Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Konferensi Asia Afrika. Show all posts
Showing posts with label Konferensi Asia Afrika. Show all posts

Korut: AS Provokasi Perang Nuklir di Semenanjung Korea

North Korea's ICBM.

Korea Utara mengecam latihan militer yang dilakukan Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam sebuah aksi unjuk kekuatan kepada Pyongyang, serta menuduh Washington mendorong semenanjung tersebut ke ambang perang nuklir.

AS dan sekutunya mengadakan latihan militer yang jarang dilakukan ketika ketegangan meningkat di semenanjung ini, setelah Korea Utara mengujicoba rudal balistik antarbenua (ICBM) pertama pada pekan lalu.

Tes tersebut memicu kekhawatiran global karena Korea Utara kini memiliki ICBM yang mampu mencapai Alaska, AS, sebagai sebuah pencapaian utama bagi negara bersenjata nuklir.

Latihan pada Sabtu (9/7), yang dirancang untuk "menanggapi" potensi peluncuran rudal Korea Utara, di mana dua pesawat pengebom AS menghancurkan baterai rudal "musuh", dan jet Korea Selatan melancarkan serangan presisi terhadap komando bawah tanah.

Surat kabar milik negara Korut, Rodong, menuduh Washington dan Seoul meningkatkan ketegangan dengan latihan tersebut, dalam sebuah berita berjudul "Don't play with fire in a powder keg."

"AS, dengan provokasi militernya yang berbahaya, mendorong risiko perang nuklir di semenanjung tersebut sebagai provokasi terbesar di dunia," tulis koran itu.

Selama latihan pada Sabtu (9/7), pembom Lancer B-1B jarak jauh dilaporkan terbang mendekati perbatasan antara dua Korea dan menjatuhkan bom seberat 900 kilogram.

Pyongyang menggambarkan latihan gabungan tersebut sebagai "langkah militer berbahaya yang mencoba menyalakan perang nuklir di semenanjung Korea".

"Kesalahan atau kesalahan kecil dapat mengarah pada awal perang nuklir, yang pasti akan mengarah pada perang dunia lain," katanya.

Ketegangan telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir saat pemerintahan AS di bawah Presiden Donald Trump dan rezim Korut di bawah pimpinan Kim Jong-Un saling melempar retorika selama berbulan-bulan.

Ketegangan semakin meruncing setelah uji ICBM pekan lalu, sebuah tonggak sejarah senjata Korea Utara yang mampu mencapai AS.

Negara terpencil yang terisolasi itu telah melakukan lima uji coba nuklir - termasuk dua tahun lalu - dan telah membuat kemajuan signifikan dalam kemampuan rudalnya di bawah Kim, yang mengambil alih kekuasaan pada 2011, demikian AFP.

(AFP/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Konferensi Asia Afrika 2015 Presiden Jokowi Perkuat Kerjasama Dengan Iran


Konferensi Asia Afrika 2015 di Jakarta. Iran dan Indonesia bertekad menjalin kerjasama lebih erat lagi dalam bidang IPTEK, Infrastruktur, budaya dan Gerakan Anti Radikalisme. Tampak Presiden RI Jokowi berjabat erat dengan Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani.

Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan, harus segera diambil langkah untuk mencegah terorisme dan ekstrimisme di Asia dan Afrika karena akan membawa ketidak-amanan di seluruh dunia.
Dalam pidato yang disampaikan dalam Konferensi Asia Afrika Rabu (22/4), Presiden Iran menyatakan kelompok teroris dan ekstrimis terutama di Irak dan Suriah mendapatkan dukungan dari sponsor internasional dan regional.

“Para ekstrimis menikmati dukungan intelejen, logistik dan finasial dari sejumlah pemain regional dan internasional untuk mencapai tujuan mereka yang tidak sah; para sponsor mereka yang tak mempedulikan krisis stabilitas yang berlanjut di wilayah akan membawa ketidakamanan di seluruh dunia termasuk negara mereka.

Dia meminta agar negara-negara mencegah penyebaran terorisme dan ekstrimisme di sejumlah negara di Asia dan Afrika, terutama di Irak dan Suriah.

Rouhani mengatakan para ekstrimis terutama di Irak dan suriah telah mempertontonkan metode yang barbar untuk membunuh perempuan, laki-laki dan anak-anak yang tidak bersalah dan bertujuan untuk menghancurkan infrastuktur di negara ini.

Iran menyatakan ini saat yang tepat untuk meluncurkan Aksi Global Melawan kekerasan dan Ekstrimisme (GAVE), yang memiliki konsep fundamental untuk menghormati hak untuk hidup, kepercayaan, agama dan etnis serta ras.

Rouhani mengatakan aksi global ini juga harus dapat mencegah anak-anak muda untuk bergabung dengan kelompok ekstrimis.
“Kita harus mengidentifikasi alasan anak-anak muda kita tertarik dengan kelompok teroris dan menghentikan rekrutmen mereka. Akar radikalisme dari budaya dan ekonomi serta keinginan untuk melakukan kekerasan harus dapat diidentifikasi,” jelas Rouhani.

Dalam pidato yang disampaikan dalam Konferensi Asia Afrika, Rouhani juga mengajak pemimpin negara untuk jujur dalam mengambil kebijakan untuk menyelesaikan masalah ekonomi, mempromosikan keadilan social dan mencegah penyebaran budaya kerasan.

Presiden Iran Hassan Rouhani menyinggung serangan yang sedang terjadi di Yaman, menekankan pihaknya siap bekerja sama dengan negara-negara tetangga untuk mencapai perdamaian.
Dalam pidatonya pada pertemuan KTT tingkat kepala negara di konferensi Asia-Afrika ke-60 yang berlangsung di Jakarta 22-23 April, Rouhani mengungkapkan dirinya terinspirasi semangat Bandung yang mempromosikan perdamaian sejak dulu.

“Iran siap menguatkan kerja sama dengan negara-negara tetangga termasuk Arab Saudi,” katanya dihadapan 34 kepala negara yang hadir di KTT.

Mengomentari krisis yang sedang terjadi di Yaman, Rouhani menganjurkan negara-negara untuk mengedepankan perdamaian daripada pertikaian sehingga tidak harus mengorbankan rakyat yang tidak berdosa.

Iran yang ditetapkan oleh OKI sebagai poros teknologi negara-negara Islam bertekad akan berkerjasama dengan semua negara-negara di dunia dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan.
Di saat negeri-negeri muslim lain mengalami keterbelakangan, bergolak dan mengalami krisis identitas tetapi Iran justru menunjukkan harga diri sebagai negeri muslim yg maju, mandiri, gandrung akan pengetahuan dan teknologi dan senantiasa dalam naungan Ilahi, sesungguhnya pertolongan hanya dari Allah dan kemenangan sudah semakin dekat…

Ahok Vs Ridwan Kamil, Mana Yang Bakal Loe Pilih?


Nama Ridwan Kamil digadang bakal muncul dalam bursa pemilihan Gubernur DKI 2 tahun lagi. Kira-kira sanggup nggak nih lawan Ahok?

Masih sekitar 2 tahun lagi sebelum akhirnya Ahok turun dari jabatannya sebagai penguasa tertinggi Jakarta. Meskipun demikian, udah ada tuh nama-nama yang digadang bakal bersaing dengan mantan Bupati Bangka Belitung tersebut. Di antara banyak nama yang paling santer adalah Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Banyak alasan kenapa sosok yang sering disapa Kang Emil ini layak bersaing dengan Ahok.

Mulai dari perfomance-nya di KAA yang mengundang takjub sampai menegur anak muda yang ramai di Instagram beberapa waktu lalu, merupakan sedikit dari banyak hal yang udah dilakukan Ridwan Kamil. Ibarat match liga champion antara Real madrid dan Juventus, kalau dibikin head to head kayak gimana sih dua tokoh ini?

Popularitas
Kalau ngomongin popularitas keduanya, boleh tuh dibilang imbang. Ahok banyak banget pendukungnya, begitu pula dengan Ridwan Kamil yang begitu dijunjung tinggi sama warga Bandung. Tapi, dalam sebuah survey yang dilakukan oleh Cyrus, Ahok menang telak dengan meraih 35,5 persen dari total suara soal. Kang Emil hanya mendapatkan sekitar 14,8 persen aja. Namun demikian, Ridwan Kamil jauh lebih unggul di ranah sosmed.

