Buku : taubat dalam naungan kasih sayang
Karya : Ayatullah Husein Ansariyan
Ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis Ahlulbait as, menginformasikan kepada kita bahwa dosa mempunyai efek buruk di dunia dan di akhirat, dan apabila pelaku dosa tidak bertobat atas dosa-dosanya, maka ia akan terjerat dalam efek-efek burut tersebut.
بَلَى مَن كَسَبَ سَيِّئَةً وَ أَحَاطَتْ بِهِ خَطِيْئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ
“(Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa dan kesalahannya telah meliputi dirinya, mereka itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. “ (QS. al-Baqarah [2] : 81).
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرينَ أَعْمالاً الَّذينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَياةِ الدُّنْيا وَ هُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً أُولئِكَ الَّذينَ كَفَرُوا بِآياتِ رَبِّهِمْ وَ لِقائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمالُهُمْ فَلا نُقيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيامَةِ وَزْناً
“Katakanlah, “Apakah akan Kami memberitahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatan mereka? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka terhapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.” (QS. al-Kahfi [18] : 103-105).
Mereka adalah orang-orang yang telah kafir atas ayat-ayat Ilahi dan membangkang di hadapan Tuhannya. Oleh karena itu segala amal perbuatannya di dunia ini menjadi lenyap, dan tak akan ada timbangan baginya. Timbangan hanya akan berlaku bagi orang-orang yang amal perbuatannya dapat ditimbang. Pembangkangan dan kekafirannya terhadap ayat-ayat Ilahi menjadikan amal dan perbuatannya menjadi lenyap, sehingga tak ada timbangan lagi baginya.
فِيْ قُلُوْبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللهُ مَرَضًا وَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ
“Dalam hati mereka terdapat penyakit, lalu Allah menambahkan penyakit kepada mereka; dan bagi mereka siksa yang pedih karena mereka berdusta” (QS. al-Baqarah [2] : 10).
فَتَرَى الَّذينَ في قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ يُسارِعُونَ فيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشى أَنْ تُصيبَنا دائِرَةٌ فَعَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَ بِالْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِنْ عِنْدِهِ فَيُصْبِحُوا عَلى ما أَسَرُّوا في أَنْفُسِهِمْ نادِمينَ
“(Akan tetapi), kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati orang-orang Yahudi dan Nasrani (untuk menjalin persahabatan dengan mereka), seraya berkata, “Kami takut akan mendapat bencana (dan kami memerlukan bantuan mereka).” Mungkin Allah akan mendatangkan kemenangan (bagi rasul-Nya), atau suatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” (QS al-Maidah [5] : 52).
وَ أَمَّا الَّذينَ في قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزادَتْهُمْ رِجْساً إِلَى رِجْسِهِمْ وَ ماتُوا وَ هُمْ كافِرُونَ
“Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka terdapat penyakit, maka ditambahkan kekotoran mereka, di samping kekotoran mereka (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (QS. At-Taubah [9] :125).
إِنَّ الَّذينَ يَأْكُلُونَ أَمْوالَ الْيَتامى ظُلْماً إِنَّما يَأْكُلُونَ في بُطُونِهِمْ ناراً وَ سَيَصْلَوْنَ سَعيراً
” Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS. al-Nisa [4] : 10).
Berdasarkan ayat-ayat suci diatas dan ayat-ayat lainnya yang senada, para ulama beranggapan bahwa orang-orang jahat itu, kelak di hari kiamat, akan dihukum sedemikian rupa dikarenakan dosa-dosa mereka. Artinya dosa-dosa mereka akan berubah menjadi siksaan yang menyakitkan pada hari pembalasan kelak, dan kejahatan mereka akan mengakibatkan api-api yang sangat pedih mengitari mereka kelak di hari akhir.
إِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَا أَنْزَلَ اللهُ مِنَ الْكِتَابِ وَ يَشْتَرُوْنَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيْلاً أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُوْنَ فِيْ بُطُوْنِهِمْ إِلاَّ النَّارَ وَلاَ يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ أُولَئِكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلاَلَةَ بِالْهُدَى وَ الْعَذَابَ بِالْمَغْفِرَةِ فَمَآ أَصْبَرَهُمْ عَلَى النَّارِ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka, serta bagi mereka siksa yang amat pedih. Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menantang api neraka.” (QS. al Baqarah [2] : 174-175).
مَثَلُ الَّذينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمالُهُمْ كَرَمادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ في يَوْمٍ عاصِفٍ لا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا عَلى شَيْءٍ ذلِكَ هُوَ الضَّلالُ الْبَعيدُ
“Amalan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikit pun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh.” (QS. Ibrahim [14] : 180).
Ayat-ayat diatas menggambarkan kepada kita akan akibat-akibat buruk yang ditimbulkan oleh dosa. Akibat-akibat tersebut antara lain adalah : masuk ke dalam neraka, berada dalam siksaan selamanya, lenyapnya amal dan perbuatan seseorang, meningkatnya pembangkangan dikarenakan enggan untuk bertobat, menjadi barisan musuh-musuh Allah, memutus hubungan dengan Allah Swt.
Dinukil dari buku taubat dalam naungan kasih sayang, karya Ayatullah Husein Ansariyan.
(Erfan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email