Kepala
Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan Sunnah di Mesir, Dr Abdul Basith
As-Sayyid menegaskan, Badan Nasional Antariksa Amerika (NASA) telah
menyembunyikan kepada dunia bukti empiris ilmiah tentang (malam)
Lailatul Qadar.
Ia menyayangkan kelompok jutawan Arab yang kurang perhatian dengan masalah ini sehingga dunia tidak mengetahuinya.
Menurutnya, sesuai dengan hadits Nabi bahwa malam Lailatul Qadar adalah
“baljah” (بَلْجَة);tingkat suhunya sedang), tidak ada bintang atau
meteor jatuh ke (atmosfer) bumi, dan pagi harinya matahari keluar dengan
tanpa radiasi cahaya.
Menurutnya, sesuai dengan hadits Nabi bahwa malam Lailatul Qadar adalah
“baljah” (بَلْجَة);tingkat suhunya sedang), tidak ada bintang atau
meteor jatuh ke (atmosfer) bumi, dan pagi harinya matahari keluar dengan
tanpa radiasi cahaya.
”Sayyid menegaskan, terbukti secara ilmiah bahwa setiap hari (hari-hari
biasa) ada 10 bintang dan 20 ribu meteor yang jatuh ke atmosfer bumi,
kecuali malam Lailatul dimana tidak ada radiasi cahaya sekalipun.
Hal ini sudah pernah ditemukan Badan Antariksa NASA 10 tahun lalu.
Namun mereka enggan mempublikasikannya dengan alasan agar non Muslim
tidak tertarik masuk Islam.
Statemen ini mengutip ucapan seorang pakar di NASA Carner , seperti yang dikutip oleh harian Al-Wafd Mesir.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengaku punya jawaban atas
fenomena suara-suara dari langit yang banyak didengar orang di seluruh
dunia sejak 2011. Menurut lembaga ilmiah ini, suara yang muncul dari
langit itu berada dalam frekuensi infrasonik. Dalam situasi normal,
manusia tidak bisa mendengarnya.
Sumber bebunyian tersebut dari gesekan lempeng bumi maupun medan
magnetik di atmosfer, termasuk ketika muncul aurora di dekat kutub.
Suara-suara itu sebetulnya terus 'dinyanyikan' oleh Planet Bumi setiap
saat.
"Seandainya manusia punya antena, alih-alih kuping, maka mereka bisa
mendengar gelombang radio bumi itu," tulis pernyataan pers NASA seperti
dilansir WND.com, Selasa (26/5).
Dalam kesempatan terpisah, Geolog David Deming dari Universitas
Oklahoma, Amerika Serikat, menyatakan fenomena munculnya suara-suara
dari langit itu nyata. Dia masih belum bisa menentukan penjelasan paling
sahih, tapi dari catatannya warga di pelbagai belahan dunia rutin
mendengar suara infrasonik tersebut.
"Kira-kira 2 hingga 10 persen penduduk bumi mendengar nyanyian bumi ini," tuturnya.
Ilmuwan sejak lama sudah mencatat fenomena bumi bernyanyi. Ada teori
bila suara langit makin sering terdengar, artinya ada gerakan aktif di
inti bumi. Potensi kegiatan vulkanik maupun tektonik semakin besar.
Di blog maupun forum diskusi online, muncul beberapa teori. Di
antaranya suara hasil penggalian bawah tanah, tekanan pipa gas, hingga
gempa bumi.
Aaron Taylor, warga Kota Montana, AS, ikut mengunggah rekaman
pengalamannya mendengar suara langit pada 18 Februari 2012. Dia mengaku
terkejut karena suara yang dia dengar mirip cerita Kitab Injil tentang
terompet Sangkakala, penanda akhir zaman. Deskripsi kiamat melibatkan
alunan terompet dari langit juga diimani umat Muslim dan Yahudi.
"Walau kita berusaha mencari jawaban logis (suara-suara itu), gagasan
bahwa ini tanda akhir zaman bermunculan di kepala saya. Bagaimana bila
suara ini termasuk nubuat tersebut," kata Taylor.
Sebelumnya diberitakan, manusia di pelbagai belahan dunia ramai-ramai
mengunggah video pengalaman mereka mendengar suara aneh dari langit.
Video paling lama dalam catatan Youtube diunggah pada 2011 dari Kota
Homel, Belarusia.
Suara 'sangkakala' terdengar di Jerman, dunia heboh
Sebuah suara misterius terdengar di langit Jerman. Suara misterius itu mirip suara tiupan Sangkakala.
Dalam sepuluh tahun terakhir, suara seperti sangkakala memang
terdengar di beberapa belahan dunia. Entah itu nyata, atau hanya ilusi
belaka.
Para netizen yang menangkap moment tersebut juga langsung mengunggahnya ke jejaring sosial media sepertti Youtube.
Dilansir melalui situs inquisitr.com, (23/5). Lebih dari 150 video
diunggah ke situs berbagi video Youtube akibat fenomena luar biasa
tersebut. Berbagai negara seluruh dunia seperti Kanada, Ukraina,
Belarusia, Amerika Serikat, termasuk Jerman mendengar 'nyanyian surga'
itu.
Hingga kini masih belum ada pernyataan resmi dari para peneliti
mengenai suara tersebut. Praduga sementara masih seputar suara alien,
ataupun seperti dalil keagamaan 'terompet sangkakala'.
Berikut video suara sangkakala yang terdengar di langit Jerman:
Suara 'Sangkakala' mulai terdengar di seluruh dunia sejak 2011
Warga Jerman pekan lalu dikejutkan video suara dari langit mirip
terompet. Fenomena alam yang belum dapat dijelaskan itu ternyata terjadi
di banyak negara selama nyaris lima tahun terakhir.
Seperti dilansir inquisitr, Senin (25/5), manusia di pelbagai belahan
dunia ramai-ramai mengunggah video pengalaman mereka mendengar suara
aneh dari langit. Video paling lama dalam catatan Youtube diunggah pada
2011 dari Belarusia.
Berikutnya, rekaman serupa diunggah warga Amerika Serikat, Ukraina,
Kanada, hingga Jepang. Hingga Mei 2015, tiap bulan ada saja pengguna
Youtube yang mengunggah rekaman suara aneh dari langit. Selalu muncul
perdebatan di kolom komentar mengenai keaslian video tersebut oleh para
pengguna Internet.
Aaron Taylor, warga Kota Montana, AS, ikut mengunggah rekaman
pengalamannya mendengar suara langit pada 18 Februari 2012. Dia mengaku
terkejut karena suara yang dia dengar mirip cerita Kitab Injil tentang
terompet Sangkakala, penanda akhir zaman. Deskripsi kiamat melibatkan
alunan terompet dari langit juga diimani umat Muslim dan Yahudi.
"Walau kita berusaha mencari jawaban logis (suara-suara itu), gagasan
bahwa ini tanda akhir zaman bermunculan di kepala saya. Bagaimana bila
suara ini termasuk nubuat tersebut," kata Taylor.
Belum ada keterangan dari jurnal ilmiah maupun upaya konfirmasi pada
ilmuwan kredibel untuk menjelaskan hadirnya suara-suara dari langit itu.
Di blog maupun forum diskusi online, muncul beberapa teori. Di
antaranya suara hasil penggalian bawah tanah, tekanan pipa gas, hingga
gempa bumi.
Selanjutnya, rekaman suara mirip sangkakala diunggah warga Amerika
Serikat, Ukraina, Kanada, Australia, hingga Jepang. Hingga Mei 2015,
tiap bulan ada saja pengguna Youtube yang mengunggah rekaman suara aneh
dari langit. Selalu muncul perdebatan di kolom komentar mengenai
keaslian video tersebut oleh para pengguna Internet.
Berikut kumpulan video pengalaman warga mendengar suara dari langit:
Berikut rangkuman video suara mirip sangkakala dari pelbagai belahan dunia selama 2011 hingga 2015:
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mempercayai bahwa suara terompet dari langit itu bukan sangkakala melainkan fenomena alam biasa untuk bumi.
Ilustrasi Dengungan Bumi (Via: adguk-blog.com)
NASA menegaskan lewat situs Tech in Times, bunyi itu memang datang dari gerakan planet dan bintang. Bahkan suara terompet dari langit itu bisa didengarkan setiap hari.
Ilustrasi Dengungan Bumi (Via: wired.com)
Istilah ini dinamakan The Hum. Mereka menyebut begitu sejak 1970-an
dimana fenomena ini terdengar pertama kali oleh ilmuwan NASA.
The Hum yang berarti dengungan merupakan bunyi semesta dengan
frekuensi rendah dan ini bisa didengarkan oleh penduduk di sebagian
wilayah bumi.
Ilustrasi Dengungan Bumi (Via: feelguide.com)
Aslinya suara ini berfrekuensi sekitar 10hz sementara batas minimal
pendengaran kita yakni 20hz. Di beberapa tempat bunyi ini bisa lebih
keras.
Kota Taco, New Mexico, Amerika Serikat (Via: wrcbtv.com)
Awal mulanya fenomena dengungan ini terdengar di Kota Taos, New
Mexico, Amerika Serikat. Itu sebabnya dengungan ini tersohor dengan nama
Taos Hum.
Hum ini merupakan fenomena biasa. Terkadang telinga manusia pun
sering mendengarkan suara berdenging. Jika malam hari, saat seluruh
mahluk tidur dan peralatan elektronik dimatikan, dengung bumi lebih
jelas terdengar.
Ilustrasi Dengungan Bumi (Via: phactual.com)
Jadi begitu penjelasannya, guys. Hufth, jadi lega, ya. Ternyata itu bukan sangkakala seperti yang disangka banyak orang. Yes, kiamat masih jauh. Hihihi.
Perusahaan pembuat pesawat antariksa SpaceX sukses
meluncurkan roket dan kapsul untuk mengirim kargo ke Stasiun Luar
Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) pada 17 April
lalu. Pada Kamis (21/5), kapsul Dragon dari SpaceX mulai meninggalkan
ISS dan dijadwalkan mendarat di Samudera Pasifik.
Menurut laporan Reuters,
sebelumnya kapsul Dragon tanpa awak ini membawa makanan hingga
peralatan untuk penelitian seberat 1.950 kilo gram untuk enam
antariksawan di ISS.
ISS sendiri merupakan stasiun yang dikelola
oleh 15 negara yang punya misi besar dalam bidang antariksa. ISS
mengorbit Bumi di ketinggian 400 kilo meter.
Badan
antariksa Amerika Serikat, NASA mengatakan, kapsul Dragon dijadwalkan
mendarat dengan parasut di Long Beach dekat California pada Jumat waktu
setempat.
SpaceX terus melakukan misi antariksanya guna
mematangkan teknologi mereka untuk membawa manusia ke planet Mars.
Perusahaan yang berbasis di Hawthorne, California, ini didirikan oleh
Elon Musk yang juga dikenal sebagai pendiri PayPal dan perusahaan mobil
listrik Tesla Motors.
SpaceX dan Boeing diketahui sebagai dua perusahaan swasta yang terikat
kontrak dengan NASA dalam menerbangkan kargo ke ISS guna memenuhi
permintaan para astronaut Amerika Serikat.
Dengan kontrak ini,
NASA berharap bisa melepas ketergantungannya pada roket Soyuz buatan
badan antariksa Rusia untuk mengangkut kargo ke ISS setelah pemerintah
Amerika Serikat menghentikan program pembuatan pesawat antariksa pada
2011.
NASA berharap jika SpaceX dan Boeing dinilai sudah bisa
menjadi transportasi para astronaut, maka NASA dapat berhemat US$ 12
juta atau setara Rp 150 miliar.
Pada September 2014, NASA
menandatangani kontrak senilai US$ 4,2 miliar untuk Boeing dan US$ 2,6
miliar untuk perusahaan perakit wahana antariksa SpaceX.
Peluncuran
roket dan kapsul SpaceX dijadwalkan berlangsung pada 26 Juni mendatang.
Sementara misi meluncurkan roket dan kapsul dengan awak diharapkan
mulai diuji pada 2016 mendatang.
Dalam kitab suci disebutkan salah satu tanda akhir
zaman adalah berbunyinya terompet sangkakala. Di sejumlah negara, warga
mendengar suara aneh seperti terompet yang sangat bising beberapa kali.
Dari mana asalnya?
Salah satu warga yang mendengar suara dari
langit tersebut adalah Kimberly Wookey asal Kanada yang merekam suara
misterius tersebut dan mengunggahnya ke situs YouTube. Wookey
menambahkan bahwa dia tidak percaya bahwa peristiwa memiliki hubungan
dengan agama, atau bahwa suara bisa berasal dari alien, kereta atau
konstruksi.
Melihat fenomena tersebut, para ilmuwan di Badan Penerbangan dan
Antariksa Nasional (NASA) percaya kebisingan berpotensi berasal dari
"kebisingan latar belakang" Bumi.
"Jika manusia memiliki antena
radio--bukan--telinga, kita akan mendengar sebuah simfoni luar biasa
dari suara-suara aneh yang datang dari planet kita sendiri," juru bicara
dari NASA menjelaskan, seperti dikutip dari Tech Times.
NASA
mengatakan bahwa suara tersebut bisa dibandingkan dengan musik latar
yang biasanya dapat didengar di klasik film fiksi ilmiah. Namun, para
pakar menekankan bahwa suara yang datang dari Bumi bukan fiksi ilmiah.
Emisi
radio alami dari planet Bumi seperti ini yang sangat banyak dan lumrah
terjadi, kata NASA. Sementara kebanyakan orang tidak menyadari fenomena
ini, suara-suara terjadi di sekitar orang-orang sepanjang waktu.