Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal
Sebagaimana telah kami jelaskan pada pembahasan terdahulu, bahwa sel-sel yang telah mati mengandung berbagai bahan beracun sebagai akibat dari kerusakan yang terjadi pada sel.
Selanjutnya, zat-zat tak berguna ini bertambah banyak yang mengakibatkan sel-sel hidup teracuni olehnya, sehigga pencernaan makanan pada sel-sel
tersebut pun terhambat. Yang selanjutnya berakibatkan kematian sel-sel
hidup yang lebih banyak lagi.
Bahaya mengkomsumsi jaringan sel dan zat-zat rusak dan racun yang dikandungnya, sebenarnya tergantung pada proses kehidupan sel tersebut yang berbeda-beda antara satu sel dengan sel yang lain. Sebagian jaringan sel, ada yang mengandung zat rusak beracun yang bereaksi cepat. Disamping dapat menyebar dari satu sel ke sel yang lain atau berpindah melalu jaringan sel yang tersebar melalui kotoran dan aliran darah.
Sementara itu, sebagian jaringan sel yang lain, mengandung zat rusak beracun dengan reaksi yang lambat, namun tetap memiliki kemampuan untuk menyebar
ke dalam berbagai jaringan sel di dalam tubuh, meski ia membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk dapat mengalahkan anti bodi yang melawannya.
Selain itu, terdapat juga jaringan sel yang mengandung zat rusak yang
berbahaya dengan reaksi yang lambat, serta tidak dapat menyebar.
Karenanya, efek dari zat ini hanya bersifat lokal.
Ada juga jenis zat rusak yang terdapat dalam sel yang mati di mana ia
mempunyai tingkat bahaya yang rendah dan penyebarannya hanya terpusat
di jaringan sel tertentu. Sel jenis ini sedikit ditemukan. Dan kalaupun
ada, ia mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi, sehingga tidak
berbahaya.
Infeksi dari zat-zat rusak ini yang masuk ke dalam sel-sel hidup
tergantung pada tingkat bahayanya, seperti yang kami jelaskan di atas.
Untuk itu, kita bisa membagikan zat rusak, ke dalam beberapa bagian:
1. Zat rusak yang susah diatasi Termasuk dalam zat ini adalah zat-zat rusak yang sulit untuk dihindari efeknya atau sel-sel yang mengandung zat tersebut sulit untuk dibersihkan dari racun yang dikandungnya, baik melalui zat kimia, atau anti bodi atau
serum.
2. Zat rusak yang mudah diatasi Yang termasuk dalam zat ini, hanya sedikit dari jenis zat rusak, yang dapat
dimatikan efeknya dengan menggunakan serum.
Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh zat-zat rusak ini, juga dapat ditimbulkan oleh darah. Karena darah sama seperti sel, bisa mengandung zat-zat mati yang beracun. Apalagi pada jenis darah yang tidak mengandung oksigen, yaitu darah yang ditulari oleh zat sel yang telah rusak dari beberapa sel
tubuh. Di mana setelahnya sel darah mengalir dalam cabang peredaran
darah, untuk menghilangkan bahaya dari zat rusak ini.
Di dalam organ limpa, sel darah merah yang telah rusak disimpan di dalamnya.
Di dalam organ ginjal, darah dibersihkan dari polina dan zat kotor lainnya.
Di dalam lapisan sel kulit, darah dibersihkan dan dikeluarkan dalam bentuk keringat. Dan di dalam hati, berbagai racun yang terdapat dalam aliran darah disimpan di dalamnya.
Selain mengandung zat-zat rusak, aliran darah juga bisa mengandung beberapa sel kecil yang di dalamnya terdapat ‘penyakit’, seperti virus yang merusak sistem metabolisme tubuh atau menghancurkan anti bodi, contohnya virus
aids, atau virus yang memecah sel-sel darah, seperti virus ebola.
Cacing Masuk Di Otak Akibat Makan Daging Babi
Para dokter Amerika berhasil mengeluarkan cacing yang berkembang di
otak seorang perempuan, setelah beberapa waktu mengalami gangguan
kesehatan yang ia rasakan setelah mengkonsumsi makanan khas meksiko yang
terkenal berupa daging babi, ham burger (ham = babi, sebab aslinya,
hamburger adalah dari daging babi, dan ketika dipasarkan di negara
muslim diganti dengan daging sapi -pent).
Sang perempuan
menegaskan bahwa dirinya merasa capek-capek (letih) selama 3 pekan
setelah makan daging babi. Dan para dokter di rumah sakit "May Clinics"
di negara bagian "Arizona" telah melakukan pembedahan terhadapnya di
rumah sakit tersebut setelah mereka berhasil mendeteksi "adanya rasa
sakit" di bagian otak karena adanya cacing yang tumbuh di dalamnya. Dan
akhirnya para dokter memberita hukan bahwa mereka harus melakukan
operasi secepatnya untuk bisa mengobati sang perempuan tersebut.
