Pesan Rahbar

Home » » Pengaruh Bai’at Kepada Imam Zaman afs

Pengaruh Bai’at Kepada Imam Zaman afs

Written By Unknown on Sunday 3 September 2017 | 13:16:00


Makna baiat ialah ikrar atau janji setia pelaku bahwasanya jiwa dan hartanya akan dipersembahkan kepada orang yang telah dibaiatnya.

Shabestan News Agency, Hujjatul Islam Khodamurad Sulaimian dalam kitab “peran masyarakat dalam revolusi global Imam Mahdi afs” menuliskan:

Sebagaimana yang telah banyak dijelaskan bahwa pada hakikatnya bai’at adalah perangkat kesiapan hati untuk melakukan perintah-perintah Imam Zaman afs. Mengenai hal ini Syahid Murtadha Mutahari mengatakan bahwa tampaknya dalam beberapa hal bai’at merupakan pengakuan akan kesiapan.

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa bai’at pada masa sekarang ini hanyalah suatu kewajiban agama dan politik untuk mempersiapkan arena dan menjadikan pemimpin Makshum sebagai pemimpin, namun jangan pernah diasumsikan bahwa Imam bisa dipilih dengan oleh bai’at masyarakat.

Makna baiat ialah ikrar atau janji setia pelaku bahwasanya jiwa dan hartanya akan dipersembahkan kepada orang yang telah dibaiatnya, dan tidak akan pernah melalaikannya dari apa yang dimilikinya, dan akan menyertainya meskipun harus mengorbankan jiwa dan hartanya.

Tidak diragukan lagi bahwa baiat dengan makna seperti ini merupakan tanda dan ciri-ciri keimanan, dan bahkan keimanan tanpanya tidak akan terealisasi, pembaiat adalah orang-orang mukmin dan pembelinya adalah Allah swt, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an “sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, jiwa-jiwa dan harta-harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka”.

Allah swt mengutus para Rasul-Nya untuk memperbarui baiat, oleh karena itu barang siapa yang membaiat mereka maka sama halnya dengan berbaiat kepada Allah swt, dalam hal ini Al-Qur’an menyebutkan “Bahwa orang-orang yang berjanji setia (membaiat) kepadamu (Muhammad), sesungguhnya mereka berjanji setia (membaiat) Allah. Tangan Allah di atas tangan-tangan mereka, maka barang siapa melanggar janji, maka sesungguhnya mereka melanggar atas (janji) sendiri, dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah, maka Dia akan memberinya pahala yang besar”.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: