu tidak membayar gaji sebagian pegawai pusat kesehatan Gaza dan sejumlah karyawan itu mogok untuk memprotes tidak dibayarnya gaji mereka. (IRIB Indonesia/HS)
Post a Comment
mohon gunakan email