Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label ABNS HIDAYAH. Show all posts
Showing posts with label ABNS HIDAYAH. Show all posts

Seorang Warga Italia Memeluk Islam di Haram Suci Imam Ridha as


Seorang Pengacara asal Italia yang beragama Kristen memutuskan untuk memeluk agama Islam di Haram Suci Imam Ridha as.

Astan News melaporkan, Luca Forni yang mengenal Islam setelah berkenalan dengan warga Iran yang tinggal di Italia, dalam kunjungannya ke Iran tertarik dengan ajaran-ajaran Islam mazhab Tasyayu dan memilih mazhab tersebut untuk dirinya.

Dengan menziarahi Makam Suci Imam Ridha as dan mengucapkan dua kalimat syahadat, serta pilihan sadar atas mazhab Syiah, ia memulai kehidupan baru dan mulai menyusuri jalan hidayah Allah Swt.

Luca Forni di sela acara pengucapaan dua kalimat syahadatnya mengatakan, dengan mengkaji buku-buku Islam terutama terkait mazhab Syiah membuat hati saya bergetar dan perasaan iman kepada Allah Swt dan wali-wali Allah di dalam diri saya menjadi terang benderang.

Ia menambahkan, Al Quran adalah kitab paling lengkap sebagai pedoman hidup manusia. Perhatian pada makna ayat-ayat Quran memoles jiwa manusia dan membuat cahaya hidayah di dalam diri manusia menjadi terang.

Pengacara asal Italia yang mengganti namanya menjadi Ali Reza itu menerangkan, Islam diterima oleh manusia-manusiaberpikiran bebas jika mengenal dengan benar agama langit ini dan dengan pemikiran, mereka akan memiliki kesiapan kognitif dan psikologis di dalam hatinya.

Ia melanjutkan, hari ini ketika saya berziarah ke Makam Suci Imam Ridha as dan mengucapkan dua kalima syahadat, saya merasa tenang dan gembira.

Paket budaya yang terdiri dari buku dan Al Quran dalam bahasa Italia sebagai kenang-kenangan diberikan kepada Ali Reza oleh Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Empat Warga Swedia Peluk Islam di Haram Suci Razavi


Empat warga Swedia dalam kunjungan pertama mereka ke Haram Suci Imam Ridha as, mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk agama Islam serta memilih mazhab Tasyayu.

Astan News melaporkan, salah satu dari empat warga Swedia itu yang bernama Liv Jonas Apelgren terkait keputusannya masuk agama Islam menuturkan, salah satu faktor yang mendorong saya masuk Islam adalah istri saya, yang lebih dulu memeluk Islam tahun lalu, dan ia sangat membantu saya dalam proses memeluk Islam.

Ia menjelaskan, saya adalah seorang konsultan di kepolisian dan saya berusaha membimbing banyak kaum muda untuk melangkah di jalan yang benar dalam kehidupannya. Di jalan ini, Tuhan memberikan nikmat hidayah kepada saya.

Jonas Apelgren menerangkan, mazhab Tasyayu menyebabkan perubahan dalam diri manusia dan membuat manusia mengalami banyak kemajuan secara spiritual.

Ia juga menyinggung soal penelaahan yang dilakukannya dalam masalah ini dan mengatakan, selain banyak melihat film, saya juga membaca banyak buku sejarah dan Al Quran dengan seksama, dan perasaan maknawi dan ketenangan yang muncul di hati saya berkat mazhab ini, membuka kesempatan bagi saya untuk memilih mazhab Tasyayu.

Di akhir wawancara, Jonas Apelgren mengungkapkan, ayat Quran yang mengatakan bahwa jika seseorang menyakiti kamu, maka perlakukanlah orang itu dengan akhlak yang baik dan kerahkanlah seluruh upaya kamu untuk membimbingnya, adalah salah satu ayat paling indah dalam Al Quran yang pernah saya baca dan berusaha saya terapkan dalam setiap perilaku saya.

Keempat warga Swedia itu menerima surat pengakuan bahwa mereka masuk Islam dari Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi.

(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Artis Terkenal Rusia Pilih Islam dan Jilbab


Oleh: Masha Alalykina

Masha Alalykina, nama seorang artis terkenal di Rusia dan kawasan orang-orang yang berbahasa Rusia. Sekitar dua tahun yang lalu, artis dan model cantik ini mulai naik daun dan terkenal, popularitas dia meningkat luar biasa bersama dengan kelompok tarian dan musik Fabrik.

Tapi kemudian, sebagaimana Masha cepat sekali mencuat, menjadi terkenal dan menemukan banyak penggemar, dia juga cepat sekali terbenam dan meninggalkan laga ini. Hal itu bukan karena bintang keberuntungan dia yang berubah menjadi sial dan bukan pula karena dia kehilangan kecantikan atau suaranya yang merdu; melainkan karena Masha memeluk agama Islam dan lebih memilih kesucian serta iman daripada gemerlap duniawi yang palsu.

Ada perbedaan antara Masha dan artis-artis lain yang masuk agama Islam dan memilih busana berjilbab, dia mengubah jalan hidupnya dan memilih jilbab pada saat berada di puncak ketenaran, kecantikan, kebugaran dan pada saat banyak tawaran menggiurkan yang menggodanya.

Masha Alalykina yang merupakan aktris sinema dan penari sekaligus penyanyi, sekarang dia mengenakan busana islam lengkap dengan jilbabnya. Dia mengatakan, saya benci dengan pesona-pesona palsu masa lalu, dan sekarang saya merasa bahagia.

Berikut ini adalah wawancara yang dilakukan oleh penanggung jawab situs rusia islam.ru dengan artis terkenal yang baru memeluk agama Islam ini. Kami sarankan kepada pengunjung sekalian untuk membaca wawancara ini, khususnya kepada kalangan wanita yang kadang-kadang tergoda oleh tampang gemerlap peradaban barat sehingga lalai terhadap harga dirinya sendiri dan norma-norma seperti jilbab islami.


Bagaimana mungkin kamu mengabaikan seluruh prestasi dan kecemerlangan dirimu di laga ini dan kemudian memeluk agama Islam?

Masha: berkat anugerah Ilahi saya dapat melangkah ke sini. Ini adalah kehendak Tuhan.


Sewaktu kamu masih jadi penyanyi, pernahkah kamu berpikir kalau suatu hari kamu akan memeluk agama Islam kemudian berpuasa dan menunaikan ibadah haji?

Masha: tidak, sama sekali tidak pernah terlintas di dalam benakku kalau suatu hari aku akan pergi ke rumah Allah swt. untuk menunaikan ibadah haji dan meneguk air zamzam yang paling segar.


Apakah perjalanan yang kamu tempuh untuk menjadi muslim adalah perjalanan yang panjang?

Masha: dua tahun sudah saya memeluk agama Islam. Suatu hari, saya dapat berita bahwa salah satu teman akrabku jatuh koma di rumah sakit akibat kecelakaan. Saya tidak tahu bagaimana caranya bisa membantu dia. Hari itu, untuk pertama kalinya saya melakukan salat dan mengangkat tangan seraya berdoa memohon pertolongan kepada Allah swt.

Keesokan harinya, teman akrab saya itu menghubungi saya dan mengatakan, “Aku melihatmu pada saat koma, dan kamu sangat banyak membantuku”, ketika itu pula aku menangis tersedu-sedu; karena baru pertama kalinya dalam kehidupanku aku berdoa dan memohon sesuatu kepada Allah swt.


Apa kesibukanmu sekarang?

Masha: saya menguasai lima bahasa Eropa, dan sekarang saya mengajar di sekolah dan universitas. Di samping itu, saya juga menulis not-not musik yang boleh menurut syariat Islam.


Apakah kamu juga mendengarkan musik?

Masha: iya, karya-karya musik kelompok Raihan, Sami Yusuf, dan Cat Stevens –yang setelah masuk Islam dia mengubah nama kelompok itu menjadi Yusuf Islam–.


Apa kamu juga telah mempelajari Al-Qur’an? Apakah kamu siap untuk mempelajari bahasa arab dan menambah satu koleksi bahasa lagi di samping lima bahasa Eropa yang kamu kuasai?

Masha: mulanya saya berpikir bahwa sulit sekali mempelajari bahasa arab; tapi ternyata saya sudah memulainya, bahkan saya sangat menyukainya, menurut saya bahasa arab adalah kunci untuk memahami ilmu yang unggul.


Kenapa kecenderungan orang terhadap agama Islam lebih banyak daripada kecenderungan mereka terhadap agama-agama yang lain? Selain itu, kenapa banyak dari kalangan artis dan kelompok musik yang masuk Islam?

Masha: asas agama Islam lebih kukuh daripada agama-agama yang lain. Semua tuntutan Islam bersifat aplikatif dalam kehidupan manusia. Jalan agama Islam adalah menjanjikan kebahagiaan kepada manusia.


Bagaimana perasaanmu setelah menjadi muslim?

Masha: saya merasa bahagia dan beruntung. Sekarang saya punya kesempatan untuk membanding-bandingkan siapakah saya dulu dan siapakah saya sekarang? Sekarang saya betul-betul mengenal kehidupan, oleh karena itu saya bahagia dan beruntung sekali.


Apa bedanya dirimu sekarang dengan yang dulu?

Masha: iman kepada Allah swt. telah mengubah kehidupanku. Keinginan untuk beribadah telah terpatri dalam fitrah dan wujud semua manusia. Saya yakin bahwa Allah swt. memberi kita akal dan pemikiran bukan untuk kehidupan biasa; makan, minum, tidur dan terus mati. Allah swt. memberi peluang dan kesempatan kepada kita untuk hidup agar kita dapat sampai kepada-Nya.


Apakah kadang-kadang kamu memikirkan prestasi dan pendapatanmu yang dulu? Tidakkah kamu menyesal dan ingin meraihnya kembali?

Masha: setelah masuk Islam, bagiku semua pesona itu tidak berharga dan tercela.


Apa kamu tidak takut memperkenalkan diri jadi muslim?

Masha: saya sama sekali tidak takut untuk itu. Sebaliknya, saya merasa berkewajiban untuk mencegah orang lain dari jalan kesesatan dan menjadi contoh yang baik bagi mereka.


Apa kamu tidak marah, foto-fotomu yang dulu dipajang di internet?

Masha: saya sendiri tidak suka melihat foto-foto itu. Tapi tak apalah, biar menjadi pelajaran bagi orang lain bahwa manusia bisa lahir kembali dan memulai kehidupan yang baru di dunia ini, bahwa manusia bisa bertobat dan menghapus lembaran-lembaran hitam kehidupan masa lalunya dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Insyaalloh.


Sekarang, apa yang ingin kamu katakan kepada orang lain tentang Islam?

Masha: Islam mengatakan, “Jika kamu tidak bisa berpikir tentang Tuhan, minimal berusahalah untuk membebaskan diri dari belenggu dirimu sendiri dan kendalikanlah nafsumu dari kotoran-kotoran seperti congkak, sombong, hasut, zalim, dusta, angkuh dan bangga.” Apabila seseorang ingin melangkah di jalur Islam maka mau tidak mau dia harus berpikir dan minta pertolongan dari fitrahnya.


Pesan apa yang ingin kamu sampaikan kepada orang-orang muslim?

Masha: saya berharap semoga amal baik dan ibadah saudara-saudari seagama saya diterima di sisi Allah swt. dan rahmat-Nya senantiasa tercurahkan kepada mereka.


Bagaimanan dengan orang-orang non muslim?

Masha: saya berharap agar siapa saja yang sampai sekarang belum memeluk agama Islam menengok kembali dirinya masing-masing dan berpikir bebas dari semua informasi hampa dan tak berguna yang telah memenuhi mata dan telinga Masyarakat.


Penerjemah: Nasir Dimyati

(Sadeqin/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

30 Tahun Bertugas di Negara Muslim, Diplomat Inggris Masuk Islam

Dubes Inggris untuk Arab Saudi Simon Collis merupakan diplomat senior Inggris pertama yang memutuskan berpindah agama, dan memeluk Islam dan juga menyelesaikan ibadah haji. (Foto: Dailymail/Facebook)

Nama Simon Collis kini masuk dalam buku sejarah di tanah Britania. Pria yang menjabat sebagai Duta Besar Inggris untuk Arab Saudi itu merupakan diplomat senior Inggris pertama yang memutuskan berpindah agama, dan memeluk Islam dan juga menyelesaikan ibadah haji.

Simon mengaku memeluk agama Islam pada tahun 2011 lalu, saat ia bertugas di Suriah, tepat sebelum dirinya menikahi sang istri, Huda al-Mujarkech. Keputusannya untuk memeluk Islam datang setelah ia menghabiskan hampir 30 tahun bertugas di negara-negara Muslim, dan perlahan-perlahan mulai memahami ajaran Islam.

Pengakuan Simon ini datang setelah beredarnya foto dirinya dan sang istri mengenakan pakaian ihram, yang merupakan pakaian wajib jamaah haji di depan gedung Konsulat Jenderal Inggris yang berada di Mekkah.

Foto-foto tersebut diunggah oleh seorang mahasiswa King Saud University, Fawziah Albakr. Dalam keterangannya, Fawziah menuturkan Simon tengah memimpin sejumlah jamaah dalam melakukan ibadah haji.

"Duta Besar Inggris yang pertama ke Kerajaan memimpin ibadah haji, setelah konversi ke Islam: Simon Collis dengan istrinya Huda di Mekah. Alhamdulillah," bunyi keterangan foto Fawziah.

Tidak lama setelah beredarnya foto tersebut, melalui akun Twitternya Simon mengaumumkan bahwa memang benar dirinya telah memeluk agama Islam.

"Semoga Allah memberkati Anda. Secara singkat, saya masuk Islam setelah 30 tahun hidup di masyarakat Muslim dan sebelum aku menikahi Huda," tulis Simon di akun Twitternya, seperti dilansir Dailymail pada Senin (16/9).

Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Britania Raya mengkonfirmasi bahwa memang benar Simon telah masuk Islam, tetapi menolak untuk mengomentari ketika ia dikonversi. "Agamanya adalah masalah pribadi," kata Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Britania Raya.

Sebelum bertugas di Arab Saudi dan Suriah, Simon pernah betugas di Irak, Qatar, Uni Emirat Arab, Yaman, India, Tunisia.

(Daily-Mail/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Anggota TNI AL Ini Menyatakan Diri Memeluk Agama Islam


Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut bernama Ketut Martada memutuskan diri untuk mengucapkan kalimat Syahadat dan memeluk agama Islam.

Prosesi ikrar syahadat dilaksanakan di masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur dengan disaksikan oleh jamaah masjid dan Tim Mualaf Center Darussalam, kamis (18/8/2016).

Keputusan Ketut memeluk agama Islam berawal dari kekagumanya terhadap perubahan akhlak sang Istri yang sudah terlebih dahulu memeluk agama Islam.

Menurut Ketut, Istrinya menjadi semakin lebih santun, berbakti kepada dirinya selama tidak dalam aktifitas yang bertentangan dengan syariat.

(Islamedia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kisah Tentang Maria Kristen Memeluk Islam


Suatu hari Hp Maria muslim – sebelumnya Maria Kristen – menderingkan nada adzan, maka nampak rasa heran di raut kedua orang tuanya.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari harian El Pais, Maria mengatakan, kedua orang tuaku berkata bukankah sudah aku katakan kepadamu, karena aku sama sekali tidak pernah mengatakan kemuslimanku kepada mereka secara langsung.

Maria tumbuh besar dalam sebuah keluarga Kristen di kota Fuenlabrada, Madrid, Spanyol. Ia dengan nama Maria dimandikan air baptisan di gereja, namun tidak pernah di gereja lagi.

Dia memeluk Islam di usia 29 tahun dan menurut penuturannya sendiri, proses kemuslimannya dimulai satu dekade lalu.

Semua itu bermula saat seorang laki-laki muslim Maroko memberikan sebuah buku kepada Maria yang saat itu berumur 19 tahun, buku ini merupakan permulaan sebuah perubahan lambat laun dalam dirinya.

Maria mengatakan, buku ini bukanlah al-Quran. Nama bukunya adalah Islam dan dijual di pameran buku; buku ini membangkitkan rasa ingin tahuku, namun tidak menyebabkan aku langsung beriman.

Sejak saat itu Maria melihat Islam dengan pandangan yang lebih mendalam, ia membaca beografi para nabi, melihat film-film dokumenter tentang agama Islam dan akhirnya juga dapat menelaah al-Quran.

"Masa kecil dan remajaku sama seperti yang lainnya. Ketika 17 atau 18 tahun, aku lewatkan seluruh hari-hariku bersama teman-temanku,” ucapnya.

Namun semakin pengetahuannya terhadap Islam semakin meningkat, gaya kehidupannya berubah. Maria sama sekali tidak pernah menyembunyikan apapun dari kedua orang tuanya, namun kali ini ia tidak menjabarkan peristiwa yang sedang terjadi tersebut. Ia menghendaki kedua orang tuanya menyadari secara alami akan hal ini.

Ia mulai mengirimkan pesan-pesan singkat, semisalnya menaruh buku-buku tentang Islam ke rumah. Maria mengatakan, mereka mengetahui perubahanku dan aku menghabiskan banyak waktu di rumah dan aku tidak keluar rumah seperti sebelumnya.

Berbicara dengan ayah dan ibu tentang hal ini sangat sedikit sukar buatnya, karena tidak ingin membuatnya khawatir, karena ia tahu bahwa mereka saat ini masih takut.

Maria berkata, kekhawatiranku bukan terhadap reaksi mereka, karena kami saling tinggal bersama dan mereka melihat bahwa keputusan ini bagus buatku; aku tidak meminum alkohol dan tidak meroko atau mengkonsumsi obat-obatan apapun. Mereka melihat aku pergi bekerja dan kembali dan aku hidup sehat dan tenteram. Namun aku tidak ingin memberikan tekanan kepada kedua orang tuaku atau aku melakukan hal-hal yang dirasa tidak senang oleh mereka, karena ini adalah hal yang sangat sensitif.

Ketakutan terbesar Maria adalah rasa takut itu sendiri; ketakutan yang bisa jadi dengan kemuslimannya menciptakan ruang luar keluarga.

Ia mengatakan, aku tahu bagaimana kondisinya dan apa pandangan masyarakat. Aku tahu suatu hari aku akan keluar bersama kedua orang tuaku dengan mengenakan hijab dan ini tidak akan mudah saat teman-temanku melihatku demikian. Saat masyarakat melihat seseorang yang baru memeluk Islam, lantas mereka berfikir bahwa pekerjaan salah manakah yang telah dilakukan oleh ayah dan ibunya? Aku tidak ingin ayah dan ibuku merasa gelisah.

Maria, karena ayah dan ibunya, membagi keislamannya dalam dua babak, dan sekarang ini di tahap pertama adalah penggabungan kebudayaan mereka dengan agama barunya.

Ia mengatakan, ayah dan ibuku sangat mendukung dan menghormatiku. Semisalnya mereka menghapus menu daging babi, membantu mencarikan al-Quranku saat tidak ketemu. Aku tidak pernah langsung mengatakan tentang kemuslimanku, namun aku rasa benar-benar tidak perlu.

(El-Pais/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Di Pekan Karamah, Seorang Perempuan Spanyol Masuk Islam di Haram Suci Razavi


Bertepatan dengan Pekan Karamah Razavi, seorang perempuan Spanyol memutuskan untuk masuk Islam di Haram Suci Imam Ridha as.

Staf Media, Panitia Perayaan Pekan Karamah, Haram Suci Razavi melaporkan, Cristina Hernandez Vidal, perempuan asal Spanyol memutuskan untuk memeluk agama Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di Haram Suci Razavi.

Setelah masuk Islam, ia mengganti namanya menjadi Marzieh dan menjelaskan pengalamannya sampai akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam.

Marzieh menuturkan, sekitar setahun lalu saya menerima hadiah Al Quran, setelah menelaah Quran tersebut saya merasakan perasaan yang luar biasa, hal inilah yang kemudian membuat saya tertarik untuk mempelajari agama Islam dan melakukan penelitian.

Ia menambahkan, saya banyak melakukan penelaahan terkait Islam dan sejarah kehidupan para Imam Maksum as dan setelah mengkaji, saya tertarik untuk memeluk agama Ilahi ini.

“Saya sangat ingin berangkat ke Karbala dan melihat dari dekat Makam Suci Imam Hussein as, pasalnya saya sudah mempelajari peristiwa dan sejarah heroisme Karbala dan saya ingin melihat dari dekat kota suci itu,” imbuhnya.

Marzieh mengaku saat ini merasakan perasaan yang sangat baik dan setelah kembali ke Spanyol, ia akan berusaha menyebarkan agama Islam dan mengajak sahabat-sahabatnya kepada agama Ilahi ini.

Perempuan asal Spanyol itu setelah masuk Islam, mengucapkan akad dan menikah dengan seorang pemuda Iran di Haram Suci Razavi.

(News-AQR/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

176 Orang Asing Memeluk Islam di Masjid Mustafa Syarm Al-Syaikh


Sebanyak 176 orang asing memeluk Islam di Masjid Mustafa Syarm Al-Syaikh, Mesir.

Ke-176 orang asing tersebut berasal dari Rusia, Ukraina, Inggris, Amerika, Jerman, dan Swiss.

“Masjid ini menjadi saksi atas keislaman sebanyak 176 orang asing,” tukas Syaikh Mahmud Hasanain Mahmud, imam dan khatib Masjid Mustafa di kawasan turis Syarm Al-Syaikh sebagaimana dirilis oleh saluran berita Vito Gate hari ini.

Syaikh Mahmud melanjutkan, “Masjid Mustafa ini memiliki koleksi buku-buku Islami dalam 28 bahasa hidup dunia yang disediakan untuk para turis nonmuslim. Setelah mengenal Islam, mereka menyatakan keislaman dengan hati yang mantap.”

Syaikh Mahmud menuturkan, “Mereka yang baru memeluk agama Islam ini berasal dari Rusia, Ukraina, Inggris, Amerika, Swiss, dan Jerman. Setelah banyak keluar masuk masjid, mereka mengenal Islam.”

Seorang wanita berdarah Jerman yang bersuami pria Mesir dan sekarang memiliki dua orang anak bercerita tentang kisah ia masuk Islam. Ia berkata, “Sebelum memasuki Mesir, saya sangat takut kepada Muslimin lantaran wajah yang dilukiskan oleh media-media Barat. Setelah suami sering mendorong, saya pun datang ke Mesir dan mengenal Islam.”

Ia melanjutkan, “Saya pergi ke toko untuk membeli makanan. Saya berjumpa dengan seorang gadis yang berbiacara Bahasa Inggris dengan saya. Ia tersenyum. Saya dengan heran bertanya apakah Muslimin bisa tersenyum. Sebelum ini, saya memiliki gambaran lain tentang Islam. Ia pun menjawab bahwa Islam adalah agama cinta. Ia mengundangku untuk makan, dan saya pun menerima.”

Wanita Jerman itu menandaskan lebih lanjut, “Saya pun pergi ke rumah gadis tersebut bersama suami. Setelah usai makan, ia menghadiahkan sebuah buku tentang Islam. Saya akhirnya cinta kepada Islam dan mendatangi Masjid Mustafa untuk menyatakan Islam.”

(Vito-Gate/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Wartawan Cina Memeluk Islam di Haram Suci Razavi


Seorang wartawan asal Cina setelah melakukan penelitian dan penelaahan tentang Islam, dalam kunjungannya ke kota suci Mashhad, terpengaruh spiritualitas dan maknawiah Haram Suci Imam Ridha as dan memutuskan untuk memeluk agama Islam.

Astan News melaporkan, dalam sebuah acara yang diprakarsai oleh Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi, Wang Yun mengucapkan dua kalimat syahadat dan menerima Islam sebagai agama aslinya, setelah menjadi Muslim ia mengganti namanya menjad Ali.

Menurut Ali, Al Quran adalah sumber yang tepat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya.

Ia menuturkan, selama berbulan-bulan saya melakukan penelaahan sejumlah agama berbeda terutama Islam dan mazhab Syiah, saya mendapati tidak ada agama yang lebih sempurna dari Islam dan saya tidak berhasil menutupi kekosongan spiritual dalam diri saya.

Ali menerangkan, oleh karena itu saya memahami bahwa Islam adalah sebuah agama yang memiliki karakteristik dan kekhususan tersendiri. Persaudaraan, persahabatan, egaliter, keadilan dan kebenaran serta hak, termasuk di antaranya.

Ia mengaku pertolongan Allah Swt dan Imam Ridha as sangat berperan dalam penemuan keyakinannya ini dan menuturkan, saya yakin bahwa Islam adalah agama bernilai, kaya dan Ilahi dan kita wajib untuk mempelajarinya dan mengungkap rahasia terpendamnya. Saya gembira bisa memilih jalan ini dan sama sekali tidak menyesal.

Menurut Ali, selamanya kota-kota relijius selalu memiliki sejumlah karakteristik khusus, terutama Haram Suci Razavi tempat dimana semua orang menanggalkan segala yang berbau materi dan melupakan dunia serta muncul kegairahan spiritual yang luar biasa dalam diri manusia.

Iran, katanya, adalah model nyata dari sebuah masyarakat Islam dan mengatakan, sungguh disesalkan atmosfir media dunia tidak menyampaikan berita yang benar tentang negara ini dan yang mereka sampaikan dengan apa yang sebenarnya, sungguh sangat berbeda.

Di akhir acara Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi menghadiahkan sejumlah paket budaya seperti buku-buku pengenalan agama Islam, akidah dan sejadah kepada orang yang baru memeluk Islam ini.

(Astan-News/News-AQR/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Wartawan Cina Memeluk Islam di Haram Suci Razavi


Seorang wartawan asal Cina setelah melakukan penelitian dan penelaahan tentang Islam, dalam kunjungannya ke kota suci Mashhad, terpengaruh spiritualitas dan maknawiah Haram Suci Imam Ridha as dan memutuskan untuk memeluk agama Islam.

Astan News melaporkan, dalam sebuah acara yang diprakarsai oleh Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi, Wang Yun mengucapkan dua kalimat syahadat dan menerima Islam sebagai agama aslinya, setelah menjadi Muslim ia mengganti namanya menjad Ali.

Menurut Ali, Al Quran adalah sumber yang tepat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya.

Ia menuturkan, selama berbulan-bulan saya melakukan penelaahan sejumlah agama berbeda terutama Islam dan mazhab Syiah, saya mendapati tidak ada agama yang lebih sempurna dari Islam dan saya tidak berhasil menutupi kekosongan spiritual dalam diri saya.

Ali menerangkan, oleh karena itu saya memahami bahwa Islam adalah sebuah agama yang memiliki karakteristik dan kekhususan tersendiri. Persaudaraan, persahabatan, egaliter, keadilan dan kebenaran serta hak, termasuk di antaranya.

Ia mengaku pertolongan Allah Swt dan Imam Ridha as sangat berperan dalam penemuan keyakinannya ini dan menuturkan, saya yakin bahwa Islam adalah agama bernilai, kaya dan Ilahi dan kita wajib untuk mempelajarinya dan mengungkap rahasia terpendamnya. Saya gembira bisa memilih jalan ini dan sama sekali tidak menyesal.

Menurut Ali, selamanya kota-kota relijius selalu memiliki sejumlah karakteristik khusus, terutama Haram Suci Razavi tempat dimana semua orang menanggalkan segala yang berbau materi dan melupakan dunia serta muncul kegairahan spiritual yang luar biasa dalam diri manusia.

Iran, katanya, adalah model nyata dari sebuah masyarakat Islam dan mengatakan, sungguh disesalkan atmosfir media dunia tidak menyampaikan berita yang benar tentang negara ini dan yang mereka sampaikan dengan apa yang sebenarnya, sungguh sangat berbeda.

Di akhir acara Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi menghadiahkan sejumlah paket budaya seperti buku-buku pengenalan agama Islam, akidah dan sejadah kepada orang yang baru memeluk Islam ini.

(Astan-News/News-AQR/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Kisah Balerina Berjilbab dari Kota Sydney


Stephanie Kurlow ingin menjadi balerina berjilbab pertama di dunia. Selain itu, ia juga ingin membuka sekolah tari untuk anak perempuan dari berbagai latar belakang.

"Bagi saya, menari itu seperti terbang Itu membuat saya merasa bebas," ujar gadis kecil berusia 14 tahun yang bermukim di Sydney, Australia ini, seperti dilansir DW Indonesia.

"Yang saya inginkan adalah berbagi keindahan seni balet yang menakjubkan, dan menginspirasi orang-orang muda lain yang mungkin tidak merasa begitu percaya diri untuk mengejar impian mereka karena pakaian yang mereka kenakan, keyakinan agama, atau kurangnya peluang," ujar Stephanie.

Stephanie mulai menari saat dia berumur dua tahun sampai tahun 2010, saat dia dan keluarga memutuskan memeluk agama Islam. "Semua dalam Islam masuk akal bagi saya," kata dia.

"Saya ingin menjadi sederhana dan saya ingin tetap bermartabat. Saya ingin tahu tujuan hidup saya. Saya ingin menjalani gaya hidup sehat dan menghindari hal-hal yang berbahaya," sambung dia.

Wanita belia ini kemudian sempat berhenti balet karena berusaha mencari solusi dalam merekonsiliasikan agama barunya dengan seni balet.

"Kami pikir tidak ada fasilitas atau layanan untuk perempuan Muslim dalam hal ini," kata gadis berayah warga Australia dan beribu kelahiran Rusia itu.

Kala itu, inspirasi datang dari atlit angkat berat Amna Al Haddad, juga pembaca berita berjilbab pertama di televisi Amerika Serikat, Noor Tagouri.

Dia juga melihat kepada balerina Michaela DePrince dan Misty Copeland yang tetap berkarya meski mereka warga keturunan Afrika-Amerika.

“Ketika tiada tempat bagi saya untuk belajar balet karena pakaian saya, ibuku membuka akademi seni pertunjukan yang mengajarkan seni balet, bela diri, dan kelas seni Aborigin untuk anak perempuan seperti saya," ujar Stephanie.

"Tidak ada satu pertanyaan tentang cara mereka berpakaian atau melihat dengan cara tertentu," sambung dia.

Stephanie merujuk kepada Australian Nasheed & Arts Academy yang dibuka tahun 2012. Saat itu dia pun kembali menari balet.

Di tahun yang sama Stephanie meraih juara pertama dalam ajang pencarian bakat Muslim. Ia juga dianugerahi Most Inspirational Young Star di Sydney's Youth Talent Smash yang berlangsung tahun 2013 –saat menari mengenakan jilbab.

“Jilbab adalah bagian dari siapa saya, dan merupakan agama yang indah dan saya cintai," kata Stephanie.

Stephanie bercita-cita melakukan pemberdayaan perempuan dengan cara serupa. Itu sebabnya ia telah meluncurkan halaman penggalangan dana di LaunchGood.com untuk membuka sekolah seni pertunjukan di Sydney.

"Saya tidak ingin orang-orang yang diskriminatif menahan siapa pun mencapai impian mereka dan keunikannya," kata Stephanie.

"Saya percaya, bahwa suatu hari semua anak dan orang muda akan memiliki kesempatan untuk melakukan dan menciptakan sesuatu, tanpa mengorbankan nilai-nilai mereka, kepercayaan atau penampilan," tegasnya.

(DW-Indonesia/Kompas/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Seorang Warga Portugal Masuk Islam di Haram Suci Razavi


Seorang warga Kristen Portugal dalam sebuah acara menyatakan keputusannya untuk memeluk Islam dan mazhab Syiah.

Astan News melaporkan, Ciro Cardinale, asal Portugal dengan membaca dua kalimat syahadat, mengakui keesaan Tuhan, kenabian Nabi Muhammad Saw dan wilayah para Imam Maksum as di kantor Divisi urusan Peziarah Non-Iran, Haram Suci Razavi, meninggalkan agama Kristen dan memeluk Islam dengan mazhab Syiah.

Di awal acara yang dihadiri oleh Kepala Divisi urusan Peziaran Non-Iran dan sejumlah pakar agama Haram Suci Razavi, Hujatulislam Farimaneh, memberi penjelasan seputar agama Islam dan mazhab Syiah kepada warga Portugal tersebut.

Cardinale kepada Astan News, terkait alasan dirinya memeluk agama Islam menuturkan, setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dan penelaahan, saya akhirnya memahami bahwa Islam adalah agama kasih sayang dan cinta, Islam mengajak semua manusia kepada perdamaian dan persaudaraan. Agama Islam adalah agama yang memiliki program lengkap untuk setiap dimensi kehidupan individu dan sosial seorang manusia.

Ia menjelaskan, harapan masyarakat negara-negara lain dari agama langit ini dan mazhab Syiah adalah, ia mampu menunjukkan kedalaman pengaruh dan kesempurnaan Islam serta Al Quran.

Cardinale yang masih tercatat sebagai mahasiswa jurusan kesenian itu mengatakan, karena saya mengambil jurusan seni, maka saya memutuskan untuk mengenal lebih dekat budaya dan kesenian Iran, oleh karena itu saya datang ke sini.

Ia melanjutkan, Iran memiliki rakyat berbudaya dan simpatik, dan budaya menghormati orang yang lebih tua di negara ini sungguh telah mempengaruhi saya.

“Seni Iran merupakan salah satu warisan seni terkaya dalam sejarah dunia, dan mellingkupi sejumlah banyak bidang studi, arsitektur, seni lukis, seni rajut, seni membuat tembikar, musik, kaligrafi dan lain-lain,” paparnya.

Cardinale mengaku masuk Islam setelah beberapa tahun tinggal di Iran.

“Kehadiran saya di Iran dan pengenalan saya terhadap mazhab Syiah dan tradisi masyarakat negara ini, membuat saya terdorong untuk mempelajari lebih dalam tentang Islam dan keinginan saya untuk menerima agama ini semakin hari semakin besar,” ujarnya.

Ia menerangkan, agama dan mazhab saya yang lalu adalah Kristen Katolik, tapi saya tidak pernah bisa menjalin hubungan dengan agama ini. Oleh karena itu saya mencari agama lain yang menunjukkan jalan yang benar dan lurus kepada saya. Agama Islam dan Kristen banyak memiliki perbedaan dan saya akhirnya memahami bahwa agama Islam dan mazhab Syiah adalah agama dan mazhab yang paling sempurna.

Di akhir acara, satu jilid Al Quran berbahasa Spanyol dan beberapa jilid buku dihadiahkan kepada mualaf tersebut.

(Astan-News/News-AQR/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Gadis Cantik Asal Bandung Ini Memeluk Islam Karena Menonton Iklan Sirup


Bulan Ramadhan di Indonesia membuat suasana kehidupan di Indonesia menjadi lebih bernuansa Islami. Bahkan iklan-iklan televisi pun tak lupa untuk melukiskan atmosfer tersebut, salah satunya iklan sirup yang kerap kali diidentikkan sebagai penanda bahwa waktu berbuka puasa akan segera tiba.

Iklan-iklan tersebut pun selain memunculkan kesegaran produknya saat dikonsumsi ketika berbuka puasa juga menampilkan suasana Islami dalam kehidupan keluarga yang harmonis. Dari sinilah muncul sebuah cerita unik, seperti yang terjadi di Bandung, Jawa Barat.

Apa yang unik? Iklan sirup tersebut ternyata bisa menjadi pintu hidayah bagi orang muda untuk mengenal dan akhirnya memeluk agama Islam seperti yang terjadi kepada seorang wanita asal Bandung bernama Gisella ini.

Gisella memutuskan menjadi mualaf karena sering melihat iklan sirup tayang di televisi setiap bulan Ramadhan.

Gisella (kiri) bersama Teh Ninih, istri pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)

Gisella menceritakan bahwa iklan sirup selalu menceritakan soal kegiatan buka puasa yang mencerminkan kehangatan keluarga dan mudik lebaran. "Itu yang membuat saya mulai tertarik dan menyukai Islam," ujarnya.

Tidak hanya kehangatan keluarga yang diidamkan, banyak teman Gisella yang berlaku menyenangkan dengan menjaga kebersamaan saat bulan Ramadan. "Saya akhirnya mantap memilih Islam. Semoga istiqomah menjadi Muslim," ujarnya berharap.

Gissella pun kini berhijab dan sering diminta bertukar pengalaman di acara-acara pengajian. Menurut dia, hidayah bisa datang dari mana saja, bahkan dari iklan sirup sekali pun.

(Daarut-Tauhid/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Model Pakaian Dalam Seksi Ini Memutuskan Memeluk Islam Dan Berjilbab


Kita sering menganggap seseorang yang perilakunya kita anggap buruk, maka selamanya akan senantiasa bertindak buruk selama hidupnnya, apalagi kalau kita menyertakan sentimen agama dalam penilaian tersebut. Namun, pada dasarnya setiap manusia biusa berubah dan menjadi lebih baik ke depannya, tanpa memandang latar belakangya.

Sebuah perubahan yang dramatis terjadi dalam kehidupan Carley Watts (24 tahun), yang terkenal keglamorannya sebagai model papan atas pakaian dalam wanita di Inggris. Profesinya sebagai model pakaian dalam mengharuskannya tampil dalam image sebagai wanita sexy yang memamerkan aurat.

salah satu pose seksi Carley yang kini menjadi masa lalu

Kini semuanya itu hanya tinggal kenangan, karena kini ia menjadi mualaf dan memeluk agama Islam serta mengenakan jilbab setelah dirinya memutuskan untuk menikah dengan seorang penjaga pantai dan petugas penyelamat asal Tunisia bernama Mohammed Salah (25 tahun).


Carley bertemu dengan Salah pada April 2013 lalu. Keduanya pun jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah. Carley mengatakan bahwa keputusannya itu mengejutkan banyak rekannya yang tak percaya dengan keputusannya tersebut.

Carley memutuskan menjadi mualaf dan berjilbab

Kini janda satu anak yang mempunyai tattoo di bagian bawah perutnya ini sudah tidak lagi mau memamerkan payudara dan bokongnya untuk konsumsi publik.

(Daily-Mail/Memobee/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Mualaf Belanda Temukan Hakikat Tuhan Dalam Agama Islam

Foto: merdeka.com

Perjalanan spritual mualaf asal Belanda Siti Malikah Feer bak cerita Ibrahim saat mencari hakikat tuhan. Malikah yang dulu bernama Marlou Feer sejak kecil tidak pernah dikenalkan kepada tuhan. Malikah tumbuh dalam keluarga ateis.

"Saat itu saya bermain dengan teman saya, saat itu banyak awan, tapi matahari menyinari menembus ke awan mungkin di sana ada tuhan, dia melihat kita," kata Malikah mengawali ceritanya kepada merdeka.com di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (11/6).

Lalu Malikah mulai mencari jati dirinya dan agamanya dengan ikut kelas agama Kristen. Dia pun banyak membaca berbagai literatur tentang manusia, salah satunya teroi evolusi Darwin.

"Saya tertarik dengan agama Kristen tapi saya tidak bisa menerima Isa, tuhan atau anak tuhan karena waktu itu saya berpikir bagaimana tuhan bisa disalib kalau dia memang tuhan," tanya dia.

Pencarian Malikah sempat terhenti, sampai akhirnya dia bertemu teman-temannya yang berasal dari Turki dan Irak. Malikah mulai tertarik dengan agama teman-temannya karena mereka menunjukkan akhlak mulia.

"Mereka memperlihatkan hormat, baik hati, berbagi makanan waktu istirahat dan tempat kerja, saya tertarik dengan mereka. Masya Allah, karena orang Belanda tidak berbagi daripada mereka saya tertarik dengan budaya mereka dan Islam," ungkap dia sembari menyebut asam Allah berkali-kali.

Rasa ingin tahunya makin membara karena teman-temannya asal Turki dan Irak tersebut tampak 'berbeda' dari mayoritas mahasiswa di sana. "Tahun 2002 waktu mereka puasa saja juga ingin tahu bagaimana puasa dan saya suka dan senang dengan mereka. Mereka lebih dekat dengan orang miskin saya ingin mengerti mereka lebih baik," tutur wanita berjilbab ini.

Hidayah pun datang, Malikah dengan mantap bersyahadat atau bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Syahadat itu disaksikan teman-temannya dan dilakukan di tengah Malikah menghadapi ujian universitas. "Waktu itu umur saya 18 tahun, saya memeluk Islam tahun 2003,"tutup wanita berumur 29 tersebut.

(Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Sarah Joseph Yang Masuk Islam


Sarah Joseph adalah CEO dan Editor dari majalah gaya hidup emel Muslim dan komentator Muslim Inggris. Dia adalah seorang penulis dan penyiar dan kuliah tentang Islam baik di Inggris dan internasional (Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah dan Timur Jauh). Sarah masuk Islam pada usia 16 pada tahun 1988 setelah dibesarkan sebagai seorang Katolik

sarah joseph adalah putri dari insinyur RAF Joe Askew dan agen model pemilik Valerie Askew. Ibunya mendirikan Badan Pemodelan Askew internasional yang sukses . sarah josep menjalani pendidikan di Sekolah St George [disambiguasi diperlukan], Hanover Square, Mayfair dan St Thomas Sekolah Lebih, Sloane Square, Chelsea. Gelar sarjana nya di Departemen Studi Teologi dan Agama, King College London .

Dia menikah dengan Mahmud al-Rashid, yang merupakan pengacara hak asasi manusia dan salah satu pendiri Asosiasi Pengacara Muslim (AML). Dia adalah Muslim Bangladesh warisan, yang juga terlibat dalam mengedit majalah emel. Dia tinggal di London bersama suaminya dan tiga anak mereka.


Pengakuan

Sarah josep dianugerahi OBE pada 2004 untuk layanan untuk “dialog antar agama dan promosi hak-hak perempuan”.

Dia terdaftar sebagai salah satu dari 500 Muslim di dunia yang paling berpengaruh oleh Georgetown University, The Pusat Al-Waleed Pangeran Bin Talaal untuk Pemahaman Muslim-Kristen dan Royal Islamic Centre Strategis Studi Jordan, dan salah satu dari 100 di Inggris Muslim paling kuat dalam Daya Muslim 100 oleh Carter Anderson.

Pekerjaan radionya telah diakui dengan Gold Award Sony untuk Program Pidato Terbaik untuk Beyond Belief dengan Ernie Rae,. Dan Sandford St Martin Dipercaya Merit Award untuk All Things Considered dengan Roy Jenkins.

Dia adalah anggota dari delegasi Downing Street pasca 7 Juli 2005 pemboman London dan merupakan anggota dari Satuan Tugas Home Office pada ekstremisme sebagai lanjutan dari itu.Sarah Joseph (36) adalah muallaf asli Inggris yang masuk Islam di usia 16 tahun. Jurnalis produktif ini selepas memeluk Islam rajin memberikan kuliah tentang Islam di Inggris dan mancanegara. Kini, di tengah imej negatif Islam di dunia Barat, dia berjuang membangun citra positif Islam melalui media. Salah satunya dengan menerbitkan majalah Emel, sebuah majalah khas yang mengupas seputar gaya hidup Islam. Emel bisa disebut satu-satunya majalah berwarna Islam yang terbit di dataran Britania Raya. Dalam sebuah wawancara dengan harian The Guardian yang terbit di London, Sarah yang dulunya menganut paham Katolik, memprediksi Islam akan punya peran besar ke depan dalam memecahkan berbagai permasalahan dunia. Dia juga banyak bertutur bagaimana seharusnya seorang Muslim yang bermukim di negara Barat berperilaku.

Berikut penuturan ibu tiga anak yang pernah mendapat OBE Awards tahun 2004 (untuk aktifitasnya dalam membangun dialog antar umat beragama) disadur dari beberapa wawancaranya dengan media Inggris.

“Saya hidup selama 16 tahun tanpa Islam. Jadi manusia biasa, menjadi seorang wanita, seorang ibu, dan editor di London. Semua hal itu telah membentuk saya menjadi seorang pribadi yang luwes. Akan tetapi peran saya sebagai seorang ibu terbentuk saat menjadi Muslim,” kata Sarah Joseph. Dikatakannya, seorang Muslim punya hak-hak individu sendiri, ada persyaratan-persyaratan tertentu. Sebagaimana individu lain juga punya hal yang sama tanpa memperhatikan apakah dia Islam atau bukan. Namun dengan menjadi seorang Muslim, seseorang itu akan terbentuk menjadi pribadi yang menghargai hak individu orang lain.

“Saya orang Inggris dan berpikir seperti kebanyakan orang Barat lainnya. Saat saya berkunjung ke negara Islam saya jadi paham aspek-aspek orang Islam, namun saya tidak mau turut campur dengan adat kebiasaan setempat,” imbuhnya. Sarah mengatakan menjadi anggota di dua komunitas berbeda (Inggris dan Islam) memang sulit. Namun dia punya kewajiban untuk menjelaskan tentang Islam sebenarnya. “Saya punya perasaan yang maha dahsyat kala berbicara dengan mereka. Berbicara dari hati ke hati satu sama lain. Saya berikan hidup ini hanya untuk menjadi jembatan diantara dua komunitas ini,” katanya.


(Muhammad-Reyza/ABNS)

Jackie Chan Masuk Islam? Inilah Faktanya


Tersebar kabar bahwa aktor film laga dan aksi terkenal yaitu, Jackie Chan memeluk agama Islam. Jackie Chan mewakili 200 juta umat Islam di China, untuk berbicara atas nama dari umat muslim di Uygur yang mengalami penindasan oleh Komunis China. Berikut saya kutip langsung dari Facebook Nor Usman


Tuan Jackie Chan masuk Islam. Menghirup udara segar di tengah hinaan untuk Muslim di kepulauan Filipina.

Tuan Jackie Chan menjadi wakil dari 200 juta Muslim China untuk umat Islam, dan OKI, Selamat datang di Islam Jackie Chan, karena dari 1,6 miliar Muslim di dunia tidak ada yang peduli kaum muslimin Uygur dari Xingjiang, dan Muslim Hui-Hui, … Sekarang Jack Chan berbicara atas nama dari mereka mereka tertindas di Cina .. berbicara dengan Tuan Bang Ki Moon. Madame Rabiyya Kadeer saja tidak bisa menyelamatkan Uygur dan Hui Hui dari penganiayaan oleh komunis Cina ..

Attan Abdurajak


Nor Usman
3 Februari 2015 ·

Mr.Jackie Chan converted to Islam. A breath of fresh air amid Muslim bashing in the Philippine islands.

Mr. Jackie Chan to be the representative of the 200 million Chinese Muslims of China to the Muslim Ummah, and to the OIC, Welcome Jackie Chan to Islam, because out of 1.6 billion muslims in the world no one care the Uygur muslims of Xingjiang, and the Muslims Hui-Hui, ...Now Jack Chan speak inbehalf of them they are oppress in China.. talk to Mr. Bang Ki Moon..Madame Rabiyya Kadeer alone cant save the Uygur and Hui Hui from the persecution by the communist chinese of China..

Attan Abdurajak

Benarkah Jackie Chan Masuk Islam?

