"Dari ke 2000 ulama yang
membanggakan kami, penyelenggara kemudian hanya menetapkan 420 ulama
yang akan diundang untuk menghadiri pertemuan ini, yang sampai hari ini,
315 ulama undangan telah hadir di tengah-tengah kita. Dengan persentase
60% dari ulama Sunni dan 40% dari ulama Syiah.”
Menurut Kantor Berita
ABNA, Konferensi Internasional Gerakan Ekstrimisme dan Takfiri dalam
Pandangan Ulama Islam telah dibuka secara resmi pada ahad [23/11] pada
pukul 9.15 pagi waktu setempat di kota Qom Republik Islam Iran.
Setelah dimulai dengan
pembacaan ayat suci Al-Qur’an, Kemudian dilanjutkan dengan laporan
kepanitiaan oleh Hujjatul Islam wa Muslimin Dr. Mahdi Ali Zadeh Musawi
yang menyinggung fenomena takfirisme yang sedang menggejala dalam dunia
Islam. Beliau berkata, “Kita menyaksikan sejumlah tragedi yang menimpa
kaum muslimin di berbagai belahan dunia, dan sangat disayangkan,
diantaranya justru dilakukan oleh kelompok Islam sendiri yang berpaham
takfiri.”
“Ide dari penyelenggaraan
konferensi ini dicetuskan oleh Ayatullah Makarim Shirazi yang dua tahun
lalu menyatakan, perlu sebuah pertemuan akbar yang mempertemukan
ulama-ulama besar, aktivis akademika hauzah ilmiah dan
universitas-universitas Islam baik dari kalangan Sunni maupun Syiah yang
kemudian duduk bersama untuk membahas persoalan ini.” Tambahnya.
Ketua penyelenggara konferensi
tersebut lebih lanjut menambahkan, “Dengan melakukan kontak komunikasi
dengan sejumlah pusat-pusat lembaga keagamaan dari berbagai Negara, kami
kemudian menghimpun data ada 2000 ulama Islam yang layak untuk
dilibatkan dalam pertemuan tersebut. Sekitar 2000 ulama ini memiliki 3
keistimewaan serupa, yaitu ulama-ulama yang menentang pemahaman
takfirisme, memiliki kecenderungan dan semangat persatuan yang tingg dan
memiliki pandangan dan wawasan yang luas untuk memberi sumbangsih saran
agar bisa keluar dari kemelut ini. Dari ke 2000 ulama yang membanggakan
kami, penyelenggara kemudian hanya menetapkan 420 ulama yang akan
diundang untuk menghadiri pertemuan ini, yang sampai hari ini, 315 ulama
undangan telah hadir di tengah-tengah kita. Dengan persentase 60% dari
ulama Sunni dan 40% dari ulama Syiah.”
“"Dengan memperhatikan
perkembangan penting selama 40 bulan terakhir di Timur Tengah khususnya
di Suriah, Irak dan Yaman, penyelenggaraan kongres dunia bahaya Takfiri
dari pandangan ulama Islam sejak lama sudah diagendakan. Setidaknya
telah terselenggara 3 kali pertemuan pendahuluan yang mengawali
konferensi ini. Yang pertama adalah pertemuan ulama Islam sedunia di
Suriah yang dihadiri 120 ulama yang memberikan pandangan dan
saran-sarannya. Pertemuan kedua diselenggarakan di Pakistan yang
dihadiri sekitar 250 tokoh dan ulama Ahlus Sunnah dari berbagai kelompok
dan partai. Perlu dicatat sejak tahun 2006 sampai sekarang telah ada
korban jiwa sekitar 6 ribu orang di Pakistan. Dan pertemuan yang ketiga
diselenggarakan di Negara ini yang dihadiri sejumlah ulama dari Irak.”
Jelasnya.
“Konferensi ini memiliki 4
komite yang juga memiliki tema pembahasan yang berbeda. Komite yang
melacak asal-usul pemikiran takfiri, Komite yang membahas
penyimpangan-penyimpangan kelompok takfiri, Komite yang membahas
keterkaitan fenomena takfiri dengan kepentingan politik, dan komite yang
berperan untuk mencari solusi dan langkah-langkah alternatif untuk
penyelesaian masalah.” Tambahnya lagi.
Hujjatul Islam wa Muslimin Dr.
Mahdi Ali Zadeh Musawi lebih lanjut memaparkan, “Sebelum acara ini
terselenggara, telah sampai ditangan panitia penyelenggara, 712 makalah
dengan perincian diantaranya 96 makalah dari Negara luar, 50 makalah
dari ulama Ahlus Sunnah dalam negeri dan ratusan makalah lainnya yang
ditulis ulama dan pemikir Syiah. Kesemua makalah ini akan dicetak dalam 7
jilid kitab dan juga dibuat dalam bentuk software yang di akhir acara
akan dibagikan kepada para hadirin semua.”
“Kitab yang ditulis oleh
Ayatullah Ja’far Subhani yang berjudul, “Melacak Akar Pemikiran Takfri”
dalam bahasa Arab dan Persia juga akan turut dibagikan. Demikian pula
sejumlah penelitian ilmiah yang pernah dilakukan sejumlah ulama Islam
yang telah melahirkan ratusan karya tulis mengenai kehormatan dan
kemuliaan darah kaum muslimin juga akan diserahkan dalam bentuk CD,
termasuk kitab aksi pengrusakan dan pemusnahan situs-situs bersejarah
Islam di tangan Takfiri dan kitab Iman dan Kufur juga akan diberikan
sebagai hadiah dan kenang-kenangan dari konferensi ini.” Jelasny lagi.
Diakhir penyampaiannya,
Hujjatul Islam wa Muslimin Dr. Mahdi Ali Zadeh Musawi mengatakan,
“Konferensi ini akan berlangsung selama dua hari. Akan dibuka secara
resmi oleh Ayatullah al Uzhma Nashir Makarim Shirazi dan ditutup insya
Allah oleh sambutan Ayatullah al Uzhma Ja’far Subhani. Kami berharap
penyelenggaraan pertemuan ini bermanfaat bagi umat Islam dan dunia
kemanusiaan.”
Disebutkan penyelenggaraan
Konferensi Internasional Gerakan Ekstrimisme dan Takfiri dalam Pandangan
Ulama Islam terselenggara atas dukungan ulama-ulama besar diantaranya
Ayatullah Makarim Shirazi dan Ayatullah Ja’far Subhani, dan kerjasama
antara Majma Jahani Ahlul Bait, Lembaha Internasional Pendekatan
Mazhab-mazhab Islam, Mudiriyat Hauzah Ilmiah, Yayasan Dar al-‘Alam
[Lembaga Penelitian Wahabisme] dan Universitas Internasional al Mustafa.
Tujuan dari terselenggaranya konferensi ini yaitu membahas bahaya
gerakan ekstrimisme dan pemahaman Takfiri bagi keutuhan persatuan umat
Islam dan mencari solusinya.
Galeri Photo ABNA:
Suasana Konferensi Internasional Gerakan Ekstrimisme dan Takfiri dalam Pandangan Ulama Islam
Konferensi Internasional Gerakan Ekstrimisme dan Takfiri dalam Pandangan Ulama Islam sedang berlangsung di Qom [23-24/11]. Berikut foto-foto beberapa sesi dari penyelenggaraan konferensi tersebut yang dihadiri kurang lebih 350 ulama Islam sedunia dari 80 negara.