Sebelum berjumpa dengan Presiden Ruhani kemarin, Vladimir Putin langsung bersegera menemui Rahbar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khamenei.
Rahbar dalam pertemuan ini menekankan, Amerika tidak berhak mengambil keputuasan apakah Basyar Asad harus tetap eksis ataukah harus lengser.
Ayatullah Khamenei juga menandaskan bahwa sikap Amerika di kawasan Timur Tengah adalah sebuah ancaman.
Rahbar menukaskan bahwa Amerika ingin mewujudkan cita-cita yang pernah diangan-angankan di masa lalu. Yaitu eksis di barat Asia. Akan tetapi, mereka tidak mampu.
Iran dan Rusia tetap bersikeras pada pendirian selama ini bahwa Asad harus eksis dalam proses transisi kekuasaan di Suriah. Tentu, hal ini adalah sebuah kekalahan besar bagi Arab Saudi dan negara-negara Barat.
Dalam pertemuan ini, Vladimir Putin juga menandaskan tidak akan melakukan tindakan apapun yang merugikan negara sahabat di balik layar.
Putin sekarang sudah memulai sebuah pasal baru dalam hubungan dengan Iran. Kehadiran Iran di Perjanjian Kerja Sama Shanghai dan Lembaga Negara-negara Produser Gaz adalah contoh nyata kerja sama bilateral kedua negara.
Krisis Suriah telah merekatkan hubungan Iran dan Rusia. Tentu, hubungan ini telah membuat Barat marah. Suriah sangat penting bagi Iran karena rezim ini berada di garis depan perlawanan melawan Israel.
(Financial-Times/Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email