Para
dokter menegaskan bahwa makanan daging babi yang terkenal itu telah
dikonsumsi oleh sang perempuan AS di Meksiko, dan mengandung cacing yang
dikenal dengan nama "taenia solium" yaitu cacing yang masuk ke dalam
tubuh manusia dari jalan makanan yang tidak sempurna ketika dimasak.
Josef
Seirphin, salah seorang dokter perempuan di rumah sakit tersebut
menjelaskan bahwa telur cacing menempel di dinding usus pada tubuh sang
perempuan tersebut, kemudian bergerak bersamaan dengan peredaran darah
sampai ke ujungnya, yaitu otak. Dan ketika cacing itu sampai di otak,
maka ia menyebabkan sakit yang ringan pada awalnya, hingga akhirnya mati
dan tidak bisa keluar darinya. Hal ini menyebabkan dis-fungsi yang
sangat keras pada susunan organ di daerah yang mengelilingi cacing itu
di otak.
Down Piesira mengatakan, "Sesungguhnya pendapat yang
mengatakan adanya cacing di dalam otak terasa sangat asing ....sangat
mengagetkan sekali ketika aku menemukan mereka merasakan sakit di bagian
otaknya, dan keluarlah cacing dari otaknya. Kejadian ini adalah
kejadian besar yang menyakitkan."
Akhirnya, sang
perempuan menerima untuk dioperasi --kejadian ini terjadi pada sepekan
yang lalu (laporan ini ditulis pada tanggal 14 April 2001 -pent)-- dalam
waktu 6 jam berturut-turut untuk mengeluarkan cacing yang ada di dalam
otak kepalanya. Dan para dokter melakukan pembiusan lokal, dimana sang
perempuan harus dalam keadaan sadar dan bisa berfikir ketika dioperasi,
sebab hal itu dilakukan di organ yang sangat vital, yaitu otak; dan
harus diajak bicara selama operasi sehingga operasi itu tidak membawa
efek samping sedikitpun terhadap otak perempuan itu. Pada akhirnya, para
dokter menemukan satu ekor cacing yang sudah rusak dan mengeluarkannya
tanpa ada satu dampak negatif pun.
Josef Seirphin,
dokter perempuan yang mengetuai pengobatannya, mengatakan, "Ini adalah
kejadian yang sangat beruntung, sebab kami belum pernah menemukan di
otaknya selain satu cacing saja." Josef Seirphin pun bergegas
mengobatinya. Dan para rekan dokter lainnya menegaskan bahwa mereka
butuh waktu untuk memonitor kesehatannya untuk mengembalikan
kesehatannya selama 6 bulan. Dan hal itu sampai kini masih menyebabkan
sang perempuan mengalami gejala aneh dan kesulitan lainnya.
Penyakit-penyakit Yang Disebabkan Daging Babi
Para
dokter menegaskan bahwa penyakit-penyakit "cacing pita" merupakan
penyakit yang sangat berbahaya yang terjadi melalui konsumsi daging
babi. Ia berkembang di bagian usus 12 jari di tubuh manusia, dan
beberapa bulan cacing itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing pita bisa
mencapai sekitar 1000 ekor dengan panjang antara 4 - 10 meter, dan terus
hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air
besar).
Ketika seseorang mengkonsumsi daging babi, maka larva
yang ada di dalamnya akan menjadi cacing dalam perut manusia. Cacing ini
akan menyebabkan seseorang merasa lemah, letih. Dan kekurangan vitamin
B-12 yang menyebabkan terjadinya kekurangan darah, terkadang bisa
menyebabkan munculnya penyakit pada syaraf otak, semisal dis-fungsi
syaraf pusat.
Larva-larva pada sebagian keadaan bisa mencapai otak
dan menyebabkan terjadinya "sawan" atau naiknya tekanan dalam syaraf,
pusing yang sangat, atau bahkan bisa menyebabkan lumpuh. Dan
mengkonsumsi daging babi yang tidak sempurna dimasak juga menyebabkan
adanya cacing rambut. Ketika cacing ini sampai di usus 12 jari, maka
akan keluar larva yang sangat banyak setelah 4 atau 5 hari dan kemudian
masuk ke dalam dinding lambung. Kemudian ia masuk ke dalam darah,
kemudian masuk ke sebagian besar jaringan organ tubuh. Larva kemudian
berjalan persendian dan menjadi besar, maka orang tersebut akan
menderita sakit seperti nyeri otot yang sangat. Terkadang penyakit itu
berkembang hingga terjadi dis-fungsi kerja otak, dis-fungsi otot jantung
dan paru-paru, ginjal, syaraf pusat. Dan terkadang penyakit ini bisa
menyebabkan kematian, dan ini kecil persentasenya.
Maha
benar Allah yang telah berfirman, yang artinya :”Hanya saja diharamkan
atas kalian bangkai, darah, daging babi, dan hewan yg disembelih untuk
selain Allah. Maka siapa yang dalam keadaan terpaksa sedangkan ia tidak
menginginkannya lagi tidak melampaui batas maka tidak ada dosa atasnya.
