Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Cinta sejati. Show all posts
Showing posts with label Cinta sejati. Show all posts

Cinta Sejati


Ketika Aziz Mesir meninggal, Zulaikha telah beriman kepada Nabi Yusuf as. Lantas Nabi Yusuf menikah dengannya. Seusai melaksanakan pernikahan, Zulaikha pergi menyendiri untuk beribadah. Pada siang hari, Nabi Yusuf mengajaknya untuk bermesraan, namun Zulaikha menjanjikannya pada waktu malam hari. Saat malam tiba, ia menjanjikannya siang hari. Sampai akhirnya Nabi Yusuf bertanya kepadanya: “Mana bukti cintamu kepadaku?” Zulaikha menjawab: “Wahai utusan Tuhan, dulu aku mencintamu di saat aku tidak mengenal Tuhan-mu. Namun setelah mengenal-Nya, segala kecintaan lain telah keluar dari hatiku, serta aku tidak akan pernah memilih kecintaan lainnya”. [Euis D]
(Sumber: Dastanho-ye Mauzui, Kazim Said Pur, hal164-165).

Disebutkan dalam al-Qur’an, Asiyah telah memohon kepada Allah swt untuk dibangunkan rumah di surga. Kemudian Allah mengabulkan permohonannya tersebut. Namun kecintaan Asiyah kepada Allah menyebabkan ia disiksa oleh suaminya, Fir’aun. Kecintaan pada Kekasih sejatinya (Allah swt) menjadikan semua siksaan baginya tiadalah artinya. Fir’aun telah memerintahkan untuk memaku badan Asiyah pecinta Sang Kekasih sejati. Tidak cukup sampai di situ, matanya pun telah dipaku. Namun ia tetap tersenyum dan ceria dengan kondisi seperti ini.
(Sumber: Dastanho-ye Mauzui, Kazim Said Pur, hal 58).

Tiba giliran anak terkecil yaitu balita menyusui. Ia bersabar sewaktu anak-anak lainnya dilempar ke dalam tungku api. Namun hatinya teriris di saat menyaksikan bayinya akan dilempar ke dalam tungku api. Fir’aun berkata: “Jika tetap beriman kepada Tuhanmu, maka bayi ini akan aku lemparkan ke dalam tungku”. Hampir saja ia hendak berkata, tiba-tiba bayinya berkata: “Bersabarlah, engkau benar wahai ibuku!”. Akhirnya Fir’aun melemparkan bayinya ke dalam tungku. Terakhir Fir’aun melemparkan perias tersebut ke dalam tungku api, sampai akhirnya mati syahid dan menemui Kekasih sejatinya..
————————————————————
Tukang rias putri Fir’aun (Masyithoh) telah beriman kepada Allah swt dan mengikuti Nabi Musa as. Pada suatu hari ia sedang menyisiri rambut putri Fir’aun, tiba-tiba sisir jatuh dari tangannya. Lantas ia mengambil sisir tersebut dengan menyebut nama Allah swt. Menyaksikan hal itu, putri Fir’aun bertanya: “Apakah ada Tuhan selain ayahku?” ia  menjawab: “Tuhanku, Tuhan ayahmu, Tuhan langit dan bumi adalah satu, tiada sekutu bagi-Nya”. Setelah mendengar jawaban pelayannya, putri Fir’aun enyah dari tempat itu dalam keadaan menangis. Sewaktu Fir’aun melihat ia menangis, lantas bertanya tentang sebab tangisannya kepadanya. Ia menjawab: “Periasku mengatakan bahwa Tuhanku, Tuhannmu dan Tuhan langit dan bumi adalah satu”.

Fir’aun murka mendengar hal itu, dan ia memerintahkan kepada bawahannya untuk membawa perias itu ke hadapannya. Fir’aun berkata: “Jika engkau tidak mengingkari ucapanmu maka engkau akan binasa”.  Namun perias itu tidak keluar dari keimanannya. Fir’aun memerintahkan kepada para bawahannya untuk menyediakan tungku api, dan berkata: “Lemparkan semua anak perias ini ke dalamnya”. Lantas satu persatu anak perias putri Firaun tersebut dilemparkan ke dalam tungku api.

Tiba giliran anak terkecil yaitu balita menyusui. Ia bersabar sewaktu anak-anak lainnya dilempar ke dalam tungku api. Namun hatinya teriris di saat menyaksikan bayinya akan dilempar ke dalam tungku api. Fir’aun berkata: “Jika tetap beriman kepada Tuhanmu, maka bayi ini akan aku lemparkan ke dalam tungku”. Hampir saja ia hendak berkata, tiba-tiba bayinya berkata: “Bersabarlah, engkau benar wahai ibuku!”. Akhirnya Fir’aun melemparkan bayinya ke dalam tungku. Terakhir Fir’aun melemparkan perias tersebut ke dalam tungku api, sampai akhirnya mati syahid dan menemui Kekasih sejatinya..

Dalam sebuah hadis disebutkan, sewaktu Rasulullah bermi’raj, beliau mencium bau yang sangat harum sekali. Lantas beliau bertanya kepada Jibrail as, “Harum apakah ini, sampai harum begini?”, “Ini harum yang berasal dari abu jasad perias anak perempuan Fir’aun dan anak-anaknya, yang telah disebarkan di sini. Bau harum ini akan terus berlangsung sampai hari kiamat” jawabnya.
[Euis D, dari Zanon Mardon Ofarin-e Tarikh, hal: 54-55]

Terkait Berita: