Liga Arab mendesak masyarakat internasional dan dunia Arab ,untuk mengakhiri pendudukan Israel dari wilayah Palestina. Resolusi yang sesuai dengan hukum internasional, dinilai sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah kedua negara.
Desakan itu, datang setelah pasukan Israel melakukan tindakan keras di tanah Palestina. Sepuluh warga sipil ditangkap Israel pada Ahad (4/12), di sejumlah kota di Palestina. Perahu nelayan di perairan Rafah juga tak luput jadi target kekerasan.
Sekretaris Liga Arab untuk urusan Palestina, Duta Besar Said Abu Ali, mengkritik, kurangnya kemauan intenasional untuk mengakhiri pendudukan Israel. Menurutnya, Palestina tidak diberikan kesempatan untuk mendapatkan hak mereka menentukan nasib sendiri dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.
Hal tersebut dikemukakan Abu Ali dalam acara Conference of Supervisors of Palestinian Affairs ke-97, di Kairo, Ahad (4/12). Ia menyerukan agar 2017 menjadi tahun yang menandai akhir kependudukan Israel dan meminta adanya pembahasan anggaran bagi The United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) untuk pengungsi Palestina.
Kepala Departemen urusan Penggungsi Palestina dari Palestinian Liberation Organization (PLO), Zakariya Al-Agha, berharap, pemerintahan baru Amerika Serikat (AS) bisa mengambil sikap yang terbaik. Sebab, Pemerintahan AS yang sebelumnya telah menunjukkan dukungan terhadap resolusi kedua negara.
Al-Agha juga berharap, konferensi internasional yang membahas perdamaian Palestina bisa diselenggarakan akhir tahun ini atas inisiatif Prancis. Ia memperingatkan, Israel bisa menyebarkan ketakutan dan kekacauan di wilayah Arab dalam upaya mereka mengontrol kekayaan alam Palestina.
Ia juga menegaskan, agresi Israel terhadap Gaza dapat meningkatkan tingkat pengangguran di Palestina. "Pendudukan Israel adalah upaya melegalkan pemukiman dan membungkam pengeras suara masjid yang mengancam adanya perang agama," ujar Al-Agha, dikutip Arab News.
(Arab-News/Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email