Ust Bachtiar Nashir mengenakan kaos “Indonesian Humanitarian Relief” (IHR) (Foto: suaranetizen)
Kota asal itu antara lain Padang, Sumatera Barat; Pandeglang, Banten; Ujung Pandang, Sulawesi Selatan; Malang, Jawa Timur; Lampung; Makassar, Sulawesi Selatan; Poncorejo, Jawa Tengah; Gowa, Sulawesi Selatan; dan Jakarta.
Sebanyak 17 warga negara Indonesia yang datang dari Turki diamankan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Tindakan itu merupakan hasil koordinasi antara Kantor Imigrasi Klas I Khusus Soekarno-Hatta dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
"17 orang itu diduga merupakan relawan yang melakukan kegiatan di Suriah," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Agung Sampurno dalam keterangan tertulis, Ahad, 22/01/17, sebagaiman dilansir oleh Kompas.
Sebanyak 17 orang itu datang dengan penerbangan Turkish Airlines TK 056 pada Sabtu, 21/01/17, pukul 18.10 WIB.
Agung menuturkan, saat ini tujuh belas WNI itu ditangani oleh Densus 88.
Belasan WNI itu berasal dari beberapa kota di Indonesia.
Kota asal itu antara lain Padang, Sumatera Barat; Pandeglang, Banten; Ujung Pandang, Sulawesi Selatan; Malang, Jawa Timur; Lampung; Makassar, Sulawesi Selatan; Poncorejo, Jawa Tengah; Gowa, Sulawesi Selatan; dan Jakarta.
Sebelumnya beredar di media sosial Facebook, yang menunjukkan bahwa bantuan "kemanusiaan" dari "Indonesian Humanitarian Relief" (IHR) pimpinan Ustadz Bachtiar Nasir sekaligus Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), berada di kantong-kantong kelompok Takfiri Jaysh al-Islam dukungan Saudi Arabia di Aleppo Timur.
Pasalnya, setelah Aleppo Timur berhasil dibebaskan Tentara Suriah dari kelompok-kelompok Takfiri, warga sipil Suriah kemudian menyerbu bekas markas Takfiri Jaysh al-Islam untuk mengambil timbunan makanan dan minuman yang memenuhi markas mereka.
Dalam video yang diunggah oleh Euronews beberapa bulan tahun lalu itu, menunjukkan warga sipil dengan sangat antusias mengambil berbagai bahan makanan dari markas Jaysh al-Islam dan mengatakan bahwa selama ini warga hidup dalam kelaparan, sedangkan para teroris menimbun makanan.
Dalam video itu, bantuan kemanusiaan berupa logistik yang diambil warga sipil dari markas Jaysh al-Islam itu secara jelas terdapat tulisan dan logo "Indonesian Humanitarian Relief (IHR) pimpinan Ustadz Bachtiar Nasir.
(Suara-Netizen/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email