Pesan Rahbar

Home » » Polisi Jepang Memata-matai Kaum Muslimin

Polisi Jepang Memata-matai Kaum Muslimin

Written By Unknown on Monday 8 August 2016 | 22:35:00


Polisi Tokyo memantau aktivitas-aktivitas kaum muslimin negara ini, hanya karena agama mereka, setidaknya dari tahun 2008.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Global Voices, baru-baru ini Mahkamah Agung Jepang menolak kasus terkait penghentian memata-matai populasi muslim negara ini dan pembuatan kasus untuk mereka.

Masalah polisi Jepang memata-matai kaum muslim untuk pertama kalinya diumumkan pada tahun 2010 setelah bocornya lebih dari 100 dokumen kantor polisi di internet.

Dokumen-dokumen ini mencakup nama, alamat, dan informasi-informasi pribadi kaum muslim yang tinggal di Jepang dan menunjukkan bahwa pemata-mataan kaum muslim dimulai sejak tahun 2008 dan setelah penyelenggaraan pertemuan G8 di negara ini.

Dokumen-dokumen yang dipublikasikan itu menunjukkan bahwa polisi memiliki data-data tentang beografi terperinci 72 ribu kaum muslim, termasuk nomor rekening, password dan pekerjaan satu persatu dari mereka.

Berdasarkan informasi-informasi yang ada dalam dokumen itu, polisi memata-matai kaum muslim dengan menggunakan kamera tersembunyi di masjid dan agen-agen rahasia di lembaga-lembaga Islam, toko-toko dan restoran-restoran halal.

17 orang muslim yang data-datanya dibongkar mengajukan protes ke Mahkamah Tinggi dan mempertanyakan legalitas hukum memata-matai kaum muslim karena agama mereka, namun Mahkamah Tinggi menolak kasus tersebut.

Igita Daisuki dalam blog markas pusat konstitusi menulis, memata-matai kaum muslim mencakup setiap lembaga dan aktivitas yang terkait dengan kaum muslim. Demikian juga pasukan polisi berkali-kali meminta kaum muslim supaya mengumpulkan informasi tentang orang-orang seagamanya dan memberikannya kepada polisi, dimana hal ini telah mempengaruhi kinerja hubungan persahabatan dan kekeluargaan kaum muslim dan secara psikologi telah melukai mereka.

Meski statistik mendetail tentang jumlah kaum muslim Jepang belum diketahui, namun diprediksikan sekitar 100 ribu muslim ada di negara ini, sementara sebagian mereka adalah warga Jepang, dan sebagian lainny adalah para mahasiswa dan non Jepang serta masyarakat permanen non Jepang.

(Global-Voices/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: