Agra – Sekitar dua ribu umat Islam di India dilaporkan oleh Al Jazeera Rabu 10 Desember 2014 masuk agama Hindu. Akibat perpindahan itu, partai oposisi terkuat di India, Partai Bharatiya Janata memprotes dibiarkannya praktik perpindahan agama itu.
Ritual pembaptisan itu terjadi di Kota Agra dan dilakukan melalui
iming-iming oleh kelompok partai sayap kanan Rashtriya Swayamsevak
Sangh (RSS).
“Ini masalah serius, menarik kaum miskin pindah agama dengan cara memberi kartu subsidi makanan,” kata Mayawati, pemimpin Partai Dalit di Parlemen.
Partai oposisi itu mendesak pemeritah menjamin kebebasan beragama bagi kaum minoritas India. “Parlemen dan negara perlu memberi jaminan, tidak ada pelanggaran Konstitusi,” kata Anand Sharma, pemimpin Kongres India.
Sehari setelah tentang perpindahan agama secara massal itu yang ramai di beritakan media massa setempat, sejumlah keluarga Muslim mengaku, mereka pindah agama tanpa kekerasan dan paksaan.
“Kami diberitahu akan mendapat kartu subsidi makanan bernama Aadhar, sehingga polisi tidak mampu mencegah kami,” tutur salah seorang warga setempat. “Kami adalah warga miskin, kita harus bagaimana?” sambungnya.
Jaringan televisi NDTV melaporkan, seorang petugas polisi mengadukan kasus ini. Pengaduan itu dilakukan setelah seorang warga Muslim di kawasan kumuh Agra, mengaku diajak pindah agama. Kota Agra dikenal sebagai pusat warga Muslim dan menjadi lokasi Taj Mahal.
“Ini masalah serius, menarik kaum miskin pindah agama dengan cara memberi kartu subsidi makanan,” kata Mayawati, pemimpin Partai Dalit di Parlemen.
Partai oposisi itu mendesak pemeritah menjamin kebebasan beragama bagi kaum minoritas India. “Parlemen dan negara perlu memberi jaminan, tidak ada pelanggaran Konstitusi,” kata Anand Sharma, pemimpin Kongres India.
Sehari setelah tentang perpindahan agama secara massal itu yang ramai di beritakan media massa setempat, sejumlah keluarga Muslim mengaku, mereka pindah agama tanpa kekerasan dan paksaan.
“Kami diberitahu akan mendapat kartu subsidi makanan bernama Aadhar, sehingga polisi tidak mampu mencegah kami,” tutur salah seorang warga setempat. “Kami adalah warga miskin, kita harus bagaimana?” sambungnya.
Jaringan televisi NDTV melaporkan, seorang petugas polisi mengadukan kasus ini. Pengaduan itu dilakukan setelah seorang warga Muslim di kawasan kumuh Agra, mengaku diajak pindah agama. Kota Agra dikenal sebagai pusat warga Muslim dan menjadi lokasi Taj Mahal.