Koran The Independent Inggris memberitakan bahwa Kerajaan Arab Saudi berencana memindahkan makam Nabi Muhammad dari Masjid Nabawi. Proposal pemindahan makam itu diajukan kepada sejumlah pengawas tempat suci di Arab Saudi.
Dalam dokumen itu disebutkan bahwa Makam Nabi akan dipindahkan ke pemakaman al-Baqi. Sisa-sisa jenazah beliau nantinya akan dikuburkan tanpa nisan atau identitas yang jelas.
Menurut Arab Saudi, tindakan itu dilakukan supaya Makam Nabi tidak dijadikan berhala buat disembah dan menimbulkan dosa sirik, seperti dilansir sejumlah surat kabar seperti The Independent dan The Daily Mail, Selasa (2/9).??”Mereka ingin mencegah para jamaah haji berziarah ke makam nabi karena dianggap perbuatan itu sebagai syirik,” kata Dr Irfan al-Alawi, direktur Yayasan Penelitian Peninggalan Islam kepada surat kabar the Independent.
“Satu-satunya cara mereka mencegah orang berziarah ke Makam Nabi adalah dengan memindahkannya ke pemakaman Baqi yang hingga saat ini tidak boleh dikunjungi.”
Pemerintah Arab Saudi sebelumnya berkeras akan memperluas tempat suci umat Islam di Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
“Makam Nabi Muhammad sangat dihormati oleh semua kalangan Sunni dan Syiah. Saya yakin rencana ini akan mengejutkan dunia Muslim dan bisa menimbulkan kemarahan,” lanjut Alawi.
Dr Alawi menyatakan bahwa dokumen usulan itu diajukan oleh seorang dai terkenal Arab Saudi bernama Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal yang mengajar di Imam Muhammad ibn Saud Islamic University, Riyadh.
Yang lebih mengejutkan, dokumen usulan itu juga meminta penghancuran seluruh ruangan yang mengitari makam—yang dahulu dipakai oleh istri-istri dan putri Nabi, Fathimah.
Pemakaman Baqi sendiri saat ini sebenrnya berisi banyak jenazah keluarga Nabi, termasuk ayah beliau yang telah dipindahkan pada tahun 1970-an, kata Dr Alawi. Pada tahun 1924, saat untuk pertama kalinya rezim keluarga Saud meguasai Madinah, seluruh identitas di nisan pemakaman itu dihapuskan, sehingga peziarah tidak lagi dapat mengenali siapa yang dikuburkan di sana dan memutus tali tawasul dengan mereka.
The Independent sendiri tidak dapat menghubungi pihak Kedubes Arab Saudi di London untuk melakukan konfirmasi. Tapi, pernyataan sikap yang dikeluarkannya tahun lalu menyebutkan: “Pembangunan Masjidil Haram dan adalah suatu urusan sangat penting dan kerajaan Arab Saudi sebagai pemelihara masjid-masjid suci sangat serius mengurusinya. Peran ini berada dalam jantung prinsip pendirian Arab Saudi.”
(MK/The-Independent/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email