Pesan Rahbar

Home » , , , , » Nasihat Imam Ali as kepada Sahabat Kumail

Nasihat Imam Ali as kepada Sahabat Kumail

Written By Unknown on Tuesday, 3 February 2015 | 06:31:00


Sumber :
Buku : Syarah Doa Kumail.
Karya : Ayatullah Husein Ansariyan.

Ya Tuhanku, bumi tak pernah kosong dari orang-orang yang memelihara hujah Allah, Demi Allah, jumlah mereka sedikit, tetapi mereka besar dalam kehormatan di hadapan Allah.
Melalui mereka Allah menjaga hujah-hujah-Nya dan bukti-bukti-Nya sampai mereka mengamanatkannya kepada orang lain seperti mereka sendiri dan menebarkan benihnya di hati orang-orang yang sama dengan mereka.
Pengetahuan telah mengantarkan mereka kepada pernahaman yang sesungguhnya, dengan demikian mereka mengaitkan dirinya dengan semangat keyakinan. Mereka mengentengkan apa yang dianggap sukar oleh orang-orang yang mengentengkan. Mereka sangat mencintai apa yang dianggap aneh oleh orang jahil. Mereka hidup di dunia ini dengan tubuh mereka di sini, tetapi ruh mereka berada di atas. Mereka adalah para khalifah Allah di bumi dan penyeru kepada agama-Nya.
Betapa rindu saya akan melihat mereka. Pergilah sekarang, Kumail, ke mana saja Anda mau.

Kumail, ilmu lebih baik dari harta, karena ilmu melindungimu sedangkan harta harus kau lindungi.
Harta berkurang ketika dibelanjakan, tetapi ilmu justeru bertambah saat kau bagikan. Segala sesuatu yang kau peroleh dari pengumpulan harta akan sirna bersama dengan habisnya harta, tetapi apa yang kau peroleh berkat ilmumu akan menetap meski setelah engkau tiada.

O Kumail! Ilmu itu kekuatan dan ia bisa memerintahkan ketaatan. Seorang yang berilmu saat hidupnya akan membuat orang menuruti dan mengikutinya, dan ia dihormati meski setelah kematiannya.

Ingatlah bahwa ilmu itu pengatur dan kekayaan adalah yang diaturnya. Wahai Kumail, pengetahuan adalah iman yang diamalkan. Bersamanya manusia mendapat ketaatan dalam hidupnya dan nama baik setelah matinya. Pengetahuan adalah penguasa sedang harta dikuasai.

Wahai Kumail, orang yang mengumpul harta adalah orang mati sekalipun mereka masih hidup, sementara orang yang berilmu adalah orang yang hidup abadi sepanjang zaman, mungkin tubuh mereka telah lenyap, tapi nama mereka berada di hati (manusia).

Dinukil dari buku syarah doa kumail, karya Ayatullah Husein Ansariyan.
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: