YERUSALEM TERJAJAH - Para Yahudi religius yang
dilarang keras oleh para rabbi untuk berselancar di dunia maya sekarang
bisa lebih mendapatkan kelonggaran. Hal tersebut dapat terjadi seiring
dengan diluncurkannya Google versi "kosher" (konsep halal Yahudi).
Google kosher tersebut dinamakan Koogle, demikian dikatakan oleh manajer
situs tersebut kemarin.
Yossi Altman mengatakan bahwa Koogle, yang merupakan gabungan dari
nama puding mie Yahudi dengan mesin pencari yang sangat terkenal,
Google, tampaknya "memenuhi standard" dari para rabbi ortodoks. Untuk
diketahui, para rabbi ortodoks melarang keras kaum Yahudi untuk
mengakses internet.
Situs Koogle tersebut menyaring sejumlah materi yang tidak
diperbolehkan menurut kepercayaan Yahudi, seperti misalnya foto-foto
wanita yang menurut pandangan para rabbi ortodoks tidak sopan dan tidak
sepantasnya dilihat kaum Yahudi, kata Altman.
Meski situs tersebut terhubung dengan berita-berita mengenai Israel
dan situs-situs perbelanjaan, namun benda-benda tertentu yang diharamkan
oleh para rabbi ultra-ortodoks Israel juga akan disaring agar tidak
sampai masuk ke rumah-rumah Yahudi, diantaranya perangkat televisi.
"(Situs pencari Koogle) merupakan sebuah alternatif yang kosher bagi
kaum Yahudi ultra-ortodoks. Situs tersebut memungkinkan mereka untuk
dapat mengakses internet dan berselancar di dunia maya," kata Altman
melalui hubungan telepon.
Situs tersebut dikembangkan sebagai bagian dari cara untuk memfasilitasi keinginan para rabbi.
"Para rabbi menginginkan sebuah solusi untuk kaum Yahudi
ultra-ortodoks, karena mereka juga ingin dapat mengakses internet untuk
mengakses kebutuhan-kebutuhan vital mereka," katanya.
"Karena merupakan mesin pencari yang kosher, maka sama sekali tidak
boleh ada update pada situs tersebut pada hari Sabbath. Pada hari
tersebut, hukum Yahudi melarang kaumnya untuk melakukan segala jenis
pekerjaan dan usaha," kata Altman.
"Jika ada yang ingin membeli sesuatu pada hari Sabbath, maka situs
tersebut akan langsung mengalami kemacetan dan tidak membiarkan orang
untuk melakukan hal tersebut," pungkasnya.
Selain Koogle, kaum Yahudi juga mengenal Yiddish Wikipedia. Yiddish
wikipedia merupakan versi lain dari wikipedia yang diluncurkan dalam
bahasa Ibrani. Situs tersebut didirikan pada tanggal 3 Maret 2004, namun
artikel pertama dalam situs tersebut baru ditulis pada tanggak 28
November pada tahun yang sama.
Pada bulan Maret 2009, Yiddish Wikipedia memiliki lebih dari 6.000
artikel didalamnya. Terdapat sekitar 1.251 orang anggota yang terdaftar,
namun hanya sebagian kecil yang aktif.
Seperti halnya Wikipedia, situs tersebut akan mencari kata-kata dalam
bahasa Ibrani yang diketikkan di Google. Artikel-artikel dari Wikipedia
versi Yahudi kemudian akan muncul di barisan paling atas dari kata yang
dicari tersebut.
Sesuai dengan norma-norma yang berlaku bagi Yahudi, situs tersebut
secara eksklusif dituliskan dalam bahasa Ibrani, bukan tulisan latin.
Yiddish Wikipedia telah mencapai 6.000 artikel pada tanggal 8 Maret
2009. Artikel ke-6.000 yang dimuat berkaitan dengan seorang rabbi.
Meski dapat memuat berbagai hal yang ada di dunia, situs tersebut
diedit kembali dan disesuaikan dengan budaya komunitas yang berbahasa
Ibrani. Hal tersebut ada di dalam politik Hasidic, yang sangat berkaitan
dengan Satmar Hasidim. Misalnya saja, artikel yang diedit besar-besaran
adalah artikel mengenai Aaron Teitelbaum, seorang tokoh yang paling
banyak dibicarakan dalam lingkaran komunitas orang-orang yang berbicara
dalam bahasa Ibrani.
Namun hanya ada sedikit editor dari situs tersebut, meski tercatat
memiliki 700 orang editor, setiap harinya, hanya ada 3 orang -atau
bahkan lebih sedikit lagi- yang aktif. Hal tersebut mungkin karena para
editor tersebut tidak memiliki perangkat lunak untuk mengolah tulisan
dalam bahasa Ibrani di komputer mereka. Kemungkinan lainnya, orang-orang
Yahudi tersebut merupakan Yahudi ortodoks sehingga para rabbi mereka
melarang keras penggunaan internet yang tidak berhubungan langsung
dengan bisnis.
Rabbi ortodoks Yahudi memang seringkali mengeluarkan ucapan-ucapan yang kontroversial dan memancing emosi.
Rabbi ortodoks Yahudi, Manis Friedman, dari St. Paul, Minnesota, telah memberikan pernyataan bahwa Israel harus menghancurkan tempat-tempat suci Islam dan membantai warga sipil dalam apa yang disebutnya sebagai "cara Yahudi" untuk bertarung dalam "peperangan moral".
"Saya sama sekali tidak percaya dengan moralitas Barat. Misalnya,
jangan membunuh warga sipil, jangan menghancurkan tempat suci, jangan
bertempur ketika hari besar, jangan meledakkan pemakaman, jangan
menembak hingga lawan menembak terlebih dahulu karena hal tersebut tidak
bermoral. Namun, saya tidak mempercayai itu semua, omong kosong!
Satu-satunya cara yang paling benar adalah mempergunakan tata cara
Yahudi: Hancurkan tempat suci mereka (umat Islam). Kemudian bunuh semua
pria, wanita, anak-anak, termasuk juga binatang peliharaan mereka." (Source)