Berdasarkan penelusuran saya di Google, saya menemukan postingan seperti ini di Hollywoodreporeter.com

Jackie Chan surprised and baffled Malaysians over the weekend, popping up at a palace ceremony in Kuala Lumpur to be bestowed with the honorary title of Datuk of Malaysia, roughly akin to the local version of knighthood. Accessorized for the occasion with a black songkok (a traditional hat popular in the region among Muslim men), the Hong Kong action star received the national honor from Malaysia’s 87-year-old monarch Yang di-Pertuan Agong Tuanku Alhaj Abdul Halim Mu’adzam Shah.

Sumber: Hollywoodreporter.com


Kurang lebih berita di atas isinya seperti ini …

Jackie Chan terkejut dan bingung Malaysia selama akhir pekan, muncul pada upacara istana di Kuala Lumpur untuk diberikan dengan gelar kehormatan Datuk Malaysia, kira-kira mirip dengan versi lokal dari ksatria. Beraksesorikan untuk acara dengan songkok hitam (topi tradisional yang populer di daerah antara pria Muslim), bintang aksi Hong Kong menerima kehormatan nasional dari raja 87 tahun Malaysia Yang di-Pertuan Agong Tuanku Abdul Halim Mu’adzam Alhaj Shah.

Mengenai kebenaran Jackie Chan masuk Islam atau tidak sepertinya masih menjadi pertanyaan. Namun saya rasa berita yang dikutip di Facebook hanya memanfaatkan situasi dimana kebetulan Jackie Chan menggunakan aksesoris topi hitam yang biasa digunakan orang muslim.
 
 (Abdul-Mupit-Ninja/ABNS)

Zacky Yohanes Lee, Seorang Muallaf Yang Masuk Islam Karena Keraguan Pada Agama Yang Dianutnya


Zacky Yohanes Lee SEORANG MUALAF Yang Mendapatkan Hidayah Allah .

  Yohanes lahir di Dumai RIAU . Berasal dari keluarga Kristen Katolik. Latar belakang pendidikan dan pergaulan selalu dalam lingkungan agama Islam 85% dan Kristen 15 % . Lingkungan Yohanes termasuk Lingkungan yang keras. Semenjak kecil Yohanes selalu di bawa ke gereja oleh ibunya yg taat agama untuk Mengenal Tuhan Yesus. Keluarga Yohanes termasuk keluarga yg terbilang ekonominya rendah, sehingga banyak yg mengucilkan keluarganya.

       Keluarga Yohanes adalah Keluarga yang kurang mampu, tapi prinsip keluarga Yohanes adalah berusaha menjalani kerasnya hidup tanpa meminta bantuan materi dari orang lain. Karena keluarga Yohanes berprinsip memberi lebih baik daripada meminta. Yohanes sendiri juga merupakan anak yg sangat taat dalam agamanya. Yohanes sangat Iba melihat ortu nya yang setiap hari harus bersusah payah mencari uang untuk anak2nya. Walaupun terkadang dia sering melihat ortu nya berkelahi hanya karena masalah ekonomi. Hinaan dan cacian, ber tubi2 menerpa keluarganya. Seiring waktu Yohanes beranjak Besar, ketika SD beranjak ke SMP dia mulai memahami arti kehidupan sesungguhnya. Yohanes bukan seorang anak yg pintar, tapi dia anak yang berbakti dan mempunyai kemauan yg besar untuk Sukses dan menaikan derajat ortunya.

      Setiap ada waktu libur Yohanes membantu ibu dan ayahnya. Ibunya pernah menjalani beberapa pekerjaan seperti tukang cuci, jual sayur pakai sepeda, dan menjual kara2 atau barang2 bekas untuk tambahan ekonomi, menjaga kios minyak ayahnya di pinggir jalan, dan berusaha mnjadi anak Чªήğ berbakti, walaupun kadang2 Yohanes Merintihkan air mata melihat keadaan keluarganya di kamar yg gelap, sepi dan sunyi tidak ada seorangpun yg tau , dan terkadang Yohanes sempat merasakan Malu terhadap keluarganya. Yohanes sempat di lihat teman2 nya sedang mulung, karena Yohanes termasuk keturunan orang cina asli. Dan teman2 nya pun ngeledekin yohanes " orang cina itu rata2 nya kan orang kaya, tapi kok ada yach pemulung, sambil ketawa, lalu Yohanes menjawab tidak smua orang cina kaya, contohnya ªků , Yohanes adalah anak asli keturunan cina, tapi tidak bisa berbahasa cina, sehingga banyak teman2 nya ngeledekin Yohanes cina tidak jadi, Yohanes sempat berpikir mengapa dia terlahir di keluarga seperti ini... Tetapi itu hanya sesaat. Waktu terus berputar, seiring waktu keluarga Yohanes bisa menyesuaikan kehidupan walaupun hanya hidup pas2an, tapi keluarga Yohanes tetap Bersyukur.

      Yohanes pun beranjak SMK, ketika SMK dia merasa stres dan tertekan, melihat keadaan keluarganya, akhirnya Yohanes bertekad untuk kerja sambil sekolah membantu ortunya, wlwpun ortu yohanes melarang, tetapi Yohanes bersih keras untuk bekerja dengan mengancam untuk membayar uang sekolah, buku, dan mengurangi beban ekonomi keluarga, tidak mau ℓαgι mndengar ortunya ribut soal uang dan Yohanes pun akhirnya bekerja di sebuah warnet Dumai di infinity net, dengan di bantu oleh teman baiknya Rio Handoko yang sudah bekerja di sana duluan, Yohanes bekerja dari magrib sampai subuh, sambil sekolah, wlwpun mata nya ngantuk dan terkadang di sekolah tertidur, dia terus berusaha menjalaninya dengan ikhlas, tanpa putus asa.

     Suatu hari tanpa dia sadari Setiap kali ia mendengar suara Azan, Takbiran, orang mengaji, dan lagu2 islami, Yohanes selalu merasakan getaran yg selalu menusuk sukmanya. Bagitu pula setiap Yohanes melihat Orang sholat, Yohanes merasa terpanggil untuk bisa ikut sholat. Perasaan tidak tenang dan gundah menyelimuti Yohanes setiap saat. Hari demi hari berlalu keinginan yg sangat kuat untuk  mngenal islam menyelimutinya.

     Di masa Sekolah di SMKN 1 Dumai Yohanes bergabung dengan teman2nya yg rata2 beragama islam. Yohanes diajak berdiskusi masalah agama oleh teman2 nya. Dalam diskusi itu Yohanes mulai syaring dan tanya jawab sama teman2nya. Teman2nya selalu bertanya tentang agama kepada Yohanes. Misalnya, Siapakah Yesus Itu ? Dan mengapa dia disebut Tuhan ? Yohanes selalu menyatakan kepad­a mereka bahwa Yesus adalah anak Allah. Yesus, Allah dan Roh Kudus adalah Tri Tunggal atau 3 tapi mreka 1, oleh karena itu Yesus disebut Tuhan. Setelah itu teman2 Yohanes menjelaskan Bahwa di dalam agamanya Tuhan itu Tidak Beranak dan diperanakan, karena اَللّهُ, adalah satu, dan tiada Tuhan yg wajib di sembah selain اَللّهُ dan tidak ada sekutu bagi nya , dan islam menyakini bahwa Yesus itu adalah nabi isa seorang Rasul/Murid اَللّهُ, yg di utus untuk Menyebarkan Kebaikan dan Agama. Jelas saja Yohanes kaget dan tersentak mendengar penjelasan temannya itu.Yohanes pun membandingkan semuanya itu.

    Mendapat kata2 dari teman2 nya itu, Yohanes semakin gelisah. Batinnya tidak tenang, dan imannya semakin goyah terhadap agamanya, sehingga setiap kali ke gereja dia tidak pernah khusyuk dalam berdoa, dan slalu gelisah.

    Yohanes coba melahap buku-buku islam, yg kebetulan pamannya adalah seorang Ustadz yg terkenal yg telah membuat berbagai buku tentang islam dan menjualnya, lalu beberapa buku itu diberikan kepada Yohanes untuk di baca, seperti, Mujizat Duit ( Doa, Usaha, Ikhlas dan Tawakal ).

   Yohanes juga sempat bertanya kepada Pastor digerejanya yg di temani sepupunya sebagai saksi hidup, sempat meneteskan air mata, Yohanes bertanya : “ Pastor , Siapa sebenarnya Yesus itu pastor ? Ntah Mengapa setiap kali saya ke gereja dan Berdoa saya merasa ada keganjilan Pastor, Batin, Jiwa dan Iman saya tidak tenang, dan saya hanya mau meminta kepada Allah tidak mw sama Yesus “ . Sang Pastor pun Menjawab dengan nada yg menahan emosinya, “ Jika Kamu beriman agama katolik kamu harus percaya Bahwa Yesus itu adalah Anak Allah. Mereka Tritunggal dan seperantara dengan Allah, dan disebut sebagai Tuhan, yg harus kamu hormati, tapi jika hati dan imanmu tidak  menerimanya, lebih baik kamu ikuti kata hatimu, cari agama yg kamu rasa baik, dan dapat mnenangkan jiwa mu, karena suara hatimu tidak akan pernah salah, percuma saja kalau kamu gereja setiap hari, tapi imanmu tidak percaya Yesus, cari tempat yang dapat membuat hatimu tenang, nyaman, dan sejuk. Karena agama apapun tidak akan ada paksaan.

