Dalam surah At-Tahrim dijelaskan, bahwa pada suatu hari Rasulullah saw membicarakan suatu hal rahasia kepada seorang istri nabi. Yang seharusnya ia merahasiakan apa yang dikatakan nabi, justru ia buka rahasia tersebut dan mengatakannya kepada istri nabi yang lainnya. (At-Tahrim ayat 2) Kemudian Allah dalam ayat ke-3 surah At-Tahrim meminta mereka berdua untuk bertaubat.
“Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari isteri-isterinya suatu peristiwa. Maka tatkala [ia] menceritakan peristiwa itu [membongkar rahasia itu kepada istri nabi yang lainnya] dan Allah memberitahukan hal itu [semua pembicaraan antara keduanya] kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian [yang diberitakan Allah kepadanya] dan menyembunyikan sebagian yang lain. Maka tatkala [Muhammad] memberitahukan pembicaraan [antara keduanya] lalu seorang istri itu bertanya: “Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab: “Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.” (QS. At-Tahrim : 3)
“Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong [untuk menerima kebaikan]; dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan [begitu pula] Jibril dan orang-orang mu’min yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.” (QS. At-Tahrim : 4)
Siapakah kedua istri nabi itu yang dimaksud dalam firman Allah di atas? Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa suatu hari dia bertanya kepada Umar bin Khattab tentang kedua istri nabi itu: “Wahai Amirul Mukminin, siapakah kedua wanita tersebut yang…” belum selesai ia meyampaikan kata-katanya, Umar bin Khattab menjawab: “Aisyah dan Hafshah.”
(Hauzah-Maya/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email