Pesan Rahbar

Home » » Ormas Tak Boleh Demo di Borobudur, Jika Masih Ngotot, Ini Kata Kapolda

Ormas Tak Boleh Demo di Borobudur, Jika Masih Ngotot, Ini Kata Kapolda

Written By Unknown on Tuesday 5 September 2017 | 05:27:00


Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono melarang organisasi masyarakat (ormas) melakukan aksi solidaritas bela Rohingya di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Condro menyatakan polisi tidak akan mengeluarkan izin untuk aksi yang akan digelar sejumlah ormas di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dengan tema Aksi Bela Muslim Rohingya di Candi Borobudur, Jumat (8/9) mendatang.

Pernyataan Condro itu menanggapi rencana aksi pengepungan Borobudur yang tersebar melalui WhatsApp (WA) itu dilakukan dengan back round Gerakan Sejuta Umat Muslim Mengepung Candi Borobudur.

“Polri tidak akan menerbitkan surat pemberitahuan di sana (di Candi Borobudur),” kata Condro di Mapolda Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jateng, Senin (4/9).

Condro menjelaskan sesuai aturan, aksi unjuk rasa tidak diperbolehkan di tempat ibadah. Apalagi di Candi Borobudur bukan hanya tempat ritual umat beragama Buddha. Namun Borobudur juga aset nasional yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya dunia dari Unesco.

Condro membeberkan Borobudur merupakan obyek wisata yang telah memberikan kontribusi dan kesejahteraan rakyat di Kabupaten Magelang dan sekitarnya. Maka akan sangat kontra produktif jika aksi unjuk rasa solidaritas untuk Rohingya digelar di Borobudur.

“Enggak ada pengaruhnya dengan pemerintah Myanmar. Malah justru merugikan bangsa Indonesia, rakyat kecil serta umat Muslim di Magelang,” bebernya.

Untuk itu, Condro meminta agar seluruh elemen masyarakat yang hendak melakukan aksi solidaritas kepada Rohingya di luar candi Borobudur. Salah satunya aspirasi dan pendapat bisa disampaikan di pemerintah kabupaten kota masing-masing.

“Selain supaya tidak kontra produktif, upaya menyampaikan pendapatnya agar lebih efektif dan tepat sasaran di daerah masing-masing. Kemudian Ketua DPRD, Forkominda untuk menyalurkan ini kepada pemerintah pusat,” pintanya.

Condro juga menyebutkan jika pemerintah telah menyatakan komitmen yang kuat untuk melakukan aksi nyata, terkait tragedi kemanusiaan di Rakhine, Myanmar.

“Maka akan lebih baik jika aksi solidaritas dilakukan dengan penggalangan dana serta bantuan untuk korban kemanusiaan terhadap Muslim Rohingya. Bahkan Menlu (Retno Marsudi) sudah dikirim (ke Myanmar). Padahal negara-negara lain belum,” katanya.

Untuk mencegah aksi di Borobudur terjadi, jajaran Polda Jateng akan terus memberikan pemahaman bersama dengan terus mengimbau agar aksi ini tidak dilaksanakan.

“Kalau itu masih dilakukan ada penyekatan di semua Polres,” pungkasnya.

(Merdeka/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: