Konferensi Asia Afrika 2015 di Jakarta. Iran dan Indonesia bertekad menjalin kerjasama lebih erat lagi dalam bidang IPTEK, Infrastruktur, budaya dan Gerakan Anti Radikalisme. Tampak Presiden RI Jokowi berjabat erat dengan Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani.
Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan, harus segera diambil langkah untuk mencegah terorisme dan ekstrimisme di Asia dan Afrika karena akan membawa ketidak-amanan di seluruh dunia.
Dalam pidato yang disampaikan dalam Konferensi Asia Afrika Rabu (22/4), Presiden Iran menyatakan kelompok teroris dan ekstrimis terutama di Irak dan Suriah mendapatkan dukungan dari sponsor internasional dan regional.
“Para ekstrimis menikmati dukungan intelejen, logistik dan finasial dari sejumlah pemain regional dan internasional untuk mencapai tujuan mereka yang tidak sah; para sponsor mereka yang tak mempedulikan krisis stabilitas yang berlanjut di wilayah akan membawa ketidakamanan di seluruh dunia termasuk negara mereka.
Dia meminta agar negara-negara mencegah penyebaran terorisme dan ekstrimisme di sejumlah negara di Asia dan Afrika, terutama di Irak dan Suriah.
Rouhani mengatakan para ekstrimis terutama di Irak dan suriah telah mempertontonkan metode yang barbar untuk membunuh perempuan, laki-laki dan anak-anak yang tidak bersalah dan bertujuan untuk menghancurkan infrastuktur di negara ini.
Iran menyatakan ini saat yang tepat untuk meluncurkan Aksi Global Melawan kekerasan dan Ekstrimisme (GAVE), yang memiliki konsep fundamental untuk menghormati hak untuk hidup, kepercayaan, agama dan etnis serta ras.
Rouhani mengatakan aksi global ini juga harus dapat mencegah anak-anak muda untuk bergabung dengan kelompok ekstrimis.
“Kita harus mengidentifikasi alasan anak-anak muda kita tertarik dengan kelompok teroris dan menghentikan rekrutmen mereka. Akar radikalisme dari budaya dan ekonomi serta keinginan untuk melakukan kekerasan harus dapat diidentifikasi,” jelas Rouhani.
Dalam pidato yang disampaikan dalam Konferensi Asia Afrika, Rouhani juga mengajak pemimpin negara untuk jujur dalam mengambil kebijakan untuk menyelesaikan masalah ekonomi, mempromosikan keadilan social dan mencegah penyebaran budaya kerasan.
Presiden Iran Hassan Rouhani menyinggung serangan yang sedang terjadi di Yaman, menekankan pihaknya siap bekerja sama dengan negara-negara tetangga untuk mencapai perdamaian.
Dalam pidatonya pada pertemuan KTT tingkat kepala negara di konferensi Asia-Afrika ke-60 yang berlangsung di Jakarta 22-23 April, Rouhani mengungkapkan dirinya terinspirasi semangat Bandung yang mempromosikan perdamaian sejak dulu.
“Iran siap menguatkan kerja sama dengan negara-negara tetangga termasuk Arab Saudi,” katanya dihadapan 34 kepala negara yang hadir di KTT.
Mengomentari krisis yang sedang terjadi di Yaman, Rouhani menganjurkan negara-negara untuk mengedepankan perdamaian daripada pertikaian sehingga tidak harus mengorbankan rakyat yang tidak berdosa.
Iran yang ditetapkan oleh OKI sebagai poros teknologi negara-negara Islam bertekad akan berkerjasama dengan semua negara-negara di dunia dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan.
Di saat negeri-negeri muslim lain mengalami keterbelakangan, bergolak dan mengalami krisis identitas tetapi Iran justru menunjukkan harga diri sebagai negeri muslim yg maju, mandiri, gandrung akan pengetahuan dan teknologi dan senantiasa dalam naungan Ilahi, sesungguhnya pertolongan hanya dari Allah dan kemenangan sudah semakin dekat…
Post a Comment
mohon gunakan email