Kalau petinggi Ikhwanul Muslimin yang dijelek2i, pasti disuruh: Tabayyun… Tabayyun… Tabayyun… Meski berbagai Media memberitakannya.
Tapi terhadap para Ulama yang berlawanan pendapat dgn IM, meski Ulama Al Azhar pun Fitnah segera disebar tanpa perlu Tabayyun meski sumbernya hanya dari seorang fasiq.
Adilkah itu? Sesuaikah itu dgn Surat Al Hujuraat ayat 6?
Di sini Media Jaringan Ikhwanul Muslimin, Dakwatuna memfitnah Syeikh Al Azhar, Dr Ahmad Thayyib sebagai tidak pernah mengimami sholat tanpa tabayyun kepada pihak yang difitnah. Padahal ternyata pernah:
بالصور.. شيخ الأزهر يؤم السلفيين والصوفيين فى صلاة الظهر
http://www.youm7.com/News.asp?NewsID=683182
Dibilang tidak pernah Khutbah juga rasanya banyak orang sering mendengar Syekh Dr. Ahmad Thayyeb berkhutbah. Apa itu bukan fitnah?
أمّ الإمام الأكبر الدكتور أحمد الطيب، شيخ الأزهر، علماء السلفيين والصوفيين والأشراف والأزهر، لصلاة الظهر، عقب انتهاء الاجتماع العلمى بشأن الحسينيات بمصر، وحرص الحضور على أن يؤمهم الإمام الأكبر الدكتور أحمد الطيب، شيخ الأزهر، حيث اجتمع فى الصلاة الصوفى والسلفى بإمامة الأزهرى الذى أجمع الجميع على أنه المرجعية الوحيدة للإسلام بمصر.http://www.youm7.com/News.asp?NewsID=683182
Memang foto2 Syekh Dr. Ahmad Thayyeb memimpin sholat dan khutbah mungkin tidak sebanyak “ulama” Ikhwanul Muslimin. Tapi bisa jadi itu tanda ke-wara’an / kerendahan hati beliau. Tidak ingin riya’/pamer.
Ini beda dengan sikap beberapa tokoh IM / Tarbiyyah / PKS yang mendominasi Imam / Khotib sehingga dikabarkan menyerobot posisi Imam sholat meski dibantah.
Syeikh Made in Perancis
dakwatuna.com – Kairo. Mesir adalah negara yang agamis. Ketika melakukan kudeta, As-Sisi tidak lupa dengan hal ini. Dia melibatkan para pemuka keagamaan dalam memuluskan agendanya.
Setelah tertekan dengan demonstrasi besar-besaran di Rab’ah, Nahdha, dan tempat-tempat yang lain, As-Sisi menggunakan kekuatan fatwa untuk membubarkannya. Mulai dari fatwa larangan mendemo pemerintah yang sah, hingga fatwa membolehkan membunuh para demonstran.
Mungkin banyak orang bertanya-tanya, mengapa ulama sekaliber Syeikhul Azhar dan mantan mufti bisa diperalat mereka? Shabir Masyhur dalam situs elsyaab.org Ahad 25 Agustus kemarin menulis sebuah artikel berjudul “Paus Al-Azhar, Seorang Sekular Bikinan Perancis”
Di awal artikelnya, Shabir mempertanyakan keanehan nama imam dan syeikh bagi Dr. Ahmad Thayyib, “Beliau digelari imam akbar, tapi tidak pernah mengimami shalat. Beliau juga digelari syeikh akbar, tapi tidak pernah khutbah. Oleh karena itu, sebenarnya beliau adalah seorang sekular yang diimpor dari Perancis lalu diberi pakaian Al-Azhar dan disebut sebagai seorang Syeikhul Azhar.”
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/08/26/38528/syeikh-made-in-perancis
Berita Tifatul Sembiring menyerobot posisi Imam Sholat:
Bantahan Tifaful Sembiring / PKS:Tifatul Sembiring Serobot Imam Shalat Idul Fitri.
Gardo Kabar Washliyah PB Al Washliyah.
MEDAN – Ikatan Persaudaraan Qari-qariah dan Hafizh dan hafizah (IPQAH) Kota Medan, Sumatera Utara, mengecam sikap Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring, yang menyerobot Imam Shalat Idul Fitri 1434 Hijriah di Lapangan Benteng, Medan, Kamis (8/8/2013) pagi lalu. Pemko Medan telah menetapkan Drs. H. Darwin Hasibuan yang bertindak sebagai Imam Shalat dan Tifatul sebai Khatib, namun pada praktiknya, Imam Shalat dan Khatib diborong oleh Tifatul Sembiring.
Sebagaimana lazimnya Shalat Ied, Imam Shalat Drs. H. Darwin Hasibuan telah duduk di sajadah Imam dan telah pula membelakangi makmum, namun lebih kurang 30 menit sebelum waktu shalat, Drs. H. Darwin Hasibuan diminta mundur di barisan makmum. Saat itu Plt. Walikota Medan, T. Dzulmi Eldin S seakan tidak kuasa untuk menolak keinginan Tifatul Sembiring.
“Ini keterlaluan. Tidak biasanya seperti itu. Seperti biasa-biasanya, tidak pernah ada penggantian secara mendadak. Mengapa seorang Menteri begitu cerobohnya mengambil alih posisi Imam Shalat,” kata Ketua Bidang Kesenian IPQAH Medan, Drs. Gamal Abdul Naser Lubis kepada kabarwashliyah.com, Senin (12/8/2013).
http://kabarwashliyah.com/2013/08/12/tifatul-sembiring-melecehkan-imam-shalat-idul-fitri-1434
IPQAH Kecam Tifatul Sembiring Karena Serobot Imam Shalat Idul Fitri.
http://www.muslimedianews.com/2013/08/ipqah-kecam-tifatul-sembiring-karena.html
Difitnah Serobot Imam Sholat ‘Ied, ini Jawaban Tifatul.
KabarPKS.com – Jakarta – “Shalat Ied adalah ibadah, mohon tidak dicampuradukkan dengan politik, dan sebagainya. Semoga kita terhindar dari fitnah dan perpecahan. Amien.”
Begitu bagian akhir dari kultwit Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dalam menjawab kabar mengenai dirinya menyerobot posisi imam dan khatib shalat Idul Fitri di Lapangan Banteng, Medan (Kamis, 8/8).
Tifatul menegaskan tidak ada penyerobotan seperti informasi yang beredar belakangan ini. Seharusnya pihak-pihak yang menuduh dia menyerobot lebih dahulu mengajaknya untuk bicara dan meminta penjelasan sebelum melemparkan tuduhan.
“Posisi imam itu di satu pondok dengan khatib. Tidak benar sudah ada imam duduk disitu,” katanya.
http://www.kabarpks.com/2013/08/difitnah-serobot-imam-sholat-ied-ini.html
Klarifikasi Tifatul Sembiring : Tidak ada Penyerobotan Imam dan khatib shalat Idul Fitri.
http://www.islamedia.web.id/2013/08/klarifikasi-tifatul-sembiring-tidak-ada.html