Pesan Rahbar

Home » » Makin Sesat, Amerika Serikat Mencetak Alkitab Pertama Bagi Kaum LGBT

Makin Sesat, Amerika Serikat Mencetak Alkitab Pertama Bagi Kaum LGBT

Written By Unknown on Tuesday, 22 March 2016 | 20:34:00


Sejak zaman dahulu, Alkitab sudah banyak disepelekan bahkan disesatkan. Dan dari hari ke hari, Firman Tuhan dalam Alkitab semakin dianggap remeh seperti contohnya Amerika Serikat menyetujui kaum gay yang memang sudah tertulis di Firman bahwa "Allah menciptakan manusia laki-laki dan perempuan berpasangan bukan laki-laki dan laki-laki lainnya atau malah sebaliknya". Entah apa yang dipikirkan, mereka malah mereka meciptakan Tuhannya sendiri.

Di tengah perdebatan soal perkawinan sesama jenis belakangan ini, Amerika Serikat menerbitkan sebuah buku diklaim sebagai Alkitab pertama bagi kaum LGBT (Lesbian, gay, Biseksual dan Transgender).

Alkitab yang dinamakan cetakan versi Queen James Version (kebalikan dari Alkitab bahasa Inggris yang resmi yaitu King James Version) itu merupakan penerbitan kembali Alkitab Queen James version yang telah diterjemahkan dengan muatan untuk mencegah salah tafsir Firman Tuhan.

Kata Homoseksualitas disebut pertama kali dalam Alkitab edisi revisi pada 1946. Sebelumnya kata itu tak pernah disebut dalam penerbitan Alkitab.

Alkitab seharga Rp 337.000 itu diterbitkan, dicetak, dan disebarluaskan di Amerika Serikat sejak Desember 2014. Situs penjualan buku itu di Internet mengatakan: "Anda tak bisa memilih jenis kelamin ketika dilahirkan, tapi Anda bisa memilih Yesus. Sekarang Anda bisa memilih Alkitab."

Buku itu kini dijual di Internet seperti amazon.com tapi tanpa pencantuman nama penerbit, penyunting, dan penerjemah. Di situs buku itu hanya tertulis pengarang buku adalah Tuhan dan kontributornya Yesus.

Kepala Studi dan penerjemah Alkitab di Kampus Wheaton, Douglas J. Moo mengatakan, penyuntingan Alkitab Ratu James itu tidak sepenuhnya akurat. "Hanya beberapa Alkitab terjemahan bahasa Inggris menggunakan kata homoseksualitas atau homoseksual. Dalam sejarah terjemahan Alkitab terdahulu ke dalam bahasa Inggris, kata itu kini merujuk pada hubungan homoseksual."

Seorang pendeta di Selandia Baru baru-baru ini dikecam lantaran memasang poster di dinding gereja di Kota Auckland menyebut Yesus adalah seorang gay.

Pendeta Glynn Cardy dari Gereja St Matthew di Auckland mengatakan homoseksualitas belum pernah disebut hingga tahun 1800-an. Jika kata itu muncul dalam Alkitab dan sejumlah dokumen lain maka itu salah terjemahan. "Faktanya kita tidak tahu orientasi seksual Yesus. Beberapa ahli malah mencoba mengatakan Yesus itu gay."

”Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa Allah merancang agar hubungan seks dilakukan hanya di antara pria dan wanita, dan hanya dalam ikatan perkawinan. (Kejadian 1:27, 28; Imamat 18:22; Amsal 5:18, 19).

Alkitab mengutuk dan dengan kears mengharamkan percabulan, yang mencakup perilaku homoseksual maupun heteroseksual terlarang - Galatia 5:19-21.

Penerbitan Alkitab ini, dengan mencatut nama Yesus jelas-jelas merupakan salah satu perilaku hujat terhadap Tuhan Allah.

(Daily Mail/Huffington Post/Memobee/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: