Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label Wirid. Show all posts
Showing posts with label Wirid. Show all posts

Wirid dalam Syiah dan Ahlul bait



Wirid adalah dzikir menyebut Allah swt dalam keadaan apapun. Ada dzikir khas yang disebut dzikir Fathimah atau Tasbih Fathimah Azzahra, yang disunahkan untuk dibaca usai shalat.

Tata cara dzikir tersebut adalah: Membaca Allahu Akbar 34 kali, Alhamdulillah 33 kali dan Subhanallah 33 kali.

Kisah tentang tasbih Fathimah seperti ini singkatnya: Pada suatu hari, Fathimah Azzahra putri nabi keletihan. Banyak pekerjaan rumah yang ia kerjakan sendiri tanpa dibantu oleh seorang pembantu pun. Ia berniat untuk pergi ke rumah ayahnya, Rasulullah saw, untuk meminta diberi seorang pembantu. Sebagai jawaban, Rasulullah saw tidak memberinya karena berbagai halangan, sebagai gantinya, beliau mengajarkan tasbih tersebut untuk memudahkan urusan hidupnya.

============================

Wirid Khusus Shalat Shubuh


Dinukil dari Kitab Mishbâh al-Mutahajjid

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اهْدِنِيْ لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِيْ مَنْ تَشَاءُ

Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya, tunjukilah aku dengan izin-Mu ketika kebenaran sudah dipertentangkan, karena Engaku akan memberikan petunjuk kepada orang yang Kau kehendaki

إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ

ke jalan yang lurus.

Dan bacalah shalawat berikut ini sebanyak 10 kali:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ الْأَوْصِيَاءِ الرَّاضِيْنَ الْمَرْضِيِّيْنَ بِأَفْضَلِ صَلَوَاتِكَ وَ بَارِكْ عَلَيْهِمْ

Ya Allah, limpahkanlah salawat atas Muhammad dan keluarganya, para wasi yang pasrah (atas segala ketentuan Allah) dan dicintai (oleh para makhluk) dengan shalawat -Mu yang teristimewa, dan limpahkan berkah-Mu atas mereka

بِأَفْضَلِ بَرَكَاتِكَ، وَ السَّلاَمُ عَلَيْهِمْ وَ عَلَى أَرْوَاحِهِمْ وَ أَجْسَادِهِمْ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ

dengan berkah-Mu yang teristimewa. Semoga kesejahteraan, rahmat Allah dan berkah-Nya senantiasa terlimpahkan atas mereka, ruh dan badan mereka.

Shalawat ini dengan keistimewaan yang luar biasa juga dianjurkan untuk dibaca pada sore hari Jumat.
Dan bacalah juga doa berikut ini:

اَللَّهُمَّ أَحْيِنِيْ عَلَى مَا أَحْيَيْتَ عَلَيْهِ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ وَ أَمِتْنِيْ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ عَلِيُّ بْنُ أَبِيْ طَالِبٍ عَلَيْهِ السَّلاَمُ

Ya Allah, hidupkanlah aku di atas jalan yang Engkau telah menghidupkan Ali bin Abi Thalib di atasnya, dan matikanlah aku di atas jalan yang Ali bin Abi Thalib telah meneguk madu kematian di atasnya.

Bacalah doa-doa berikut secara bergantian masing-masing sebanyak 100 kali:

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ

Aku mohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.

أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَافِيَةَ

Aku mohon kesehatan kepada Allah.

أَسْتَجِيْرُ بِاللَّهِ مِنَ النَّارِ

Aku berlindung kepada Allah dari sengatan api neraka.

وَ أَسْأَلُهُ الْجَنَّةَ

Dan aku mohon surga kepada-Nya.

أَسْأَلُ اللَّهَ الْحُوْرَ الْعِيْنَ

Aku mohon Hurul ‘Ain kepada Allah.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ

Tiada Tuhan selain Allah, Raja Yang Maha Benar dan Jelas.

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، اَللهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ، وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Katakanlah (wahai Muhammad) bahwa Allah itu Maha Esa, Allah tempat bergantung, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak seorang pun yang sejajar dengan-Nya.

صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ

Semoga Allah selalu mencurahkan shalawat atas Muhammad dan keluarganya.

سُبْحَانَ اللَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَ اللَّهُ أَكْبَرُ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Agung dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi nan Agung.

مَا شَاءَ اللَّهُ كَانَ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Setiap yang dikehendaki oleh Allah pasti akan terjadi, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi nan Agung.

Setelah itu bacalah doa berikut ini:

أَصْبَحْتُ اللَّهُمَّ مُعْتَصِمًا بِذِمَامِكَ الْمَنِيْعِ الَّذِيْ لاَ يُطَاوَلُ وَ لاَ يُحَاوَلُ مِنْ شَرِّ كُلِّ غَاشِمٍ وَ طَارِقٍ مِنْ

Ya Allah, aku memasuki pagi hari ini dengan berpegang teguh kepada perlindungan-Mu yang kokoh dan tak tertandingi, (jagalah aku) dari kejahatan orang zalim dan penodong jalanan, dari 

سَائِرِ مَنْ خَلَقْتَ وَ مَا خَلَقْتَ مِنْ خَلْقِكَ الصَّامِتِ وَ النَّاطِقِ فِيْ جُنَّةٍ مِنْ كُلِّ مَخُوْفٍ بِلِبَاسٍ سَابِغَةٍ،

kejahatan setiap makhluk yang Kau ciptakan, baik yang bisu maupun yang dapat berbicara dalam perlindungan-Mu, (lindungilah aku) dari setiap yang menakutkan dengan baju indah

وَلاَءِ أَهْلِ بَيْتِ نَبِيِّكَ مُحْتَجِبًا مِنْ كُلِّ قَاصِدٍ لِيْ إِلَى أَذِيَّةٍ بِجِدَارٍ حَصِيْنٍ الْإِخْلاصِ فِي الْإِعْتِرَافِ

wilayah Ahlulbait Nabi-Mu, (ya Allah, aku memasuki pagi hari ini) dengan berlindung (kepada-Mu) dari setiap makhluk yang hendak menggangguku dengan perantara dinding kokoh keikhlasan, pengakuan 

بِحَقِّهِمْ وَ التَّمَسُّكِ بِحَبْلِهِمْ مُوْقِنًا أَنَّ الْحَقَّ لَهُمْ وَ مَعَهُمْ وَ فِيْهِمْ وَ بِهِمْ أُوَالِيْ مَنْ وَالَوْا وَ أُجَانِبُ مَنْ

atas hak-hak Ahlulbait dan berpegang teguh dengan tali (wilayah) mereka seraya meyakini bahwa kebenaran adalah untuk mereka, bersama mereka, di dalam diri mereka dan dengan perantara mereka, aku mencintai setiap orang yang mereka cintai dan menjauhi setiap orang yang 

جَانَبُوْا، فَأَعِذْنِيْ اللَّهُمَّ بِهِمْ مِنْ شَرِّ كُلِّ مَا أَتَّقِيْهِ يَا عَظِيْمُ، حَجَزْتُ الْأَعَادِيَ عَنِّيْ بِبَدِيْعِ السَّمَاوَاتِ وَ

mereka jauhi, lindungilah aku ya Allah, wahai Dzat Yang Maha Agung dari kejahatan setiap makhluk yang kutakutkan, aku menyingkirkan musuh-musuhku dari diriku dengan pertolongan Dzat Pencipta langit dan 

الْأَرْضِ إِنَّا جَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَ مِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لاَ يُبْصِرُوْنَ

bumi (yang berfirman): “Kami membuat tabir di depan dan belakang mereka (para musuh keimanan) lalu Kami tutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat”.

Doa (terakhir) ini adalah doa Amirul Mukminin as yang dibaca pada peristiwa Lailatul Mabît dan dianjurkan juga untuk dibaca di pagi dan sore hari.

Dalam kitab At-Tahdzîb diriwayatkan bahwa barangsiapa membaca doa:

سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ وَ بِحَمْدِهِ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Maha Suci Allah Yang Maga Agung, aku memuji-Nya, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi nan Maha Agung.

setelah melaksanakan shalat Shubuh sebanyak 10 kali, maka Allah akan menjaganya dari kebutaan, kegilaan, penyakit Lepra, kemiskinan, dan keambrukan rumah (timpat tinggal) atau bicara ngelantur di masa tua.

Syeikh Al-Kulainî ra meriwayatkan bahwa Imam Shâdiq as berkata, “Barangsiapa membaca:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

sebanyak 7 kali setelah melaksanakan shalat Shubuh dan Maghrib, maka Allah akan menjauhkan 70 jenis malapetaka darinya, yang paling ringan adalah angin topan, Lepra, dan kegilaan. Jika ia tertulis di dalam golongan orang-orang yang celaka, hal itu akan dihapus dan ia akan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang jaya”.

Syeikh Al-Kulainî ra juga meriwayatkan dari beliau bahwa untuk kepentingan dunia dan akhirat serta menyembuhkan sakit mata, dianjurkan untuk  membaca doa berikut ini setelah shalat Shubuh dan Maghrib:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ عَلَيْكَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اجْعَلِ النُّوْرَ فِيْ

Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dengan perantara hak Muhammad dan keluarganya yang ada di pundak-Mu, limpahkanlah salawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, ciptakanlah cahaya di

بَصَرِيْ وَ الْبَصِيْرَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَ الْيَقِيْنَ فِيْ قَلْبِيْ وَ الْإِخْلاَصَ فِيْ عَمَلِيْ وَ السَّلاَمَةَ فِيْ نَفْسِيْ وَ السَّعَةَ

mataku, kearifan (di hatiku) akan agamaku, kayakinan di hatiku, keikhlasan dalam amalku, keselamatan dalam jiwaku, kelapangan.

فِيْ رِزْقِيْ وَ الشُّكْرَ لَكَ أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِيْ

dalam rezekiku, dan jadikanlah aku) selalu bersyukur kepada-Mu selama Engkau menghidupkanku.
Syeikh Ibnu Fahd dalam kitab ‘Uddah ad-Dâ’î meriwayatkan bahwa Imam Ridha as berkata, “Barangsiapa membaca doa berikut ini setelah shalat Shubuh, maka segala keperluannya akan dimudahkan dan Allah akan mencukupkan segala kebutuhannya:

بِسْمِ اللَّهِ وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ أُفَوِّضُ أَمْرِيْ إِلَى اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ بَصِيْرٌ بِالْعِبَادِ، فَوَقَاهُ

Dengan nama Allah, semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat atas Muhammad dan keluarganya, dan kuserahkan segala urusanku kepada Allah, karena Ia Maha Mengetahui tentang hamba-hamba-Nya, maka Allah menjaganya

اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوْا، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ، فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَ نَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ

dari kejahatan makar yang telah mereka rencanakan, tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk dalam golongan orang-orang yang zalim, kemudian Kami kabulkan permintaannya dan selamatkannya dari lautan kesedihan, 

وَ كَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ، حَسْبُنَا اللَّهُ وَ نِعْمَ الْوَكِيْلُ، فَانْقَلَبُوْا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَ فَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ،

dan begitulah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman, cukuplah Allah bagi kami dan Dialah sebaik-baik penolong, maka mereka mendapatkan nikmat dan anugerah dari Allah yang tak ternodai oleh keburukan sedikit pun, 

مَا شَاءَ اللَّهُ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ، مَا شَاءَ اللَّهُ لاَ مَا شَاءَ النَّاسُ، مَا شَاءَ اللَّهُ وَ إِنْ كَرِهَ النَّاسُ،

segalanya sesuai dengan kehendak Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, segala sesuai dengan kehendak Allah, bukan kehendak manusia, segalanya sesuai dengan kehendak Allah meskipun seluruh manusia tidak rela, 

حَسْبِيَ الرَّبُّ مِنَ الْمَرْبُوْبِيْنَ، حَسْبِيَ الْخَالِقُ مِنَ الْمَخْلُوْقِيْنَ، حَسْبِيَ الرَّازِقُ مِنَ الْمَرْزُوْقِيْنَ، حَسْبِيَ

cukuplah bagiku Pengatur (sekalian alam) dari para makhluk, cukuplah bagiku Pencipta (semesta alam) dari para makhluk, cukuplah bagi Maha Pembenri rezeki dari para pengguna rezeki, cukuplah bagiku

اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ، حَسْبِي مَنْ هُوَ حَسْبِيْ، حَسْبِيْ مَنْ لَمْ يَزَلْ حَسْبِيْ، حَسْبِيْ مَنْ كَانَ مُذْ كُنْتُ لَمْ

Allah, Pengatur semesta alam, cukuplah bagiku Dzat yang memang pantas untuk cukup bagiku, cukuplah bagiku Dzat yang senantiasa Ia cukup bagiku, cukuplah bagiku Dzat yang semenjak aku ada Ia senantiasa 

يَزَلْ حَسْبِيْ، حَسْبِيَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ‏

cukup bagiku, cukuplah bagiku Allah, tiada Tuhan selain Dia, hanya kepada-Nyalah aku bertawakal, dan Ia adalah Tuhan ‘Arsy Yang Maha Agung.

Penulis buku berkata, “Guru kami, Tsiqatul Islâm Nûrî – semoga Allah menerangi kuburannya – menukil sebuah cerita di dalam bukunya, Dârus Salâm dari Mulla Fath Ali Sultan Abadi ra cerita tersebut adalah sebagai berikut:
Mulla Muhammad Shâdiq al-‘Irâqî pernah ditimpa kesusahan dan penyakit yang sangat parah, dan tidak harapan lagi ia akan dapat menyelamatkan diri dari cengkramannya. Di suatu malam, ia bermimpi melihat sebuah kemah berkubah yang berdiri tegak di atas sebuah tanah lapang. Ia bertanya (kepada orang-orang yang berada di sekitar itu), “Siapakah gerangan pemilik kemah ini?” “Imam Mahdi Al-Muntazhar as!”, jawab mereka.

Ia bergegas menjumpai beliau untuk menceritakan keadaan dirinya dan memohon doa dari beliau supaya dapat terbebaskan dari cengkraman kesusahan dan penyakit yang sedang menimpanya. Beliau akhirnya memerintahkannya untuk menjumpai salah seorang keturunan Rasulullah SAWW seraya menunjukkan kemah tempat tinggalnya kepadanya.

Mulla Muhammad mohon diri dan langsung menuju ke kemah yang beliau tunjukkan tersebut. Ternyata keturunan Rasulullah SAWW yang beliau maksudkan adalah Sayid Muhammad Sultan Abadi yang waktu itu sedang duduk di atas sejadah dan sedang sibuk membaca doa dan al-Qur’an. Mulla Muhammad mengucapkan salam seraya menceritakan kesusahan yang sedang menimpa dirinya. Sayid Muhammad mengajarkan kepadanya doa pembasmi kesusahan dan pelapang rezeki.

Mulla Muhammad terbangun dari tidur nyenyaknya dan rangkaian-rangkaian doa itu masih terbayang di benaknya. Ia pergi menemui Sayid Muhammad di rumahnya yang selama ini – karena satu dan lain hal – tidak bertegur-sapa dengannya. Ia sampai di rumahnya dan Sayid Muhammad berada dalam posisi seperti yang dilihatnya dalam mimpi. Ia duduk di tempat shalatnya sambil berdzikir dan beristighfar.

Mulla Muhammad mengucapkan salam yang langsung dijawab oleh Sayid Muhammad dengan salam dan senyuman. Seakan-akan Sayid telah mengetahui semua yang terjadi. Mulla Muhammad meminta darinya doa yang dapat membasmi segala yang sedang menimpanya. Sayid Muhammad mengajarkan sebuah doa kepadanya seperti yang diajarkannya di dalam mimpinya.

Mulla Muhammad mulai membaca doa tersebut, dan tidak lama kemudian, ia terbebas dari cengkraman kesusahan dan penyakit yang menimpanya.

Doa yang diajarkan oleh Sayid Muhammad kepada Mulla Muhammad adalah sebagai berikut:

Pertama, bacalah yâ fattâh (wahai Dzat pengurai segala kesulitan) setelah fajar  menyingsing sambil meletakkan tangan di atas dada sebanyak 70 kali.

Kedua, bacalah doa berikut ini secara kontinyu:

لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لاَ يَمُوْتُ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَ لَمْ

Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah, aku bertawakal kepada Dzat Yang Maha Hidup yang tidak akan pernah mati, dan segala puji bagi Allah yang tidak pernah memiliki anak, tidak

يَكُنْ لَهُ شَرِيْكٌ فِي الْمُلْكِ وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَ كَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا

memiliki sekutudalam kerajaan-Nya, dan tidak pernah memerlukan pertolongan orang lain (karena kekuatan-Nya yang tak terbatas), dan sebutlah Ia dengan penuh keagungan.

Doa ini terdapat di dalam kitab Al-Kâfî dan pernah diajarkan oleh Rasulullah SAWW kepada salah seorang sahabat yang ditimpa kesusahan. Dengan membaca doa tersebut, tidak lama ia terbebas dari sengkraman kesusahan yang menimpanya.

Ketiga, bacalah doa yang diriwayatkan oleh Ibnu Fahd ra di atas setelah mengerjakan shalat Shubuh.
Hendaknya kita menganggap penting wirid di atas dan mengerjakannya secara kontinyu.

Sujud Syukur.
Disunnahkan setelah melaksanakan shalat untuk melakukan sujud syukur. Dzikir-dzikir yang dianjurkan untuk dibaca di dalam sujud tersebut – sebagaimana yang diriwayatkan dari Imam Ridha as – adalah sebagai berikut:
  1. Membaca syukron syukron sebanyak 100 kali.
  2. Membaca ‘afwan ‘afwan sebayak 100 kali, atau
  3. Membaca syukron lillâh sebanyak 3 kali. Dan yang ketiga ini adalah kadar minimal yang harus dibaca.
==========================================

Wirid Khusus Shalat Isyâ`


Dinukil dari Kitab Mishbâh al-Mutahajjid

اَللَّهُمَّ إِنَّهُ لَيْسَ لِيْ عِلْمٌ بِمَوْضِعِ رِزْقِيْ وَ إِنَّمَا أَطْلُبُهُ بِخَطَرَاتٍ تَخْطُرُ عَلَى قَلْبِيْ فَأَجُوْلُ فِيْ طَلَبِهِ

Ya Allah, aku tidak mengetahui di mana rezekiku berada, aku mencarinya hanya sesuai dengan rekaan-rekaan hatiku. Oleh karena itu, aku mencarinya 

الْبُلْدَانَ فَأَنَا فِيْمَا أَنَا طَالِبٌ كَالْحَيْرَانِ لاَ أَدْرِيْ أَ فِيْ سَهْلٍ هُوَ أَمْ فِيْ جَبَلٍ أَمْ فِيْ أَرْضٍ أَمْ فِيْ سَمَاءٍ

di setiap negeri bak orang kebingungan. Aku tidak tahu apakah rezeki itu berada di tanah yang lapang atau di pegunungan, di bumi atau di langit, 

أَمْ فِيْ بَرٍّ أَمْ فِيْ بَحْرٍ وَ عَلَى يَدَيْ مَنْ وَ مِنْ قِبَلِ مَنْ وَ قَدْ عَلِمْتُ أَنَّ عِلْمَهُ عِنْدَكَ وَ أَسْبَابَهُ بِيَدِكَ وَ

di daratan atau di lautan, di tangan siapa atau (datang) dari siapa. Aku hanya tahu bahwa ilmunya ada di sisi-Mu, sebab-sebabnya ada di tangan-Mu, 

أَنْتَ الَّذِي تَقْسِمُهُ بِلُطْفِكَ وَ تُسَبِّبُهُ بِرَحْمَتِكَ، اَللَّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ اجْعَلْ يَا رَبِّ رِزْقَكَ لِيْ

Engkau yang membagi-bagikannya (di antara para makhluk) dengan kemurahn-Mu dan Engkau jualah yang menyiapkan segala faktor keberadaannya dengan rahmat-Mu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluaraganya, lapangkanlah rezeki-Mu untukku, 

وَاسِعًا وَ مَطْلَبَهُ سَهْلاً وَ مَأْخَذَهُ قَرِيْبًا وَ لاَ تُعَنِّنِيْ بِطَلَبِ مَا لَمْ تُقَدِّرْ لِيْ فِيْهِ رِزْقًا، فَإِنَّكَ غَنِيٌّ عَنْ

mudahkanlah aku mencarinya, dekatkanlah tempat mencarinya (bagiku), janganlah Kau siksa aku dengan mencarinya di suatu tempat yang Engkau tidak menentukan rezekiku berada di ditu, karena Engkau tidak membutuhkan 

عَذَابِيْ (عَنَائِيْ) وَ أَنَا فَقِيْرٌ إِلَى رَحْمَتِكَ، فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ جُدْ عَلَى عَبْدِكَ بِفَضْلِكَ إِنَّكَ ذُوْ

siksaanku dan aku sangat memerlukan kasih sayang-Mu. Limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya, anugerahilah hamba-Mu ini dengan kemurahan-Mua, karena Engkau adala pemilik

فَضْلٍ عَظِيمٍ‏

kemurahan yang luar biasa.

Pengarang kitab berkata: “Doa ini adalah salah satu doa untuk meminta rezeki”.

Disunnahkan juga setelah shalat Isya` untuk membaca surah Al-Qadr sebanyak 7 kali, dan dalam shalat Wutairah (shalat sunnah dua rakaat setelah shalat Isya` dan dilakukan dalam keadaan duduk) membaca seratus ayat al-Qur’an. Sebagai ganti dari seratus ayat tersebut, disunnahkan membaca surah Al-Wâqi’ah pada salah satu rakaat dan surah At-Tauhîd pada rakaat yang lain.

=======================================

Wirid Khusus Shalat Maghrib


Dinukil dari Kitab Mishbâh al-Mutahajjid.

Setelah  membaca Tasbîhât Fathimah Az-Zahra` as, bacalah:

إِنَّ اللَّهَ وَ مَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللَّهُمَّ صَلِّ

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi SAWW. Wahai orang-orang yang beriman, bacalah shalawat dan salam atasnya. Ya Allah, limpahkanlah shalawat 

عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ وَ عَلَى ذُرِّيَّتِهِ وَ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ

atas Muhammad, anak-cucu dan Ahlulbaitnya.

Kemudian bacalah bacaan berikut ini sebanyak 7 kali:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih nan Penyayang, dan tiada daya dan kekuatan melainkan dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi dan Agung.

Setelah itu bacalah bacaan berikut ini sebanyak 3 kali:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ وَ لاَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ غَيْرُهُ

Segala puji bagi Allah yang akan mengerjakan segala yang dikehendaki dan tidak mengerjakan segala yang dikehendaki selain-Nya.