     Akhirnya Yohanes pun sering bertanya Kepada ibunya tentang katolik, teman-temannya orang islam dan sering mendengarkan Video2 di Internet yg bernuansa Islami dan sering mengikuti kegiatan maulid nabi di sekolahnya walaupun itu sembunyi2 di belakang aula. Akhirnya Yohanes pun jatuh cinta dengan islam dan hanya ingin menyembah اَللّهُ, / Allah. Yohanes begitu kagum dan hormat kepada pribadi Nabi Muhammad saw yang telah membawa dan memperjuangkan agama islam. Dari sini pula Yohanes dapat memperoleh jawaban dari berbagai persoalan yang selama ini menjadi ganjalan dalam hatinya. Yohanes pun akhirnya percaya jika Islam adalah agama yang harus dia yakini, mengajarkan disiplin, bersifat social, dan menjunjung tinggi kesusilaan.

    Pengalaman seperti ini membuat keimanan yohanes goyah. Dan pada akhirnya setelah Lulus SMK Yohanes melanjutkan ke perguruan tinggi. Yohanes meminta izin kepada kedua ortunya untuk masuk islam dan ortunya menyetujuinya asalkan di jalani dengan benar, tidak meninggalkan sholat, berpuasa, dll, bukan Islam KTP.

    Akhirnya Yohanes berangkat ke Jakarta dan kuliah. Dengan di bimbing oleh Pamannya yg seorang ustadz akhirnya Yohanes mengucapkan dua kalimat syahadat " Aq Bersaksi tiada Tuhan selain  اَللّهُ, dan aq bersaksi nabi Muhammad Utusan اَللّهُ,". Dan namanya pun diganti menjadi Ahmad/ Zacky Ahmad Lee.

Prosesi Zacky Yohanes mengucapkan dua kalimat Syahadati dibimbing pamannya yang juga seorang Ustadz terkenal, Koko Liem


 YOHANES MASUK ISLAM BUKAN KARENA HARTA, TAHTA, JABATAN, dan INGIN MENIKAHI WANITA MUSLIMAH. YOHANES MASUK ISLAM KARENA CINTA  اَللّهُ, dan DARI HATI NYA YANG PALING DALAM.

Intinya : Semua agama mengajarkan kebaikan, tapi hanya sedikit yang bisa di ajarkan untuk berbuat baik. Tidak ada paksaan dan larangan kamu mau menganut agama yang mana, asal di jalani.
Oleh karena itu mari kita jaga persatuan dan kesatuan antar umat beragama. Okey... Hati Bersih, pikiranpun akan jernih, tapi bila hati busuk pikiran jahat akan merasuk.


وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ﴾
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”.     


Zacky Ahmad Lee
(Real FB Account: http://www.facebook.com/jekiyohaneslee)

Note: Tulisan ini asli dikutip dari catatan langsung yang bersangkutan, tidak ada rekayasa apalagi mengada-ngada. Kita doakan semoga imannya semakin bertambah, keyakinannya kepada ajaran agama Islam semakin meningkat, dan keluarga dan teman-temannya bisa mengikuti jejaknya amiiin..

(facebook.com/jekiyohaneslee/ABNS)

Pemuda Brazil Ini Dapat Hidayah Setelah Pulang Mabuk


Ini adalah kisah nyata seorang warga dari Brazil yang telah menemukan jalan hidupnya yang 'lurus', setelah sebelumnya bergelimang dengan dosa di bar-bar dan pesta-pesta malam di kota Rio Jeneiro. Nama pemuda ini Cassiano.Serambinews.com menurunkan kisah Cassiano menemukan Islam dari video yang dirilis sebuah televisi Dubai. Semoga bermamfaat adanya.

Cassiano bertutur...

Saya di lahirkan di Brazil, disebuah tempat bernama Petrolina. Semula saya berpikir, mengapa orang-orang beragama? Sebab bagi saya, agama itu hanya dongeng fiksi belaka. Saya pun mulai menjauhkan diri dari gereja, saya berpaling dan pergi bertentangan dengan agama. Saya tidak percaya pada apa pun soal agama, semuanya kelihatan seolah-olah seperti candaan. Waktu itu hari-hari yang saya jalani sangatlah sulit. Saya seperti bukan diri sendiri (hana tuso nan dro).

Bulan Februari, ketika saya sedang bermain gitar di sebuah karnaval kota Rio de Janeiro, saya menemukan diri saya dalam kesedihan luar biasa. Waktu itu bukanlah hari yang baik buat saya, sebab berbagai problema membebani pikiran saya. saya berjalan tak tentu arah dan kaki saya selanjutnya membawa saya pulang kerumah tanpa tujuan jelas. Saya berada dalam keadaan mabuk. Semua orang mabuk dan semua dimata saya kelihatan samar-samar. Saya merasakan malam itu adalah malam yang aneh sekali yang belum pernah saya rasakan.

Disaat perasaan saya sedang sedih, saya pergi mandi pada malam tersebut. Saya masuk ke kamar tidur dan melakukan sujud tanpa mengetahui apa arti sujud. Saya terus melakukannya dan menangis, ini sungguh aneh. Saya berkata, "Ya Tuhan, keluarkanlah saya dari negara ini atau saya akan mati". Hati saya sangat sesak waktu itu.

Sebulan selepas peristiwa malam yang aneh itu, saya 'secara aneh' sudah berada di negara Dubai. Semula saya tidak tau apa Dubai.

Ceritanya, ketika itu ada seorang teman saya (dia wanita) yang mengundang saya pergi ke Dubai secara cuma-cuma, saya betul-betul tidak menyangka semua itu terjadi begitu cepat, inilah yang saya sebut tadi aneh. Teman saya ini memberi informasi apapun tentang Dubai kepada saya. Ketika tiba di Dubai, saya bertanya kepada dia:

"apa itu Dubai?"

Dia menjawab, "Dubai terletak di Timur Tengah, di Teluk Persia."

Saya berkata, "Berhati-hatilah, mereka lagi berperang, dan mereka adalah Muslim. Berhati-hatilah dengan orang Islam. Mereka akan membunuh anda!"

Dia tertawa dan berkata, "Bukan, bukan demikian disini." Dia menambahkan, "Saya juga seorang Muslim."

Saya tidak menyangka lalu saya berkata, "Wah, anda seorang Muslim?? Berhati-hatilah!"

Dia berkata, "Anda harus datang dan melihat sendiri jika benar seperti yang anda katakan."

Saya tiba di Dubai dengan tidak mengeluarkan uang sepeserpun, semuanya ditanggung oleh teman saya itu. seolah-olah Allah telah membawa saya keluar dari Brazil dan pergi ke Dubai.

Selama dua bulan tinggal di Dubai, saya memeluk agama Islam dan mengucapkan syahadah karena saya berpikir sebelumnya saya berada dijalan yang sangat sesat. Disana Islam menjelaskan semua apa yang saya lakukan sebelumnya secara gamblang dan transparan sekali sehingga membuat saya sangat bersalah ketika mengingat masa lalu namun saya bersyukur kini telah menemukan jalan yang tepat.

Adel, yang membawa saya ke Dubai itu sudah saya anggap seperti saudara saya. Dia merupakan teman terbaik saya di Dubai. Dia membantu saya dalam segala hal dalam langkah saya sebagai muallaf. Kami banyak sekali berdiskusi masalah agama. Alhamdulillah, dia merupakan rekan terbaik saya. Dia tidak lelahnya menjelaskan Islam kepada saya.

Hal pertama yang saya tanyakan berkaitan Islam adalah, "Adakah kita perlu shalat setiap hari?"

Dia berkata, "Ya".

Saya mengulangi pertanyaan saya, "Anda shalat setiap hari?!"

Dia menjawab, "Ya, setiap hari," jawabnya lagi.

Satu hal yang menarik bagi saya dalam Islam adalah soal berwudhu (bersuci). Islam mengajarkan kita selalu harus mandi dalam setiap selesai kegiatan. Kita mandi untuk pergi kerja. Kita mandi untuk bertemu teman. Intinya kita harus bersih dan wangi. Kita harus bersuci dalam setiap hidup kita karena Allah menyukai hamba-NYA yang bersih (suci).

Ketika kita menghadap Allah kita juga harus bersih dengan bersuci lebih dahulu dan berdandan dengan sopan sesuai tuntunan. Maka sangatlah salah kalau kita tidak mandi atau bersuci saat bertemu dengan Allah, mengapa? Jika Anda ingin menemui raja, sudah pasti anda akan memakai wewangian dan berpakaian rapi untuk berjumpa dengan raja. Karenanya, jika anda ingin menemui Tuhan, sudah tentu anda tidak akan menemui-Nya dengan keadaan badan kotor dan bau. Inilah yang membuat saya kagum.

Saya merupakan anak tunggal dalam keluarga. Saya menemui saudara dalam Islam ketika saya berjumpa dengan Adel. Ibu saya sebetulnya tidak pernah menemui Adel, tetapi dia berkata kepada saya, "Cassiano, anda telah mempunyai seorang saudara, maka dia juga adalah anak saya. Kini dia saya anggap sebagai anak saya". Saya sangat terharu mendengar semua itu.

Kami sungguh gembira dapat bertemu. Ini seperti sesuatu yang telah direncanakan. Allah telah merencanakan segalanya buat saya lewat Adel. Dia punya rencana untuk menjalin hubungan antara manusia. Dia membawa saya keluar dari Brazil lewat Adel. Dari Rio de Janeiro dan pergi ke tempat yang sangat jauh di Dubai tanpa mengeluarkan sedirham uang sekalipun, semua itu berkah tuntunan Allah. Saya sempat pulang ke Brazil dan kemudian kembali lagi ke Dubai lagi-lagi tanpa sedikitpun mengeluarkan dirham. Allah pasti telah merencanakannya untuk saya. Saya yakin semua ini berjalan menurut ketetapan-Nya.

Waktu saya pertama sekali hendak mengucapkan kalimah syahadat, saya diajak menunaikan shalat jumat berjamaah disebuah masjid besar di Sharjah. Masjid itu dipenuhi ribuan jamaah. Ketika shalat selesai, saya mulai dituntun melafazkan syahadah, dan mereka tahu bahwa saya dari Brazil. Semua orang mengatakan "Dia dari Brazil, dia pintar sepakbola."

Saya kelihatan begitu gagah sekali. Semua datang mengucapkan tahniah kepada saya. Hampir dua jam saya berdiri menerima pelukan, ciuman dan ucapan tahniah dari mereka, malah ada yang menghadiahkan buku. Begitu mengharukan. Setiap orang seperti saudara saya. Saya anak tunggal, kini saya seperti memiliki banyak saudara, Alhamdulillah saya sungguh merasa bahagia.

Saya punya keluarga di Dubai dan mereka adalah keluarga Adel yang sudah saya anggap keluarga saya sendiri. Kini saya punya ibu angkat dan mereka benar-benar melayani saya seperti anak mereka sendiri.

Jujur saya sudah menemukan kedamaian dalam Islam dan di Dubai, hal yang tidak saya temui dikampung saya. Sahabat yang baik, saudara yang baik yang tidak saya miliki di Brazil.

Dulu ketika saya punya teman di Brazil, teman itu selalu mengajak saya ke tempat maksiat seperti bar atau ketempat pesta-pesta yang merusak moral, ya hanya untuk berbuat dosa. Kini setelah memeluk agama Islam dan pulang ke Brazil, mereka berkata, "Cassiano tidak lagi minum. Dia telah menjadi seorang muslim. Jangan ajak dia." Lalu mereka menjauhkan diri dari saya. Tapi bagi saya ini soal pilihan.

Di Dubai, saya tidak lagi bisa tinggal disuatu tempat yang tidak punya masjid. Saya sudah sangat terpesona dengan Masjid. Masjid merupakan bangunan yang indah dan menakjubkan bagi saya. Saya merasa nyaman tinggal dekat masjid dan melakukan ibadah dalam masjid.

Suatu hari seorang teman saya bernama Syeikh Yahya menelepon saya dan berkata, "Cassiano, telepon nomor ini, mereka akan melakukan umrah". sambil memberikan sebuah catatan nomor baru.

Saya pun menelepon. Seseorang bernama Ahmad menjawab dari seberang telepon dan berkata, "Mohon maaf karena rombongan kami telah lengkap 15 orang".

Saya berkata, "Benar demikian?"

Dia berkata, "Ya." Kemudian dia bertanya kepada saya, "Siapa nama anda?"

Saya berkata, "Saya Cassiano dan saya benar-benar ingin melakukan umrah. Ini merupakan sesuatu yang baru buat saya. Saya baru memeluk Islam kira-kira 3 tahun."

Dia menelepon saya pagi keesokan harinya dan berkata, "Ada seorang yang tidak dapat pergi. Oleh karenanya anda bisa mengantikan tempatnya."

Alhamdulillah, Allah memudahkan perjalanan saya. Allah memelihara saya. Saya benar-benar dapat merasakannya. Saya merasakan bahwa Allah-lah yang menjaga kehidupan saya dan diri saya.

Kami tiba di kota Madinah. Hotel penginapan kami berdekatan dengan masjid Nabi Muhammad Saw (masjid Nabawi). Kami merasa gembira karena dapat berdekatan dengan tempat mulia ini. Orang-orang di Madinah begitu ramah sekali. Mereka membuka salah satu pintu untuk kami supaya kami bisa melihat bagian makam Nabi Muhammad Saw.

Polisi yang berdiri disisi makam memberitahu saya, "Marilah kesini dan ucapkan salam kepada Nabi". Sayapun melakukannya dan berdoa semoga Allah memberikan bimbingan buat orang tua saya dan semua orang, saya merasa lapang dan mulai menangis.

Selepas ini, kami tinggal tiga hari di Madinah dan mulai perjalanan menuju Mekah untuk bersalin pakaian Ihram. Ketika memasuki Masjidil Haram dan melihat Ka'bah, yang kebetulan waktu itu masuk jadwal shalat dzuhur, semua berbaris untuk menunaikan shalat bersama.

Saya melihat Ka'bah, saya mula menangis kembali dan menangis sepanjang menunaikan shalat. Saya tidak tahu itu terus terjadi. Yang terjadi seolah-olah seperti melakukan shalat lima waktu setiap hari ke arah tersebut dan saya berada disitu seakan sangat lama. Ini tempat yang sangat istimewa. Bagi saya, Masjidil haram merupakan sebuah tempat yang terbaik di muka bumi ini. Saya benar-benar gembira karena dapat berada di Madinah dan Mekkah. Saya sungguh terpesona dan saya sangat terharu.

Keimanan saya menyebabkan hati saya tenang dan mantaf. Saya sungguh-sungguh mencintai Allah. Kalau dulu begitu banyak masalah yang saya hadapi, kini Allah merupakan yang pertama dalam hidup saya tempat mengadu.

(Serambi-News/Dunia-Muslim/ABNS)

Gagal Jadi Pegulat Profesional, Ismail Chartier Peluk Islam


Sepuluh tahun lalu, Ismail Chartier memeluk Islam. Keputusannya memeluk Islam berawal dari kegagalan dirinya menjadi pegulat profesional.

Ismail besar dalam keluarga Katolik Irlandia di Manhattan. Namun, lingkungan tempat ia tinggal merupakan kawasan peredaran narkoba yang diawasi mafia Irlandia. Tak heran, Ismail kecil sudah akrab dengan kekerasan.

Ibu dan ayahnya merupakan generasi pertama Amerika-Irlandia. Sementara, ia dan saudaranya merupakan generasi kedua yang diwajibkan mempelajari budaya Irlandia.

Oleh orang tuanya, diajari tarian, musik, dan kebencian akan kependudukan Inggris di Irlandia Utara.

Memasuki usia ke-20 tahun, Chartier menjadi anggota tim gulat Universitas Arizona. Sayang, impiannya mejadi pegulat kandas lantaran cedera punggung berkepanjangan. "Saya ingat hari itu, pelatih mengatakan saya tidak bisa menjadi pegulat. Sejak itu, saya begitu emosional," kenangnya.

Namun, Chartier tidak ingin larut dalam amarah. Ia mencoba beralih pada agama, dan memulainya dengan mempelajari Kristen Ortodoks. Mengapa Ortodoks, karena ia menginginkan perspektif lain. Guna mencapai tujuannya itu, ia memutuskan berangkat ke Yunani. Di sana Chartier mempelajari ajaran Kristen Ortodoks selama satu tahun penuh.

Sepulangnya dari Yunani, ia justru mengalami perasaan putus asa. Hatinya tidak menerima prinsip Ortodoks. Chartier kemudian mengunjungi sinagog. Di sana ia mendapati bahwa Yahudi hanya mengakui satu Tuhan. "OK, saya ingin menjadi Yahudi," kata dia mantap.

Rabi Yahudi tidak begitu saja menerimanya. Karena, Chartier tidak memiliki darah Yahudi murni. Spontan rabi tersebut memintanya pergi. "Saya tidak percaya bahwa Tuhan membatasi agama-Nya hanya untuk satu bangsa. Semua manusia seharusnya berhak atas agama yang diturunkan-Nya," kata dia.

Selanjutnya, Ismail Chartier mengunjungi Nepal. Di sana ia punya harapan besar untuk mempelajari agama Buddha dan Hindu.

Satu kesempatan, ia mengunjungi sebuah perpustakaan dengan rak bertuliskan Islam. Dalam rak itu terdapat buku Elijah Wood, Rumi dan Ghazali. Lalu ada Alquran terjemahan bahasa Inggris.

"Pertama kali melihat, saya begitu antusias. Sepengetahuan saya, buku ini menjadi pedoman Muslim. Saya harus baca kitab ini," ujarnya.

Tidak mudah baginya untuk mempelajari Alquran. Ia terlebih dahulu mempelajari bahasa Arab. Ia katakan niatannya itu kepada istrinya yang selalu mendukungnya mencari kebenaran. "Saya tidak mau menjadi Kristen, saya ingin dan akan menjadi Muslim," kata Chartier.

Semenjak ia mempelajari Islam, ia begitu merasakan kedamaian dan ketenangan. Pertama kali dalam hidupnya, ia merasa memiliki hati nurani. "Amarah yang selalu membebaniku hilang seketika," ungkapnya.

Keputusannya memeluk Islam membuat keluarga besarnya marah besar. Chartier diasingkan oleh keluarganya. Walau begitu, ia tetap tenang menghadapi penolakan keluarganya. Prinsipnya, ia harus menjadi hamba yang baik dan tetap menghormati sikap keluarganya.

Tak butuh waktu lama, keluarga Chartier akhirnya menerima keputusannya itu. Hubungan mereka bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya. Orang tuanya bahkan begitu sayang dengan anak-anaknya. "Saya percaya, rasa hormat itu menyembuhkan penyakit hati. Hormati orang lain, ketika anda menginginkan dihormati," kata Chartier.

Selanjutnya, Chartier mulai melangkah untuk berdakwah. Ia mendirikan organisasi yang bertujuan untuk menghindari anak-anak terjebak dalam kejahatan, seperti narkoba. "Islam menjadi rujukan organisasi ini," pungkas dia.

(Republika/Erfan/ABNS)

Terkait Berita: