Tanggal 9 Desember 1987, dimulailah gerakan kebangkitan rakyat Palestina untuk melawan rezim Zionis yang telah menjajah tanah air mereka.
Kebangkitan rakyat Palestina yang dinamakan Intifada ini terjadi
menyusul semakin kerasnya aksi teror dan represi dari kaum Zionis
terhadap bangsa Palestina dan berlanjutnya pendudukan rezim tersebut
atas tanah milik mereka. Di samping itu, bangsa Palestina juga telah
putus harapan atas bantuan dari pemerintahan Barat dan
organisasi-organisasi Plaestina yang ada.
Gerakan Intifada pertama setelah beberapa tahun terhenti, kembali dilanjutkan pada bulan September tahun 2000, yang diberi nama "Intifada Masjid Al-Aqsa".
Di antara keistimewaan gerakan ini adalah adanya dukungan luas dari rakyat, kepercayaan bahwa Islam satu-satunya jalan keselamatan, dan ketiadaan ketergantungan pada negara-negara lain. Oleh karena keistimewaan inilah, meskipun tidak berbekal senjata, namun gerakan ini tidak bisa dikalahkan oleh rezim penjajah Zionis. (IRIB Indonesia)
Gerakan Intifada pertama setelah beberapa tahun terhenti, kembali dilanjutkan pada bulan September tahun 2000, yang diberi nama "Intifada Masjid Al-Aqsa".
Di antara keistimewaan gerakan ini adalah adanya dukungan luas dari rakyat, kepercayaan bahwa Islam satu-satunya jalan keselamatan, dan ketiadaan ketergantungan pada negara-negara lain. Oleh karena keistimewaan inilah, meskipun tidak berbekal senjata, namun gerakan ini tidak bisa dikalahkan oleh rezim penjajah Zionis. (IRIB Indonesia)