Polisi Jerman di lokasi pelemparan granat (Foto: AFP)
Sebuah tempat penampungan pengungsi di Jerman dimana seorang penyerang tak dikenal melemparkan granat. Tidak ada yang terluka dalam kejadian ini.
Insiden yang terjadi di Kota Villingen-Schwenningen itu, menurut polisi tidak menyebabkan adanya korban luka. Granat ini ditemukan di malam hari dekat gedung yang menampung 170 orang pengungsi. Pin pengaman granat itu dicabut tetapi granat tidak meledak.
“Granat itu tidak meledak dan tak ada satu orang pun yang terluka,” keteragan pihak polisi, seperti dikutip AFP, Jumat 29 Januari 2016.
Dari penyelidikan, granat itu dipenuhi dengan peledak tetapi tidak jelas apakah dilengkapi detonator. Pihak keamanan (tempat pengungsi) menemukan benda itu dan langsung melaporkan kepada polisi,” lanjut keterangan itu.
Polisi menyebutkan bahwa granat itu dilemparkan ke pagar dari lokasi penampungan. Kejadian ini menunjukkan adanya kondisi kurang aman yang dialami oleh para pengungsi, yang sebagian besar berasal dari Suriah.
Tempat penampungan dari para pengungsi di Jerman sudah beberapa kali diserang. Sekitar 1,1 juta warga menyelamatkan diri dari Suriah yang dilanda perang dan kemiskinan.
Menteri Kehakiman Heiko Maas menyatakan serangan itu merupakan tingkat baru “kebencian dan kekerasan” terhadap para pengungsi.
Polisi di Villingen-Schwenningen mengatakan sekitar 20 keluarga yang ditampung untuk sementara di lokasi tersebut. Namun hingga Jumat 29 Januari pagi waktu setempat, para pengungsi tersebut belum bisa kembali ke kamar mereka.
Untuk mencari pelaku pelemparan granat ini polisi Jerman meminta para pengungsi untuk menjadi saksi. Namun belum diketahui apakah ada dari para pengungsi yang bersedia muncul memberikan keterangan ataupun informasi.
Serangan granat ini memperlihatkan kenaikan jumlah serangan terhadap penampungan migran dan pengungsi belakangan ini. Selama tahun 2015 terjadi 1.000 serangan, sedangkan tahun 2004 ada 199 serangan. Diduga kelompok ultra kanan berada di belakang serangan tersebut.
(AFP/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email