IRAN - Direktur Umum Organisasi
Ilmu, Kebudayaan dan Pendidikan Islam (ISESCO) menganggap dialog antar
peradaban sebagai urgensitas penting untuk koeksistensi bersama antar
bangsa dan dukungan terhadap perdamaian dunia.
Konferensi yang diselenggarakan dengan diprakarsai oleh Jawatan Dialog Peradaban Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh yang bekerjasama dengan Universitas Pantheon Sorbonne Paris 1 masih terus berlanjut sampai sekarang ini (28/1/2015).
Dr. Al-Tuwaijri dengan menegaskan bahwa dialog peradaban merupakan nilai-nilai luhur kemanusiaan menegaskan, sumber dialog antar peradaban adalah pengetahuan, dimana Allah Swt dalam surat al-Hujaraat ayat 13 berfirman: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” telah meletakkannya sebagai salah satu dari tujuan penciptaan.
“Dialog peradaban dalam kondisi dunia sekarang ini yang mana gelombang kebencian dan fanatisme telah melambung dan fenomena ekstremisme dan terorisme semakin meningkat, merupakan sebuah urgensitas pasti, yang mana para cendekiawan dunia Islam harus melakukan pencerahan terhadapnya,” ucapnya.
Direktur Umum ISESCO mengisyaratkan insiden terakhir Paris dan serangan ke kantor mingguan Perancis Charlie Hebdo dan mengatakan, harian ini dengan dalih kebebasan pers sudah terbiasa melakukan penistaan kesucian-kesucian kaum muslimin dan memublikasikan gambar-gambar menghina Rasulullah Saw dan masalah ini untuk kita semua adalah kesempatan supaya kita berfikir dan menegaskan bahwa terorisme dalam segala bentuk yang ada adalah hal kebencian, fanatisme, ekstremisme, kebodohan realita, kedangkalan dan tidak adanya pemahaman tujuan-tujuan tinggi risalah samawi dan nilai-nilai luhur kemanusiaan.