Inovasi
Keduanya punya otak brilian dan pemikiran revolusioner. Ahok sangat matang perencanaan dan eksekusinya meskipun terhambat masalah waktu sehingga realisasinya belum banyak kelihatan. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh Ridwan Kamil yang sering banget membuat inovasi unik mulai app anti begal hingga mobil sampah keren. Tapi, soal pengelolaan level gubernur, Ahok jelas lebih unggul.

Haters
Yup, nggak cuma artis doang, para pejabat kita juga punya haters. Bahkan mereka sering banget jadi bahan obrolan di sosmed buat dikulik aibnya. Dilihat dari sisi haters, Ridwan Kamil menang telak Bro! Buktinya, hampir jarang banget tuh yang ngobrolin Kang Emil baik di diskusi terbuka maupun di sosmed. Berbeda dengan Ahok yang meskipun dielu-elukan banyak orang tapi nggak kurang-kurang yang mencemoohnya.
Persaingan keduanya sangat imbang kalau dirata-rata. Jadi, bisa diartikan siapa pun nggak ada yang mendominasi. Kalau dua nama ini benar-benar muncul di bilik TPS, mana yang bakal loe pilih Bro?

(Source)

Masalah Jarak, Indonesia Pikirkan Mekanisme Bantu Yaman

Wakil presiden RI Jusuf Kalla (Humas UMY) 

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) membenarkan bahwa Indonesia tengah mempertimbangkan memberikan bantuan kemanusiaan ke Yaman. Hal itu dikatakannya usai bertemu KUAI (Kuasa Usaha Ad Interim) Kedutaan Besar Yaman untuk Indonesia Ahmed Sayyad di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (19/5).

"Yaman menyampaikan keadaan negerinya yang memprihatinkan karena itu tentu juga mengharapkan apabila memungkinkan tentu masyarakat Indonesia dan pemerintah membantu," kata JK.
Hanya saja, lanjut JK, masalah jarak antara Indonesia dan Yaman membuat pemerintah berpikir perihal mekanisme pemberian bantuan tersebut.

"Tentu jadi pertimbangan kita (memberi bantuan), walaupun kita tahu Indonesia terlalu jauh dari Yaman. Membawa bantuan ke sana tidak mudah. Tentu bisa dari jalan lain lagi," ujarnya.

Namun, JK tetap menyatakan pemerintah tentu akan memberikan bantuan kemanusiaan.
Seperti diketahui, Sayyad memang menemui JK guna meminta bantuan kemanusiaan untuk warga Yaman akibat perang antara koalisi Arab Saudi dan Kelompok Houthi.

"Kami berdiskusi tentang kemungkinan atau rencana memberikan bantuan kemanusiaan melalui Palang Merah Indonesia (PMI)," kata Sayyad usai bertemu JK di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (19/5).
Menurut Sayyad, masyarakat di Yaman saat ini sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, seperti obat-obatan. Oleh karena itu, membutuhkan uluran tangan dari Indonesia.

Deputi Setwapres bidang politik, Dewi Fortuna Anwar membenarkan bahwa kedatangan Sayyed untuk meminta bantuan kemanusian.

Menurut Dewi, permintaan tersebut ditanggapi positif oleh JK. Dengan memprioritaskan dialog untuk menyelesaikan konflik antarnegara-negara Islam.

"Pak JK katakan disamping mengadakan peringatan KAA (Konfrensi Asia Afrika), ada pertemuan delegasi anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), presiden sudah sampaikan prioritaskan dialog dan bantuan kemanusian," ujar Dewi.

Selain itu, Dewi menyampaikan bahwa JK menegaskan Indonesia tidak akan terlibat dalam konflik antarnegara Islam dan mengedepankan penyelesaian dengan rasa persaudaraan.
Namun, JK tidak secara rinci menyebutkan bentuk bantuan yang akan diberikan Indonesia bagi masyarakat di Yaman.

Terkait bantuan, sejauh ini, Indonesia melalui Tim Percepatan Evakuasi WNI telah membantu mengevakuasi 200 warga negara asing (WNA) keluar dari Yaman. Mereka, di antaranya berasal dari India, Pakistan, Yaman, Burkina Faso, Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, Thailand, dan Afrika Selatan.

