Dia bersama istrinya dan tiga anaknya tiba di Indonesia setelah dideportasi dari Turki Selasa pekan ini.
Turki telah mendeportasi seorang mantan pejabat Kementerian Keuangan karena bersama keluarganya ingin menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah). Setibanya di Indonesia Selasa lalu, mereka langsung ditahan polisi.
Menurut seorang sumber keamanan, pejabat itu bernama Triyono Utomo Abdul Bakri. "Dia tadinya pegawai negeri di Kementerian Keuangan bagian penagihan utang," katanya kepada Albalad.co pagi ini melalui WhatsApp.
Dia menambahkan Triyono mengundurkan diri dari Kementerian Keuangan setahun lalu. Dia adalah lulusan magister dari sebuah universitas di Kota Adelaide, Australia, pada 2009.
Pendeportasian Triyono bersama istri dan tiga anaknya dilakukan empat ahri setelah pemulangan 17 warga Indonesia, juga dari Turki, karena ingin bergabung dengan ISIS di Suriah. Triyono sekeluarga mendarat di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Kota Denpasar, Bali, Selasa pekan ini, dan langsung dijemput oleh polisi.
Lelaki itu menjual rumahnya sebagai bekal untuk berangkat ke Suriah bareng keluarganya. Dia beralasan ingin hidup dalam khilafah islamiyah, seperti dilansir Channel News Asia.
Keluarga ini meninggalkan Indonesia pada 15 Agustus 2016. Mereka pertama terbang ke Thailand untuk menghindari kecurigaan aparat keamanan. Tiga hari kemudian baru mereka terbang ke Istanbul.
Di Istanbul, mereka dijemput seorang pria Indonesia berinisial I, kemudian membawa mereka ke rumah aman. Selama menetap di Istanbul keluarga mantan pejabat ini tinggal beberapa kali pindah rumah.
Sumber keamanan itu menyebutkan mereka ditangkap dalam penyerbuan oleh militer Turki pada 16 Januari lalu. lalu dibawa ke kantor polisi. "Mereka sempat ditahan sepekan sebelum dideportasi," eorang sumber keamanan..
(Channel-News-Asia/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Resepsi pernikahan jihadis ISIS. (Foto: istackr.com)
Turki telah mendeportasi seorang mantan pejabat Kementerian Keuangan karena bersama keluarganya ingin menyeberang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah). Setibanya di Indonesia Selasa lalu, mereka langsung ditahan polisi.
Menurut seorang sumber keamanan, pejabat itu bernama Triyono Utomo Abdul Bakri. "Dia tadinya pegawai negeri di Kementerian Keuangan bagian penagihan utang," katanya kepada Albalad.co pagi ini melalui WhatsApp.
Dia menambahkan Triyono mengundurkan diri dari Kementerian Keuangan setahun lalu. Dia adalah lulusan magister dari sebuah universitas di Kota Adelaide, Australia, pada 2009.
Pendeportasian Triyono bersama istri dan tiga anaknya dilakukan empat ahri setelah pemulangan 17 warga Indonesia, juga dari Turki, karena ingin bergabung dengan ISIS di Suriah. Triyono sekeluarga mendarat di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Kota Denpasar, Bali, Selasa pekan ini, dan langsung dijemput oleh polisi.
Lelaki itu menjual rumahnya sebagai bekal untuk berangkat ke Suriah bareng keluarganya. Dia beralasan ingin hidup dalam khilafah islamiyah, seperti dilansir Channel News Asia.
Keluarga ini meninggalkan Indonesia pada 15 Agustus 2016. Mereka pertama terbang ke Thailand untuk menghindari kecurigaan aparat keamanan. Tiga hari kemudian baru mereka terbang ke Istanbul.
Di Istanbul, mereka dijemput seorang pria Indonesia berinisial I, kemudian membawa mereka ke rumah aman. Selama menetap di Istanbul keluarga mantan pejabat ini tinggal beberapa kali pindah rumah.
Sumber keamanan itu menyebutkan mereka ditangkap dalam penyerbuan oleh militer Turki pada 16 Januari lalu. lalu dibawa ke kantor polisi. "Mereka sempat ditahan sepekan sebelum dideportasi," eorang sumber keamanan..
(Channel-News-Asia/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email