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Baqarah : 173)
[sumber : Thariq Qabil – Washington - www.islamon-line.net/Arabic/news/2001-04
3KG cacing pita dalam perut seorang bocah
Di salah satu RS di Bandung Datang
seorang bocah berusia sekitar 10 tahun ke UGD RS tsb dengan keluhan
tidak bisa buang air besar alias BAB selama 4 hari.. Perut penderita
udah kembung & terlihat besar...
Diagnosa sementara adalah Ileus Obstruktif ( Sumbatan di Usus Halus)
Langsung aja kita persiapkan operasi karena emang satu2nya jalan adalah
dengan pembedahan. Setelah anastesi berjalan, dibukalah perut anak itu,
ternyata......
Hasil Operasi : sekitar 3 KG Cacing jenis Ascaris lumbricoides
(estimasi sekitar 500-1000 cacing)
Setelah operasi selesai, keluarga pasien dipanggil.
Begitu tau tentang kondisi anaknya, respon sang ayah ternyata gaq
disangka2 : “Oh itu mah udah biasa Dok, anak saya udah beberapa kali
dikasih obat cacing, kalo berak gak tuh keluar t*i-nya, keluarnya cacing
semua. Udah sering itu Dok”..
Dalam hati gw : Gila nih bapak, anak BAB cacing udah biasa…
Ini pelajaran yang penting banget
Di Indonesia ternyata kasus semacam ini masih aja terjadi..
Bukti bahwa kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan sangatlah rendah..
Setelah sakit baru mereka sadar kalo kesehatan itu sangatlah mahal..
Atas Permintaan Juragan2 Sekalian, gw tambahin penjelasan.. Penyakit
Cacingan / Askariasis :
Penjelasan ttg Cacingan / Askariasis
Askariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh
cacing gelang Ascaris lumbricoides. Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit.
Hospes atau inang dari Askariasis adalah manusia. Di manusia, larva
Ascaris akan berkembang menjadi dewasa dan menagdakan kopulasi serta
akhirnya bertelur. Penyakit ini sifatnya kosmopolit, terdapat hampir di
seluruh dunia. Prevalensi askariasis sekitar 70-80%.
Etiologi
Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina sekitar 22-35
cm. Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian
rambut di ujung ekornya (posterior). Pada cacing betina, pada sepertiga
depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi.
Cacing dewasa hidup pada usus manusia. Seekor
cacing
betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur
yang telah dibuahi berukuran 60 x 45 mikron. Sedangkan telur yang tak
dibuahi, bentuknya lebih besar sekitar 90 x 40 mikron. Telur yang telah
dibuahi inilah yang dapat menginfeksi manusia.
S
iklus
Pada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya
dapat mengandung telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan
matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah
yang telah tercemar telur Ascaris dan tidak mencuci tangannya, kemudian
tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris.
Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada
usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan
beredar mengikuti sistem peredaran, yakni hati, jantung dan kemudian di
paru-paru.
Pada paru-paru,
cacing akan
merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di
laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di
usus, larva akan menjadi cacing dewasa.
Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur
ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan
terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada
tempatnya.
Diagnosis
Diagnosis askariasis dilakukan dengan menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan
cacing dewasa pada anus, hidung, atau mulut.
Gejala Klinis
Gejala klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa.
Pada stadium larva, Ascaris dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan
di paru-paru akan menyebabkan sindrom Loeffler. Sindrom Loeffler
merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak nafas, eosinofilia, dan
pada foto Roentgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3
minggu.
Pada stadium dewasa, di usus
cacing akan
menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak nafsu makan,
muntah-muntah, diare, konstipasi, dan mual. Bila cacing masuk ke saluran
empedu makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus. Bila cacing dewasa
kemudian masuk menembus peritoneum badan atau abdomen maka dapat
menyebabkan akut abdomen.
Pengobatan
Pengobatan askariasis dapat digunakan obat-obat sepreti pirantel pamoat, mebendazol, albendazol, piperasin.
Pencegahan
Di Indonesia, prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak.
Penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan
yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai siklus hidup
Ascaris lumbricoides ini.
Tau g ? cacing pita itu bisa tumbuh 5 meter di tubuh agan ! agan pasti
ngga nyangka kalo cacing sebesar itu di tubuh agan ,cacing pita bisa
bertahan hingga 10 - 20 tahun di tubuh agan ,ada kok obat buat keluarin
cacing pita tanpa operasi.
Penting ,Tau g ? cacing pita itu bisa tumbuh 5 meter di tubuh agan !
agan pasti ngga nyangka kalo cacing sebesar itu di tubuh agan ,cacing
pita bisa bertahan hingga 10 - 20 tahun di tubuh agan ,ada kok obat buat
keluarin
cacing pita tanpa operasi ,Yang sering makan daging babi pasti ada Cacingnya gan..
Sekian.