Kemudian, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mencatat setidaknya ada 10 negara sahabat telah secara resmi meminta bantuan Indonesia untuk mengevakuasi warganya yang ada di berbagai wilayah di Yaman.
Situasi di Yaman sendiri belakangan kembali mencekam setelah gencatan senjata antara Arab Saudi dan Kelompok Houthi berakhir pada Minggu (17/5).

Sebagaimana diberitakan Reuters, Koalisi Arab Saudi kembali menyerang Kelompok Houthi di Aden, Yaman, sepanjang 16-17 Mei malam waktu setempat.

(Source)

Menlu Retno Panggil Dubes Saudi Soal Serangan KBRI di Yaman

KBRI di Yaman Terkena bom – Foto: Kemenlu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memanggil Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim Al Mubarak dalam sela-sela pertemuan Konferensi Asia Afrika ke-60. Pemanggilan ini ditujukan untuk meminta penjelasan mengenai serangan yang mengenai KBRI di Sanaa, Yaman pada 20 April 2015.

“Saya meminta penjelasan mengenai apa yang terjadi pada tanggal 20 April kemarin, jadi apa yang terjadi kemarin saya minta penjelasan dari beliau,” kata Retno di Gedung Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa 21 April 2015.

Retno menyayangkan terjadinya insiden tersebut. Sebab, jauh hari sebelum peristiwa yang menyebabkan bangunan KBRI rusak parah itu, Pemerintah sudah meminta agar militer Arab Saudi menjauhi serangan dari tempat milik Indonesia serta warga negara Indonesia.

“Pada tanggal 26 Maret, pemerintah Indonesia sudah memberikan informasi mengenai longitude dan latitude dari perwakilan kita di sana, baik KBRI maupun wisma Indonesia, kita sudah berikan koordinatnya dengan harapan bahwa karena ini adalah misi diplomatik, maka harus dilindungi,” jelas Retno.

KBRI di Sanaa Yaman terkena ledakan bom pada 20 April 2015 pukul 10.45 waktu setempat. Serangan tersebut mengakibatkan 2 staf diplomat dan seorang WNI terluka. Pengeboman ini juga merusak Gedung KBRI Sanaa dan seluruh kendaraan milik KBRI yang berada di area tersebut.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sempat mengatakan, kantor KBRI di Sanaa, Yaman bukan target utama. KBRI terkena imbas serangan markas militer.(Liputan6.com)

Saudi Diminta Bertanggungjawab Atas Hancurnya KBRI Sanaa

Menlu Retno Marsudi – Foto: Metrotvnews.com

Sekitar 70 hingga 80 persen gedung KBRI di Sanaa, Yaman, hancur terkena imbas serangan koalisi negara Arab pada Senin 20 April 2015 kemarin. Dua staf KBRI juga terluka terkena pecahan kaca.

“Kami meminta penjelasan apa yang akan dilakukan (Arab Saudi) terhadap kerusakan KBRI di Sanaa,” sebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di sela-sela Konferensi Asia Afrika 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa 21 April 2015.

RI meminta ganti rugi karena sudah memberitahukan misi diplomasinya di Yaman pada Arab Saudi.
“Karena pada tanggal 26 Maret, RI sudah menginformasikan longitude dan latitude di Sanaa, sudah berikan koordinat (KBRI) ke Arab Saudi,” ungkap Menlu Retno.

Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim berjanji menyampaikan keluhan Indonesia ke pemerintahan pusat di Riyadh.

Bom dari pasukan koalisi Arab Saudi menghantam sebuah depot senjata yang letaknya tidak jauh dari gedung KBRI Sanaa. Sebagian kaca dari jendela gedung rusak parah dan mengenai beberapa diplomat Indonesia.

Ketika bom menyebabkan imbas kerusakan pada KBRI, 17 WNI berada di dalamnya. Empat di antaranya adalah tim evakuasi dari jakarta, satu staf setempat, lima local staf lokal, lima buruh migran Indonesia dan dua mahasiswa.(Metrotvnews.com)

Terkait Berita: