Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memanggil Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim Al Mubarak dalam sela-sela pertemuan Konferensi Asia Afrika ke-60. Pemanggilan ini ditujukan untuk meminta penjelasan mengenai serangan yang mengenai KBRI di Sanaa, Yaman pada 20 April 2015.
“Saya meminta penjelasan mengenai apa yang terjadi pada tanggal 20 April kemarin, jadi apa yang terjadi kemarin saya minta penjelasan dari beliau,” kata Retno di Gedung Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Selasa 21 April 2015.
Retno menyayangkan terjadinya insiden tersebut. Sebab, jauh hari sebelum peristiwa yang menyebabkan bangunan KBRI rusak parah itu, Pemerintah sudah meminta agar militer Arab Saudi menjauhi serangan dari tempat milik Indonesia serta warga negara Indonesia.
“Pada tanggal 26 Maret, pemerintah Indonesia sudah memberikan informasi mengenai longitude dan latitude dari perwakilan kita di sana, baik KBRI maupun wisma Indonesia, kita sudah berikan koordinatnya dengan harapan bahwa karena ini adalah misi diplomatik, maka harus dilindungi,” jelas Retno.
KBRI di Sanaa Yaman terkena ledakan bom pada 20 April 2015 pukul 10.45 waktu setempat. Serangan tersebut mengakibatkan 2 staf diplomat dan seorang WNI terluka. Pengeboman ini juga merusak Gedung KBRI Sanaa dan seluruh kendaraan milik KBRI yang berada di area tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi sempat mengatakan, kantor KBRI di Sanaa, Yaman bukan target utama. KBRI terkena imbas serangan markas militer.(Liputan6.com)