“(Demi kemashlahatan) kalian saat ini berbaiat dan berdamai dengan thagut, namun kelak ada seorang dari keturunan kami di akhir zaman yang tidak akan tunduk kepada thagut.”
Bertepatan dengan hari syhadahnya Imam Hasan Mujtaba as dan mengenai peran serta kedudukan beliau as dalam menjelaskan kedudukan Mahdawiyat dan kemunculan Imam Zaman afs, Kepala pusat kajian sejarah dan sirah Islam, Hujjatul Islam Amir Ali Hasanlu menjelaskan bahwa seluruh Imam Makshum as dan Rasulullah saww sering menyebutkan tentang Imam Zaman afs, kemunculan serta syarat-syarat kemunculannya.
Perdamaian yang dilakukan Imam Hasan as dengan thagut pada zaman Muawiyah adalah untuk menjaga nyawa pengikut Syi’ah dan pewaris kenabian.
Hujattul Islam Hasanlu juga menambahkan, dengan menganalisa ujian dan cobaan perdamaian Imam Hasan as, maka kita bisa memahami kondisi periode kegaiban Imam Zaman afs, karena pasca perdamaian ini terjadi, perjanjiannya masih belum dijalankan dan pengikut-pengikut syi’ah dibunuhi, sebagaimana yang terjadi saat ini dimana pembantaian terhadap syi’ah dimana-mana.
Selain itu, sesuai dengan apa yang diucapkan Imam Hasan as bahwasanya Imam Zaman afs seidkitpun tidak akan tunduk dengan thagut, kemudian beliau as berkata kepada sahabat-sahabatnya “(demi kemashlahatan) kalian saat ini berbaiat dan berdamai dengan thagut, namun kelak ada seorang dari keturunan kami di akhir zaman yang tidak akan tunduk kepada thagut.”
Dalam sebuah pesan, Imam Hasan as juga menjelaskan tentang kemunculan Imam Zaman afs dan kondisi akhir zaman, dan menjelaskan tentang kepastian kemunculan Imam afs dan lamanya periode gaib beliau afs, Imam as juga mendeskripsikan tentang julukan beliau yang masyhur yaitu “Al-Mahdi”, pungkas Hujjatul Islam Hasanlu.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email