Semalam, saya sempat tersenyum geli saat membaca satu riwayat. Dan
mungkin, inilah hal yang paling menggelikan bagi saya saat
membaca Hakekat.com pernah membuat tulisan sensasional dengan judul
“Ketika Keledai Telah Menjadi Perawi Hadis”.
wahabi membawakan hadis dalam kitab hadis mazhab Syiah yaitu Al Kafi
dimana matannya menceritakan ada seekor keledai menyebutkan hadis
keutamaan Nabi Muhammad [shallallahu ‘alaihi wasallam].
Orang-orang
bodoh akan tertipu dan tanpa sadar mentertawakan kebcodohannya sendiri.
Riwayat Al Kafi ini kedudukannya dhaif jika dipandang dari sisi keilmuan
hadis Syiah karena ia diriwayatkan atau dinukil tanpa sanad dalam kitab
Al Kafi. Maka orang yang objektif akan berpikir bagaimana mungkin
mencela mazhab Syiah dengan riwayat yang dhaif di sisi mereka. Betapa
banyak riwayat aneh, palsu, mungkar dalam kitab Ahlus Sunnah lantas
bisakah riwayat ini dijadikan dasar mencela mazhab Ahlus Sunnah?
SYi’AH MENGAMBiL SANAD DARi KELEDAi ???
Wahabi menuding : “di kitab Al-Kafi itu ada yang periwayatnya adalah
keledai bukan manusia, perawinya adalah binatang.. Jelas-jelas keledai
yang berbicara itu terletak pada matan riwayat al kafi. Disebutkan dari
Imam Ali kalau keledai itu mendapat kabar dari ayahnya dan seterusnya
sampai ke Nabi Nuh…
“Sesungguhnya keledai itu berkata kepada Rasulullah :
“Demi ayah dan ibuku, sesungguhnya ayahku telah menceritakan kepadaku,
dari ayahnya, dari kakeknya, dari ayahnya.. Bahwasannya ia pernah
bersama Nuuh di dalam perahu. Maka Nuuh bangkit berdiri dan mengusap
pantatnya, kemudian bersabda : ‘Akan muncul dari tulang sulbi keledai
ini seekor keledai yang akan ditunggangi oleh pemimpin dan penutup para
Nabi’.
Jawaban :
Kalau mendengar bahwa kelompok syi’ah tidak pernah mengklaim sahih
atas buku2 hadits mereka maka kelompok lain tidak merasa perlu untuk
membuktikan sahih (sanad) atau tidaknya.. Jika hadits tsb sudah pernah
distudi (dan menjadi ijma ulama syi’ah) bahwa hadits tsb tidak sahih,
maka mestinya dengan mudah menjawabnya tuduhan kelompok lain.
Hadis ini menurut jumhur ulama syiah tidak shahih…Masalah ini sudah
dibahas oleh banyak ulama syi’ah…riwayat itu dalam Al Kafi dhaif karena
gak ada sanadnya?. Bukan hadis yang yang kami shahih.
sekedar info buat anda. Ibnu Katsir dalam Al Bidayah Wan Nihayah
6/150 membawakan “hadis keledai” diriwayatkan dari sahabat Abi Manzhur
yaitu saat kemenangan Khaibar dimana Nabi SAW bertemu seekor keledai
yang ketika ditanya Nabi siapa namanya. Keledai itu menjawab “Yazid bin
Syihab” dan keledai itu menceritakan bahwa para leluhurnya itu telah
dikendarai oleh para Nabi. maka Nabi SAW memberi nama keledai itu Ya’fur
dan mengendarainya. Pernah denger tidak cerita ini.
Mari saya jelaskan rusaknya pikiran anda dan penulis salafy tersebut.
Penulis salafy itu menganggap lucu bahwa seekor keledai menjadi perawi
hadis lantas anda dengan bersemngat mengatakan periwayat di kitab Al
kafi itu keledai. riwayat Al Kafi yang dikutip oleh penulis salafy itu
adalah riwayat Al Kulaini berupa kesaksian Imam Ali kalau seekor keledai
berbicara kepada Rasul SAW. Bukankah yang seharusnya dibahas oleh
penulis salafy itu adalah bagaimana kedudukan riwayat Imam Ali tersebut
di sisi Syiah, minimal silakan penulis salafy itu menyebutkan sanadnya.
Dari Al Kulaini ke Imam Ali itu kan terpisah jarak yang jauh yang
memungkinkan ada banyak perawi. Jadi kalau memang ada sanadnya
disebutkan, kalau tidak bersanad maka bagaimana mungkin riwayat itu
shahih. Disini saja diketahui kalau perkataan anda “periwayat Al Kafi
itu adalah keledai” adalah salah sama sekali.
Dalam riwayat Imam Ali itu disebutkan kalau keledai tersebut
berbicara kepada Nabi SAW. Isi pembicaraanya menerangkan tentang
Kenabian Nabi Muhammad SAW yang telah dikabarkan oleh Nabi Nuh. Keledai
itu mengatakan kalau ia mengetahuinya dari ayahnya keledai dan
seterusnya sampai keledai Nabi Nuh. Jadi Keledai itu adalah keturunan
dari keledai yang dijumpai Nabi Nuh.
riwayat Al-Kulaini ttg keledai apakah dia bersambung dgn sanad yg
shahih sampai kepada Rasulullah saw? Berhubung sanadnya tidak shahih dan
terkesan dibuat-buat karena keledainya hanya empat generasi, maka jelas
itu adalah sesuatu yang dha’if…riwayat Al-Kulaini, di situ disebutkan
bahwa keledai itu hanya empat generasi, berapa sih usia keledai sehingga
jarak antara Nabi Muhammad dan Nabi Adam hanya empat generasi keledai?
GAWAT !!!!!!!!!!!!!!!
terus kalau di hadis sunni ada hadis yang tidak shahih maka itu dipalsukan oleh orang sunni…
Simak HR.Bukhari Ketika Sapi Dan Serigala Menasehati Manusia !!!!
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah yang berkata telah
menceritakan kepada kami Sufyan yang berkata telah menceritakan kepada
kami Abu Az Zanad dari Al A’raj dari Abi Salamah dari Abu Hurairah yang
berkata “Rasulullah SAW mengerjakan shalat shubuh kemudian Beliau
menghadap orang-orang dan berkata “suatu ketika seorang laki-laki
menuntun seekor sapi, tiba-tiba ia menungganginya sambil memukulnya,
maka [sapi] itu berkata “aku tidak diciptakan untuk ini tetapi aku
diciptakan untuk membajak”. Orang-orang pun berkata “Subhanallah, sapi
berbicara”. Nabi SAW berkata “aku beriman dengan hal ini begitu pula Abu
Bakar dan Umar” [saat itu keduanya tidak berada disana]. Rasulullah SAW
kemudian berkata “suatu ketika ada seorang lelaki menggembala binatang
ternaknya, seekor serigala kemudian menyerang dan menangkap salah satu
binatang ternaknya. Orang itu mengejar serigala seolah-olah
menyelamatkan binatang ternaknya. Serigala itu berkata “kamu
menyelamatkannya dariku tetapi siapa yang akan menyelamatkan mereka pada
hari datangnya binatang buas yaitu hari dimana tidak ada penggembala
mereka selain aku”. Orang-orang berkata “Subhanallah serigala
berbicara”. Rasulullah SAW berkata “Aku beriman akan hal itu, begitu
pula Abu Bakar dan Umar” dan saat itu keduanya tidak berada disana
[Shahih Bukhari no 3284].
Dengan logika anda yang begitu maka hadis Bukhari di atas jadinya
begini :Ali bin Abdullah-Sufyan-Abu Az Zanad-Al A’raj-Abi Salamah-Abu
Hurairah-Rasulullah SAW-sapi- yang berkata “aku tidak diciptakan untuk
ini tetapi aku diciptakan untuk membajak”. nah perkataan “aku tidak
diciptakan untuk ini tetapi aku diciptakan untuk membajak” itulah
matannya, tuh ngawur banget kan
AURAT CUMA DUA LOBANG ?????????
Seorang ustad salafi menyatakan : “dalam hadis agama syi’ah AURAT cuma dua lobang !!!” Ini hadis yang mereka pelintir ::::::
Abu Hasan a.s. berkata: “Aurat itu ada dua iaitu qubul (kemaluan) dan
dubur,dubur ditutup oleh dua papan punggung, apabila telah ditutup
kemaluan dan dua telurnya maka auratnya telahpun ditutup.” (Al-Furu’ min
al-Kaafi j.6 hal.51, Tahzib al-Ahkam j.1 hal. 374).
Jawaban :
Ketika persoalan ini saya tanyakan kepada seorang murid SD Iran yang datang ke Indonesia, dia tertawa terbahak bahak !!!
Sebaiknya hadis itu anda baca secara lengkap, maksud hadis itu “AURAT
YANG PALiNG BESAR ADALAH KEMALUAN DAN DUBUR, BUKAN BERARTi YANG LAiN
BUKAN AURAT”
Kalau seperti itu anda baca hadis lalu bagaimana dengan ayat Al Quran
yang memerintahkan wanita untuk menjulurkan baju hingga menutupi dada..
Apakah dada saja yang harus ditutupi sementara kemaluan, paha, pantat
dan dubur tidak perlu ditutupi ??? Begitukah cara kalian memahami teks
Al Quran atau hadis
Jika ada ayat Al Quran menyuruh kita menghadapkan wajah kearah kiblat
!!! Apakah selain wajah tidak perlu kita hadapkan kearah kiblat !!!
Berarti wajah saja dong sementara badan tidak perlu dihadapkan ?????
Anak SD Iran tertawa terpingkal.
(
Source)