Pesan Rahbar

Home » » Pembagian 17 onta oleh Imam Ali as

Pembagian 17 onta oleh Imam Ali as

Written By Unknown on Sunday, 8 November 2015 | 15:42:00


Seseorang berwasiat sebelum ia mati untuk membagikan 17 onta kepada ketiga anaknya. Ia berkata, “Bagilah onta-ontaku yang sekiranya anakku yang paling besar mendapat setengah dari onta-onta itu, anak kedua mendapat sepertiga darinya, dan anakku yang paling kecil mendapat sepersembilan.” Ayah pun juga menambahkan pembagian itu harus dilakukan tanpa dengan harus membunuh onta-onta yang ada, yakni harus dibagikan secara merata dalam keadaan semuanya hidup.

Sepeninggal sang ayah, mereka (anak-anaknya) bingung saat membaca surat wasiat. Mereka tidak tahu bagaimana cara membagi 17 onta dengan pembagian yang diinginkan oleh ayah mereka. Akhirnya mereka datang kepada Imam Ali as dan menceritakan permasalahannya.

Imam Ali menjawab: “Apakah kalian memberiku izin untuk menambahkan ontaku kepada 17 onta kalian?” Mereka pun bersedia. Akhirnya Imam menambahkan ontanya kepada onta-onta mereka, dan jumlahnya menjadi 18. Kepada anak yang paling besar, Imam memberikan separuh onta-onta itu, yaitu 9 ekor. Kepada anak kedua, beliau memberikan sepertiga onta-onta, yakni 6 ekor. Lalu kepada anak ketiga, beliau memberi sepersembilan dari onta-onta yang ada, yaitu 2 ekor. Akhirnya pun tinggal satu ekor onta yang tersisa, itupun onta milik beliau sendiri.

Mungkin artikel terkait ini menarik: Hasilnya selalu bilangan bulat

Hasilnya selalu bilangan bulat

Seorang Yahudi mendatangi Imam Ali as. Yahudi itu beranggapan bahwa Imam Ali as merasa paling pintar dan dia berusaha untuk menanyakan suatu masalah yang tidak bisa dijawab oleh sang Imam sehingga harga dirinya jatuh di hadapan orang-orang di sekitarnya.

Dia bertanya kepada Imam Ali as “Sebutkan padaku satu angka yang jika dibagi dengan setiap angka dari 1 hingga 10 hasilnya selalu bilangan bulat, bukan pecahan.

Imam Ali as dengan cepat menjawab: “Kalikan hari-hari seminggumu dengan hari-hari setahunmu.”
Orang Yahudi itu sendiri menjadi bingung. Kemudian dia menghitung apa yang diperintahkan beliau.
Jumlah hari-hari dalam satu tahun (tahun orang-orang Yahudi) = 360
Jumlah hari-hari dalam satu minggu = 7
7*360 = 2520
Lalu coba kita bagi:
2520/1 = 2520
2520/2 = 1260
2520/3 = 840
2520/4 = 630
2520/5 = 504
2520/6 = 420
2520/7 = 360
2520/8 = 315
2520/9 = 280
2520/10 = 252

Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah memang benar satu tahun adalah 360 hari? Perlu dijelaskan bahwa sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, para ahli ilmu Nujum saat itu berkeyakinan bahwa setiap bulan ada 30 hari, jadi menurut mereka dalam satu tahun ada 360 hari, lalu mereka menambahkan 5 hari. Di sisi lain, penanya adalah orang Yahudi dan orang-orang Yahudi menggunakan penanggalan Syamsiah. Oleh karenanya Imam Ali as meminta penanya untuk menghitungnya berdasarkan penanggalan yang dia pakai, bukan penanggalan Hijriah Qamariah penduduk Hijaz.


Sumber: Imam Ali ibn Abi Talib: The First Intellectual Muslim Thinker by Dr.Muhammad Abdul Rauf, pgs 98-102

(Hauzah-Maya/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: