Warga muslim Amerika Serikat sambut tahun baru 2017, sedangkan ketakutan terhadap aksi-aksi anti Islam masih selalu menghantui kehidupan mereka sehari-hari.
Menurut laporan situs resmi Universitas Michigan Timur hari ini, Islamofobia masih menghantui mayoritas warga di seluruh Amerika Serikat. Di permulaan tahun ini, pesan-pesan berbau anti Islam masih sering dikirimkan ke pihak perguruan tinggi ini.
Menurut penilaian Mush‘ab Amur, seorang mahasiswa muslim dari Maroko yang berdomisili di Michigan, pernyataan-pernyataan anti Islam yang sering dilontarkan oleh para politikus Amerika seperti Donald Trump telah meningkatkan aksi-aksi anti Islam di negara ini.
“Secara pribadi, saya merasa takut terhadap para pengikut Trump. Ini adalah sebuah problem besar, karena mereka berada bersama kita di jalan, gang, bus, restoran, dan tempat-tempat umum yang lain,” ujar Mush‘ab.
Kondisi yang dominan seperti ini telah membuat warga muslim Amerika seperti Mush‘ab selalu mengkhawatirkan masalah tersebut.
Samir Ali, seorang profesor asosiasi Bahasa Arab dan budaya Islam di Universitas Michigan, menilai, bukan hanya nonmuslim yang perlu melakukan perubahan. “Sungguh sangat penting, menurut saya, seorang muslim juga harus mengenal warga dan tetangganya yang nonmuslim," ujarnya.
Populasi muslim di AS telah meningkat dalam seratus tahun terakhir. Sebagain besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran. Pada 2005, banyak orang dari negara-negara Islam menjadi penduduk AS - hampir 96.000 - setiap tahun dibanding dua dekade sebelumnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email