Sebanyak Lima ratus dua puluh hafizh dari dua puluh lima negara berpartisipasi dalam lomba Al-Quran terbesar dunia yang digelar di Berlin, Jerman.
Seperti dilansir Al-Jazirah, lomba Al-Quran ketiga di Berlin, Jerman, ini digelar berkat jasa Asosiasi Islam, sebuah lembaga Islam Arab terbesar yang eksis di Jerman.
Salah satu syarat tetap yang ditetapkan untuk mengikuti lomba Al-Quran ini adalah peserta harus sudah berusia tiga puluh lima tahun. Para peserta dari enam belas negara bagian Jerman, Norwegia, dan Prancis juga terlihat hadir di antara para peserta yang lain.
Hampir satu per empat dari seluruh peserta berasal dari etnis non-Arab. Para peserta bersaing dalam jurusan hafalan seluruh juz dan lima belas juz Al-Quran. Hadiah pertama untuk jurusan hafalan seluruh juz Al-Quran berhasil digondol oleh pengungsi Suriah yang berdomisili di kota Hamburg.
“Pesan utama lomba Al-Quran Berlin ini adalah menekankan hafalan Al-Quran dan meresapi pesan-pesan Qurani untuk kawula muda yang merupakan filter keamanan di masyarakat mereka. Lomba ini juga mengajak seluruh masyarakat untuk saling mencintai dan berbuat kebajikan,” ungkap Thaha ‘Amir, ketua Delegasi Ulama dan Mubaligh di Jerman.
Menurut Khalid Hanafi, Rektor Institut Ilmu Humaniora Eropa, lomba Al-Quran ini memiliki peran penting dalam memelihara kelanggengan Bahasa Arab dan jati diri agama di kalangan kawula muda. “Lomba ini bisa memperkuat hubungan Muslimin dengan Allah dan Al-Quran. Ini adalah cara terbaik untuk melakukan tindak pencgahan terhadap radikalisme,” ujarnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email