Kemudian bacalah:

سُبْحَانَكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ اغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ كُلَّهَا جَمِيْعًا فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ كُلَّهَا جَمِيْعًا إِلاَّ أَنْتَ‏

Maha Suci Engkau, tiada Tuhan selain-Mu. Ampunilah seluruh dosaku, karena hanya Engkaulah yang dapat mengampuni seluruh dosa.

Setelah itu, kerjakanlah shalat sunnah Maghrib sebanyak empat rakaat dengan dua kali salam, dan janganlah berbicara di antara dua rakaat petama dan dua rakaat kedua tersebut.
Syeikh berkata: “Telah diriwayatkan bahwa disunnahkan (dalan shalat sunnah Maghrib tersebut) untuk membaca surah Al-Kâfirûn pada rakaat pertama dan surah At-Tauhîd pada rakaat kedua (setelah membaca surah Al-Fâtihah). Sedangkan untuk dua rakaat sisanya bebas”.

Diriwayatkan bahwa Imam Ali Al-Hadi as membaca surah Al-Fâtihah dan ayat pertama surah Al-Hadîd hingga ayat yang berbunyi wa huwa ‘alîmun bidzâtis sudûr pada rakaat ketiga dan membaca surah Al-Fâtihah dan akhir surah Al-Hasyr dari ayat yang berbunyi lau anzalnâ hâdzal Qur`ân pada rakaat keempat.

Pada sujud terkahir shalat sunnah tersebut (sujud terakhir rakaat keempat—Pen.) disunnahkan membaca doa berikut ini, khususnya di malam Jumat sebanyak 7 kali:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَ اسْمِكَ الْعَظِيْمِ وَ مُلْكِكَ الْقَدِيْمِ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ أَنْ

Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu dan dengan kerajaan-Mu yang azali agar Engkau melimpahkan shalawat atas Muhammad dan keluarganya dan 

تَغْفِرَ لِيْ ذَنْبِيَ الْعَظِيْمَ إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الْعَظِيْمَ إِلا الْعَظِيْمُ‏

mengampuni dosa-dosaku yang besar, karena tiada yang dapat mengampuni dosa yang besar kecuali Dzat Yang Maha Besar.

Setelah Anda selesai mengerjakan shalat sunnah Maghrib, bacalah Ta’qîb sesuka hati Anda. Bacalah bacaan berikut ini sebanyak 10 kali:

مَا شَاءَ اللَّهُ لا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ

Segala yang Allah kehendaki (pasti akan terjadi), tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, aku mohon ampun kepada Allah.

Kemudian bacalah:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَ عَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَ النَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَ مِنْ كُلِّ بَلِيَّةٍ وَ الْفَوْزَ

Ya Allah, aku mohon kepada-Mu segala yang dapat mendatangkan rahmat-Mu, pengampunan-Mu yang tak tergoyahkan, keselamatan dari sengatan api neraka dan segala bencana, kemenangan 

بِالْجَنَّةِ وَ الرِّضْوَانَ (الرِّضْوَانِ‏) فِيْ دَارِ السَّلاَمِ وَ جِوَارِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ وَ آلِهِ السَّلاَمُ، اللَّهُمَّ مَا بِنَا

dengan masuk surga, keridhaan-Mu di dunia akhirat dan berkumpul dengan Nabi-Mu SAWW. Ya Allah, segala nikmat yang kami miliki .

مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنْكَ  لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْكَ‏

adalah dari-Mu, tiada Tuhan selain-Mu, aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu. 

Disunnahkan mengerjakan shalat Ghufailah antara shalat Maghrib dan Isya`. Shalat ini adalah dua rakaat. Pada rakaat pertama setelah membaca surah Al-Fâtihah bacalah:

وَ ذَا النُّوْنِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَ نَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَ كَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ

Pada rakaat kedua setelah membaca surah Al-Fâtihah bacalah:

وَ عِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَ يَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَ الْبَحْرِ وَ مَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَ لاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَ لاَ رَطْبٍ وَ لاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِيْ كِتَابٍ مُبِيْنٍ

Setelah itu bacalah doa qunut berikut ini (sebelum ruku’):

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِمَفَاتِحِ الْغَيْبِ الَّتِيْ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ أَنْتَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ أَنْ تَفْعَلَ بِيْ …

Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dengan kunci-kunci alam ghaib yang tiada seorang pun mengetahui kecuali Engkau agar Engkau melimpahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan menganugerhakan kepadaku … (sebutkanlah hajat Anda).

Kemudian bacalah:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ وَلِيُّ نِعْمَتِيْ وَ الْقَادِرُ عَلَى طَلِبَتِيْ تَعْلَمُ حَاجَتِيْ فَأَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ عَلَيْهِ وَ عَلَيْهِمُ

Ya Allah, Engkau adalah pemilik nikmatku, mampu untuk mengabulkan segala permintaanku dan mengetahui segala keinginanku. Aku mohon kepada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarganya SAWW

السَّلاَمُ لَمَّا قَضَيْتَهَا لِي‏ْ

untuk mengabulkan segala permintaanku.

Kemudian sebutkanlah segala hajat dan keinginan Anda. Diriwayatkan bahwa barangsiapa yang mengerjakan shalat Ghufailah ini dan memohon segala keinginannya kepada Allah, niscaya Ia akan mengabulkan segala permohonannya itu.

================================

Wirid Khusus Shalat Ashar

Dinukil dari Kitab Mishbâh al-Mutahajjid

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ ذُو (ذَا) الْجَلاَلِ وَ الْإِكْرَامِ وَ أَسْأَلُهُ أَنْ

Aku mohon ampun kepada Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Maha Hidup, Tegar, Pengasih, Penyayang dan Agung. Aku mohon kepada-Nya agar 

يَتُوبَ عَلَيَّ تَوْبَةَ عَبْدٍ ذَلِيْلٍ خَاضِعٍ فَقِيْرٍ بَائِسٍ مِسْكِيْنٍ مُسْتَكِيْنٍ مُسْتَجِيْرٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ نَفْعًا وَ لاَ

menerima tobatku, tobat seorang hamba yang hina-dina, papa, miskin, tak berdaya, berlindung (kepada-Mu), tidak memiliki kemampuan untuk mendatangkan manfaat, 


ضَرًّا وَ لاَ  مَوْتا وَ لاَ حَيَاةً وَ لا نُشُوْرًا

bahaya, kematian, kehidupan bagi dirinya dan (membela diri) pada hari kebangkitan (di hari Kiamat kelak).

Kemudian bacalah bacaan berikut ini:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَ مِنْ صَلاَةٍ لاَ تُرْفَعُ

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hawa nafsu yang tidak pernah puas, dari hati yang tidak khusyu’, dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari shalat yang tidak diangkat, 

وَ مِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْيُسْرَ بَعْدَ الْعُسْرِ وَ الْفَرَجَ بَعْدَ الْكَرْبِ وَ الرَّخَاءَ بَعْدَ الشِّدَّةِ،

dan dari doa yang tidak didengarkan. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kelapangan setelah (ditimpa) kesengsaraan, kebahagiaan setelah (dihujani) kesusahan dan kemudahan setelah (ditimpa) kesulitan.

اَللَّهُمَّ مَا بِنَا مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنْكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْكَ

Ya Allah, segala nikmat yang tercurahkan kepada kami adalah dari-Mu, tiada Tuhan selain-Mu, aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu.

Diriwayatkan bahwa Imam Shadiq as berkata: “Barangsiapa yang membaca istighfar setelah shalat Ashar sebanyak 70 kali, Alah akan mengampuni tujuh ratus dosa (yang pernah dilakukannya)”.
Juga diriwayatkan bahwa Imam Muhammad Al-Jawâd as berkata: “Barangsiapa setelah mengerjakan shalat Ashar membaca surah innâ anzalnâhu fî lailatil qadr sebanyak 10 kali, pada hari Kiamat surah tersebut akan menjelma sebagai pahala sebanyak amalan para makhluk di dunia ini baginya”.

Disunnahkan di setiap pagi dan sore membaca doa Al-‘Asyarât. Dan waktu yang paling baik untuk membaca doa tersebut adalah setelah mengerjakan shalat Ashar pada hari Jumat. Doa ini akan disebutkan setelah ini.

================================

Wirid Khusus Shalat Zhuhur

Dinukil dari Kitab Mishbâh al-Mutahajjid

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمُ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ إِنِّيْ

Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung nan Lemah-lembut, tiada Tuhan selain Allah, Tuhan ‘Arsy Yang Maha Penderma, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, aku

أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَ عَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَ الْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَ السَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، اَللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ

mohon kepada-Mu segala yang dapat mendatangkan rahmat dan ampunan-Mu, manfaat dari setiap kebaikanku dan keterjagaan dari setiap dosa. Ya Allah, jangan Kau sisakan



لِيْ ذَنْبا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَ لاَ هَمّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَ لاَ سُقْمًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ وَ لاَ عَيْبًا إِلاَّ سَتَرْتَهُ وَ لاَ رِزْقًا إِلاَّ

bagiku dosa kecuali Engkau ampuni, tidak pula kesusahan kecuali Engkau sirnakan, tidak juga penyakit kecuali Engaku sembuhkan, tidak pula aib kecuali Engkau tutupi, tidak juga rezeki kecuali 

بَسَطْتَهُ وَ لاَ خَوْفًا إِلاَّ آمَنْتَهُ وَ لاَ سُوْءًا إِلاَّ صَرَفْتَهُ وَ لاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا وَ لِيَ فِيْهَا صَلاَحٌ إِلاَّ

Engkau limpahkan, tidak pula rasa takut kecuali Engkau amankan, tidak juga keburukan kecuali Engkau cegah, dan tidak pula hajat yang Kau ridhai dan penyebab maslahat bagiku kecuali Engkau anugerahkan.

قَضَيْتَهَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، آمِيْنَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Wahai Dzat yang lebih asih dari para pengasih. Amin, robbal ‘âlamîn.
Dan bacalah bacaan berikut ini sebanyak 10 kali:

بِاللَّهِ اعْتَصَمْتُ وَ بِاللَّهِ أَثِقُ وَ عَلَى اللَّهِ أَتَوَكَّلُ

Hanya kepada Allah aku berpegang teguh, hanya kepada Allah aku percaya dan hanya kepada Allah aku menyerahkan diri.

Kemudian bacalah doa berikut ini:

اَللَّهُمَّ إِنْ عَظُمَتْ ذُنُوْبِيْ فَأَنْتَ أَعْظَمُ وَ إِنْ كَبُرَ تَفْرِيْطِيْ فَأَنْتَ أَكْبَرُ وَ إِنْ دَامَ بُخْلِيْ فَأَنْتَ أَجْوَدُ،

Ya Allah, jika besar dosa-dosaku, Engkau adalah lebih besar, jika banyak kesalahanku, Engkau adalah Maha Agung, jika sifat kikir mengeliliti sekujur tubuhku, Engkau adalah Maha Penderma.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ عَظِيْمَ ذُنُوْبِيْ بِعَظِيْمِ عَفْوِكَ وَ كَثِيْرَ تَفْرِيْطِيْ بِظَاهِرِ كَرَمِكَ وَ اقْمَعْ بُخْلِيْ بِفَضْلِ

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang banyak ini dengan ampunan-Mu yang agung dan kesalahanku yang banyak ini dengan anugerah-Mu, dan lenyapkanlah sifat kikirku dengan 

جُوْدِكَ، اَللَّهُمَّ مَا بِنَا مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنْكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْكَ

Kedermawanan-Mu. Ya Allah, semua nikmat yang tercurahkan kepada kami adalah dari-Mu, tiada Tuhan selain-Mu. Aku mohon ampun dan taubat kepada-Mu.

=======================

Wirid Umum Shalat Lima Waktu

Seperti dinukil dari kitab al-Mishbâh karya Syeikh Thûsî ra dan lainnya, setelah Anda selesai mengerjakan shalat dan mengucapkan salam, ucapkanlah takbir (Allôhu Akbar) sebanyak 3 kali sambil mengangkat tangan hingga sampai ke depan telinga untuk setiap kalinya, lalu bacalah:

لاَ آله إِلاَ اللهُ إلها وَاحِدًا وَ نَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ، لاَ آله إِلاَ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ

Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan kami menyerahkan diri kepada-Nya, tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah kecuali Dia dengan memurnikan agama hanya untuk-Nya meskipun


الْمُشْرِكُوْنَ، لاَ آله إِلاَ اللهُ رَبُّنَا وَ رَبُّ آبَائِنَا اْلاَوَّلِيْنَ، لاَ آله إِلاَ اللهُ  وَحْدَهُ وَحْدَهُ وَحْدَهُ، أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَ

musyrikin tidak menghendakinya, tiada Tuhan selain Allah, Tuhan kami dan nenek moyang kami, tiada Tuhan selain Allah, Ia Maha Esa, memenuhi janji-Nya,

نَصَرَ عَبْدَهُ وَ أَعَزَّ جُنْدَهُ وَ هَزَمَ اْلاَحْزَابَ وَحْدَهُ، فَلَهُ الْمُلْكُ وَ لَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَيُمِيْتُ وَ يُحْيِيْ،

menolong hamba-Nya, memuliakan tentara-Nya, dan memporak-porandakan setiap kelompok (kafir dengan tangan-Nya) sendiri, bagin-Nya segala bentuk kerajaan dan pujian, Ia menghidupkan dan mematikan, mematikan dan menghidupkan,

وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهَ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Ia Maha Hidup yang tiada kenal mati, di genggaman tangan-Nya segala kebaikan, dan Ia mampu untuk mengerjakan segala sesuatu.

Kemudian bacalah:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِيْ لاَ آله إِلاَ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ

Aku mohon ampun kepada Allah yang tiada Tuhan selain diri-Nya, yang Maha Hidup dan Tegar, dan aku bertaubat kepada-Nya

Setelah itu bacalah:

أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ مِنْ عِنْدِكَ، وَ أَفِضْ عَلَيَّ مِنْ فَضْلِكَ، وَ انْشُرْ عَلَيَّ مِنْ رَحْمَتِكَ، وَ أَنْزِلْ عَلَيَّ مِنْ

Ya Allah, berilah petunjuk kepadaku dari sisi-Mu, kucurkanlah anugerha-Mu atas diriku,
bentangkanlah rahmat-Mu di hadapanlu dan turunkanlah atasku

بَرَكَاتِكَ، سُبْحَانَكَ لاَ إِلَهَ إِلاََ أَنْتَ، اغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِيْ كُلَّهَا، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ كُلَّهَا جَمِيْعًا إِلاََ أَنْتَ،

berkah-Mu, Maha Suci Engkau tiada Tuhan selain-Mu, ampunilah seluruh dosa-dosaku, sesungguhnya tiada yang mampu mengampuni seluruh dosa-dosaku kecuali Engkau. 

أَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ كُلِّ خَيْرٍ أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ كُلِّ شَرٍّ أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ، أَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ

Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan yang telah diketahui okeh ilmu-Mu, dan mohon perlindungan kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah diketahui oleh ilmu-Mu. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu

عَافِيَتَكَ فِيْ أُمُوْرِيْ كُلِّهَا، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَ عَذَابِ الْاَخِرَةِ، وَ أَعُوْذُ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَ

keselamatan dalam segala urusanku dan perlindungan  dari kehinaan di dunia dan siksaan di akhirat. Dan aku mohon perlindungan kepada-Mu –demi keagungan-Mu, 

عِزَّتِكَ الَّتِيْ لاَ تُرَامُ وَ قُدْرَتُكَ الَّتِيْ لاَ يَمْتَنِعُ مِنْهَا شَيْئٌ مِنْ شَرِّ الدُّنْيَا وَ الْاَخِرَةِ وَ مِنْ شَرِّ الْاَوْجَاعِ

kemuliaan-Mu yang tak tertandingi dan kekuasaan-Mu tak terlawan oleh apa pun–dari keburukan dunia dan akhirat, segala macam penyakit,

كُلِّهَا وَ مِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا، إِنَّ رَبِّيْ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ، وَ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاََ

dan gangguan binatang melata yang (kendalinya) berada di genggaman-Mu. Sesungguhnya Tuhanku berada di atas jalan yang lurus, tiada daya dan kekiuatan kecuali 

بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، تَوَكَّلْتُ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لاَ يَمُوْتُ، وَالْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَ لَمْ يَكْنْ لَهُ

dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi nan Agung. Aku menyerahkan diri kepada Dzat yang Maha Hidup yang tak kenal mati. Segala puji bagi Allah yang tidak beranak, tidak memiliki 

شَرِيْكٌ فِي الْمُلْكِ وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَ كَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا

sekutu dalam kerajaan-Nya dan tidak membutuhkan penolong (untuk membebaskan diri-Nya) dari kehinaan (demi menambah kemuliaan-Nya). Dan agungkanlah Ia.

Kemudian bacalah Tasbîhât Fathimah az-Zahra` as, dan setelah itu bacalah bacaan berikut ini sebanyak 10 kali sebelum Anda beranjak dari tempat duduk Anda:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، إِلَهًا وَاحِدًا أَحَدًا فَرْدًا صَمَدًا لَمْ يَتَّخِذْ صَاحِبَةً وَلاَ وَلَدًا

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya; Tuhan yang Maha Esa, Tunggal, tidak membutuhkan (kepada makhluk-Nya), tidak beristri dan beranak.

Penulis manambahkan: “Telah diriwayatkan bahwa bacaan di atas memiliki keutamaan yang sangat banyak, khususnya ketika dibaca setelah shalat Shubuh, Isya`, ketika matahari dan terbenam”.
Setetal itu bacalah:

سُبْحَانَ اللهِ كُلَّمَا سَبَّحَ اللهَ شَيْئٌ وَ كَمَا يُحِبُّ اللهُ أَنْ يُسَبَّحَ وَ كَمَا هُوَ أَهْلُهُ وَ كَمَا يَنْبَغِيْ لِكَرَمِ وَجْهِهِ

Maha suci Allah ketika segala sesuatu bertasbih kepada-Nya. (Maha suci Alla) sebagaimana Ia suka dimahasucikan. (Maha suci Allah) sebagaimana Ia pantas untuk itu. (Maha suci Allah) sebagaimana hal itu pantas bagi kemuliaan 

وَعِزِّ جَلاَلِهِ، وَ الْحَمْدُ ِللهِ كُلَّمَا حَمِدَ اللهُ شَيْئٌ وَ كَمَا يُحِبُّ اللهُ أَنْ يُحْمَدَ وَ كَمَا هُوَ أَهْلُهُ وَ كَمَا يَنْبَغِيْ

dan keagungan-Nya. Dan segala puji bagi Allah ketika segala sesuatu memuji-Nya. (Segala puji bagi Allah) sebagaimana Ia cinta untuk dipuji. (Segala puji bagi Allah) sebagaimana Ia pantas untuk itu. (Segala puji bagi Allah) sebagaimana hal itu pantas

لِكَرَمِ وَجْهِهِ وَ عِزِّ جَلاَلِهِ، وَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ كُلَّمَا هَلَّلَ اللهَ شَيْئٌ وَ كَمَا يُحِبُّ أَنْ يُهَلَّلَ وَ كَمَا هُوَ أَهْلُهُ

bagi kemuliaan dan keagungan-Nya. Dan tiada Tuhan selain Allah setiap segala sesuatu mengagungkan dan mengesakan-Nya. (Tiada Tuhan selain Allah) sebagaimana Ia cinta untuk diagungkan dan diesakan. (Tiada Tuhan selain Allah) sebagaimana Ia pantas untuk itu.

وَ كَمَا يَنْبَغِيْ لِكَرَمِ وَجْهِهِ وَ عِزِّ جَلاَلِهِ، وَ اللهُ أَكْبَرُ كُلَّمَا كَبَّرَ اللهَ شَيْئٌ وَ كَمَا يُحِبُّ اللهُ أَنْ يُكَبَّرَ

(Tiada Tuhan selain Allah) sebagaimana hal itu pantas bagi kemuliaan dan keagungan-Nya. Maha agung Allah setiap segala sesuatu memahaagungkan-Nya. (Maha agung Allah) sebagaimana Ia cinta untuk dimahaagungkan. 

وَكَمَا هُوَ أَهْلُهُ وَ كَمَا يَنْبَغِيْ لِكَرَمِ وَجْهِهِ وَ عِزِّ جَلاَلِهِ، سُبْحَانَ اللهِ وَ الْحَمْدُ ِللهِ وَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ اللهُ

(Maha agung Allah) sebagaimana Ia pantas untuk itu. (Maha agung Allah) sebagaimana ha itu pantas bagi kemuliaan dan keagungan-Nya. Maha suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada Tuhan selain-Nya dan Ia

أَكْبَرُ عَلَى كُلِّ نِعْمَةٍ أَنْعَمَ بِهَا عَلَيَّ وَ عَلَى كُلِّ أَحَدٍ مِنْ خَلْقِهِ مِمَّنْ كَانَ أَوْ يَكُوْنُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ،

Maha Besar atas segala nikmat yang telah dianugerahkan kepadaku dan kepada setiap makhluk yang sudah ada atau yang akan ada hingga hari Kiamat.

أَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا أَرْجُوْ وَ خَيْرِ مَا لاَ أَرْجُوْ،

Ya Allah, aku mohon kepada-Mu untuk melimpahkan salawat kepada Muhammad dan keluarganya, aku mohon kepada-Mu kebaikan dari segala yang kujarapkan dan yang tak kuharapkan,

وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا أَحْذَرُ وَ مِنْ شَرِّ مَا لاَ أَحْذَرُ

Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan segala yang kukhawatirkan dan yang tak kukhawatirkan.

Kemudian bacalah surah Al-Fâtihah, ayat Kursi, ayat syahidallôh annahû lâ ilâha illâ huwa wal malâ`ikatu wa ulul ‘ilmi qô`iman bil qisth, lâ ilâha illâ huwal ‘azîzul hakîm, innad dîna ‘indallôhil Islâm, wa makhtalafal  ladzîna ûtul kitâbi illâ min ba’di mâ jâ`ahumul ‘ilmu baghyan bainahum, wa man yakfur bi âyâtillâhi fa-`innallôha sarî’ul hisâb (Q.S. ….), ayat qulillâhumma mâliakal-mulk (….), dan tiga ayat dari surah Al-A’râf yang dimulai dari inna robbakumullôh hingga minal muhsinîn (ayat 54-56).

Setelah itu, bacalah sebanyak 3 kali bacaan berikut ini:

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Maha suci Tuhan-Mu, Tuhan (pemilik) segala kemuliaan dari segala sifat yang mereka sifatkan (untuk-Nya), salam sejahtera untuk para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan, semesta alam.
Kemudian bacalah juga sebanyak 3 kali doa berikut:

أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ، وَاجْعَلْ لِّيْ مِنْ أَمْرِيْ فَرَجًا وَ مَخْرَجًا وَارْزُقْنِيْ مِنْ حَيْثُ

Ya Allah, limpakanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya, permudahlah segala urusanku dan curahkanlah rezeki atasku, baik 

أَحْتَسِبُ وَ مِنْ حَيْثُ لاَ أَحْتَسِبُ

yang kusangka mapun yang tak kusangka.

Doa di atas adalah doa yang telah diajarkan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Yusuf as ketika beliau harus mendekam di dalam penjara.

Setelah itu, peganglah jenggot Anda dengan tangan kanan dan bukalah telapak tangan kiri Anda ke arah langit seraya membaca doa berikut ini sebanyak 7 kali:

يَا رَبَّ مُحَمَّدٍ و آلِ مُحَمَّدٍ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ و آلِ مُحَمَّدٍ وَ عَجِّلْ فَرَجَ آلِ مُحَمَّدٍ

Wahai Tuhan Muhammad dan keluarga Muhammad, limpahkanlah salawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, dan percepatlah faraj keluarga Muhammad.

Dalam kondisi yang sama bacalah doa berikut ini sebanyak 3 kali:

يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ الْإِكْرَامِ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ ارْحَمْنِيْ وَ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ

Wahai Dzat yang maha agung dan mulia, limpahkanlah salawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, kucurkanlah rahmat-Mu atas diriku dan jagalah daku dari sengatan api neraka.

Kemudian bacalah surah At-Tauhid (qul huwallôhu ahad) sebanyak 12 kali, lalu bacalah doa berikut ini:

أَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الْمَكْنُوْنِ الْمَخْزُوْنِ الطَّاهِرِ الطُّهْرِ الْمُبَارَكِ، وَ أَسْأَلُكَ بِاسْمِكَ الْعَظِيْمِ وَ

Ya Allah, aku mohon kepada-mu dengan nama-Mu yang tersembunyi, suci dan penuh berkah, dan akku mohon kepada-Mu dengan nama yang agung dan

سُلْطَانِكَ الْقَدِيْمِ، يَا وَاهِبَ الْعَطَايَا وَ يَا مُطْلِقَ الْأُسَارَى وَ يَا فَكَّاكَ الرِّقَابِ مِنَ النَّارِ، أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ

kerajaan-Mu yang qadim. Wahai pemberi segala anugerah, wahai pembebas para tawanan, wahai pembebas makhluk dari api neraka, aku mohon kepada-Mu supaya melimpahkan shalawat

عَلَى مُحَمَّدٍ و آل مُحَمَّدٍ وَ أَنْ تُعْتِقَ رَقَبَتِيْ مِنَ النَّارِ وَ أَنْ تُخْرِجَنِيْ مِنَ الدُّنْيَا سَالِمًا وَ تُدْخِلَنِي الْجَنَّةَ
atas Muhammad dan keluarganya, membebaskanku dari cengkraman api neraka, mengeluarkanku dari jeratan dunia dengan (iman yang) selamat, memasukkanku ke dalam surga

آمِنًا، وَ أَنْ تَجْعَلَ دُعَائِيْ أَوَّلَهُ فَلاَحًا وَ أَوْسَطَهُ نَجَاحًا وَ آخِرَهُ صَلاَحًا، إِنَّكَ أَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ

dengan aman, dan menjadikan awal doaku adalah kesejahteraan, pertengahannya adalah kemenangan dan akhirnya adalah kemaslahatan. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala yang ghaib.

Termaktub di dalam kitab ash-Shahîfah al-‘Alawiyah bahwa ta’qîb shalat wajib harian adalah sebagai berikut:

يَا مَنْ لاَ يَشْغَلُهُ سَمْعٌ عَنْ سَمْعٍ، وَ يَا مَنْ لاَ يُغَلِّطُهُ السَّائِلُوْنَ، وَ يَا مَنْ لاَ يُبْرِمُهُ إِلْحَاحُ الْمَلِحِّيْنَ،

Wahai Dzat yang tidak disibukkan oleh permohonan (seseorang untuk) mendengar permohonan yang lain, wahai Dzat yang tidak dirancaukan oleh permintaan para peminta, wahai Dzat yang tidak merasa terusik oleh jeritan orang-orang yang mengadu (kepada-Nya),

أَذِقْنِيْ بَرْدَ عَفْوِكَ وَ حَلاَوَةَ رَحْمَتِكَ وَ مَغْفِرَتِكَ

anugerahkanlah kepadaku sejuknya maaf-Mu, manisnya rahmat dan pengampunan-Mu.
Selanjutnya bacalah doa berikut ini:

إِلَهِيْ هَذِهِ صَلاَتِيْ صَلَّيْتُهَا، لاَ لِحَاجَةٍ مِنْكَ إِلَيْهَا وَ لاَ رَغْبَةٍ مِنْكَ فِيْهَا إِلاَّ تَعْظِيْمًا وَ طَاعَةً وَ إِجَابَةً

Ilahi, inilah shalatku, aku mengerjakannya bukan karena karena Engkau butuh dan menginginkannya. (Aku mengerjakannya) semata karena mengagungkan-Mu, menaati dan tunduk-patuh

إِلَى مَا أَمَرْتَنِيْ بِهِ، إِلَهِيْ إِنْ كَانَ فِيْهَا خَلَلٌ أَوْ نَقْصٌ مِنْ رُكُوْعِهَا أَوْ سُجُوْدِهَا فَلاَ تُؤَاخِذْنِيْ وَ تَفَضَّلْ

terhadap segala perintah-Mu. Ilahi, jika di dalam ruku’ atau sujudnya terdapat kekurangan, janganlah Kau siksa aku, dan

عَلَيَّ بِالْقَبُوْلِ وَ الْغُفْرَانِ

terimalah shalatku (apa adanya) serta ampunilah aku.

Begitu juga, setelah melaksanakan shalat wajib bacalah doa ini yang gunanya untuk menguatkan hafalan yang telah diajarkan Rasulullah SAWW kepada Amirul Mukminin as berikut ini:

سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَعْتَدِيْ عَلَى أَهْلِ مَمْلَكَتِهِ، سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَأْخُذُ أَهْلَ الْأَرْضِ بِأَلْوَانِ الْعَذَابِ، سُبْحَانَ

Maha suci Dzat yang tak pernah melalimi para hamban-Nya, maha suci Dzat yang tidak menyiksa para penduduk bumi dengan beraneka-ragam siksa, maha suci 

الرَّؤُوْفِ الرَّحِيْمِ، أَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِّيْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرَا وَ بَصَرًا وَ فَهْمًا وَ عِلْمًا، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Dzat yang Maha Asih dan Pengasih. Ya Allah, limpahkanlah cahaya, kepahaman dan ilmu di dalam hatiku. Sesungguhnya Engkau Maha mampu atas segala sesuatu.

Disebutkan di dalam kitab Mishbâh, karya Syeikh Al-Kaf’amî bahwa setelah selesai mengerjakan shalat wajib harian, bacalah bacaan berikut sebanyak 3 kali:

أُعِيْذُ نَفْسِيْ وَ دِيْنِيْ وَ أَهْلِيْ وَ وَلَدِيْ وَ إِخْوَانِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَ مَا رَزَقَنِيْ رَبِّيْ وَ خَوَاتِيْمَ عَمَلِيْ وَ مَنْ

Aku serahkan diriku, agama, keluarga, harta-benda, anak cucu, seluruh saudara seagamaku, rezeki yang dillimpahkan Tuhanku kepadaku, akibat perbuatan dan 

يَعْنِيْنِيْ أَمْرُهُ بِاللهِ الْوَاحِدِ الْأَحَدِ الصَّمَدِ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ،  وَ بِرَبِّ الْفَلَقِ

semua orang yang kuanggap penting kepada Allah yang Maha Esa, Tunggal, tidak pernah merasa membutuhkan, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak seorang pun menyamai-Nya. (Kuserahkan semua itu) kepada Tuhan waktu pagi

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَ مِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَ مِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَ مِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ،

(supaya terjaga) dari kejahatan semua ciptaan-Nya, dari kejahatan gelap-gulita ketika nampak, dari kejahatan para wanita penyihir yang meniupkan sihirnya melalui perantara tali-temali dan dari kejahatan para penghasud ketika menghasud.

وَ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ

(Aku serahkan semua itu) kepada Tuhan manusia, raja pemiliki manusia (agar tetap terjaga) dari kejahatan setan yang menyusup yang selalu membimbangkan  hati manusia,

مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

baik dari bangsa jin atau manusia.

Dinukil dari tulisan tangan Syeikh Syahid bahwa Rasulullah SAWW bersabda: “Barangsiapa menghendaki supaya Allah tidak memperlihatkan amalan jeleknya dan buku kejahatannya (kepada orang lain), maka bacalah doa ini setiap setelah selesai mengerjakan shalat wajib:

أَللَّهُمَّ إِنَّ مَغْفِرَتَكَ أَرْجَى مِنْ عَمَلِيْ وَ إِنَّ رَحْمَتَكَ أَوْسَعُ مَنْ ذَنْبِيْ، أَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ ذَنْبِيْ عِنْدَكَ عَظِيْمًا

Ya Allah, sesungguhnya ampunan-Mu lebih kuharapkan dari pada amalanku dan rahmat-Mu lebih luas dari dosaku. Ya Allah, jika dosaku menggunung di sisi-Mu,

فَعَفْوُكَ أَعْظَمُ مِنْ ذَنْبِيْ، أَللَّهُمَّ إِنْ لَمْ أَكُنْ أَهْلاً أَنْ أَبْلُغَ رَحْمَتَكَ فَرَحْمَتُكَ أَهْلٌ أَنْ تَبْلُغَنِيْ وَ تَسَعَنِيْ،

maaf-Mu lebih agung dari dosaku. Ya Allah, jika aku tidak pantas menerima limpahan rahmat-Mu, rahmat-Mu layak untuk meliputi seluruh diriku, 

لِأَنَّهَا وَسِعَتْ كُلَّ شَيْئٍ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

karena ia meliputi segala sesuatu. Dengan rahmat-Mu wahai Dzat yang lebih pengasih dari para pengasih.

Ibnu Babawaeh berkata: “Setelah Anda  membaca Tasbîhât Fathimah az-Zahra` as, bacalah doa berikut:

أَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَ مِنْكَ السَّلاَمُ وَ لَكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا

Ya Allah, Engkau adalah (sumber) kedamaian, dari-Mu, milik-Mu dan kepada-Mu akan kembali segala kedamaian. Maha Suci Tuhanmu dari segala sifat

يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ

yang mereka sifatkan (untuk-Nya). Limpahan salam sejahtera semoga tercurahkan kepada para rasul, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Salam sejahtera, rahmat dan berkah Allah semoga terlimpahkan kepadamu, wahai Nabi SAWW,

وَ بَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَى الْأَئِمَّةِ الْهَادِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ، السَّلاَمُ عَلَى جَمِيْعِ أَنْبِيَاءِ اللَّهِ وَ رُسُلِهِ وَ مَلاَئِكَتِهِ،

salam sejahtera semoga terlimpahkan kepada para imam, penunjuk makhluk (ke jalan Allah) dan yang mendapat petunjuk, kesejahteraan semoga tercurahkan atas seluruh nabi, rasul dan malaikat Allah, 

السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَ عَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِيْنَ، السَّلاَمُ عَلَى عَلِيٍّ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ، السَّلاَمُ عَلَى الْحَسَنِ

kesejahteraan semoga terlimpahkan kepada kita semua  dan para hamba Allah yang salih, salam sejahtera bagi Ali Amirul Mukminin, salam sejahtera bagi Al-Hasan

وَ الْحُسَيْنِ سَيِّدَيْ شَبَابِ أَهْلِ الْجَنَّةِ أَجْمَعِيْنَ، السَّلاَمُ عَلَى عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ زَيْنِ الْعَابِدِيْنَ، السَّلاَمُ

dan Al-Husein, penghulu para pemuda penghuni surga, salam sejahtera bagi Ali bin Al-Husein Zainal Abidin, salam sejahtera 

عَلَى مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ بَاقِرِ عِلْمِ النَّبِيِّيْنَ، السَّلاَمُ عَلَى جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ الصَّادِقِ، السَّلاَمُ عَلَى مُوْسَى

bagi Muhammad bin Ali Al-Baqir, salam sejahtera bagi Ja’far bin Muhammad Ash-Shadiq, salam sejahtera bagi Musa

بْنِ جَعْفَرٍ الْكَاظِمِ، السَّلاَمُ عَلَى عَلِيِّ بْنِ مُوْسَى الرِّضَا، السَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ الْجَوَادِ،

bin Ja’far Al-Kazhim, salam sejahtera bagi Ali bin Musa Ar-Ridha, salam sejahtera bagi Muhammad bin Ali Al-Jawad, 

السَّلاَمُ عَلَى عَلِيِّ بْنِ مُحَمَّدٍ الْهَادِيْ، السَّلاَمُ عَلَى الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ الزَّكِيِّ الْعَسْكَرِيِّ، السَّلاَمُ

salam sejahtera bagi Ali bin Muhammad Al-Hadi, salam sejahtera bagi Hasan bin Ali Al-‘Askari, salam sejahtera bagi

عَلَى الْحُجَّةِ بْنِ الْحَسَنِ الْقَائِمِ الْمَهْدِيِّ صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ

Al-Hujjah bin Hasan Al-Mahdi. Semoga salawat Allah tercurahkan atas mereka semua.

Setelah membaca bacaan di atas, mintalah setiap hajat yang Anda inginkan kepada Allah”.
Syeikh Al-Kaf’amî berkata: “Bacalah setela selesai mengerjakan shalat wajib harian bacaan berikut ini:

رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبّا وَ بِالْإِسْلاَمِ دِيْنًا وَ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ نَبِيًّا وَ بِعَلِيٍّ إِمَامًا وَ بِالْحَسَنِ وَ

Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, Muhammad SAWW sebagai nabiku, Ali, Al-Hasan,

الْحُسَيْنِ وَ عَلِيٍّ وَ مُحَمَّدٍ وَ جَعْفَرٍ وَ مُوْسَى وَ عَلِيٍّ وَ مُحَمَّدٍ وَ عَلِيٍّ وَ الْحَسَنِ وَ الْخَلَفِ الصَّالِحِ

Al-Husein, Ali, Muhammad, Ja’far, Musa, Ali, Muhammad, Ali, Hasan dan Mahdi as 

عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ أَئِمَّةً وَ سَادَةً وَ قَادَةً بِهِمْ أَتَوَلَّى وَ مِنْ أَعْدَائِهِمْ أَتَبَرَّأُ

Sebagai pemimpin dan panutanku. Aku berwilayah kepada mereka dan membebaskan diri dari musuh-musuh mereka.

Kemudian bacalah doa berikut sebanyak 3 kali:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَ الْعَافِيَةَ وَ الْمُعَافَاةَ فِي الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ

Ya Allah, aku mohon kepada-Mu ampunan, keselamatan dan kesejahteraan di dunia dan akhirat.

Terkait Berita: