Pasukan Irak dalam kelanjutan kemajuannya di Mosul telah berhasil membebaskan makam Nabi Yunus (As) di kota tersebut.
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Press TV, Sabah al-Nu’man, jubir pasukan anti teroris pasukan Irak, mengatakan, kami memegang kedali kawasan Nabi Yunus dan kami mengibarkan bendera Irak di atas kubah, Senin.
"Demikian juga, pasukan-pasukan Irak, Senin, berhasil memegang kendali dua kawasan lain di timur Mosul,” imbuhnya.
Makam Nabi Yunus di Mosul termasuk salah satu tempat ziarah kaum muslim dan umat Kristen.
Kelompok teroris ISIS menghancurkan makam Nabi Yunus pada tahun 2014 dan beberapa pekan setelah menguasai kontrol pelbagai bagian di barat dan utara Irak. Hal ini telah menyulut murka dan protes dunia.
Demikian juga, komandan Letnan Jenderal Abdul-Amir Yarullah, pemimpin operasi Nineveh, hari Senin mengatakan, pasukan Irak membebaskan kawasan al-Jamasah Senin siang.
Demikian juga pasukan khusus Irak, Senin pagi telah membebaskan kawasan al-Kindi dan Kairouan serta mengibarkan bendera Irak di kawasan tersebut.
Sementara itu, Brigadir Jenderal Yahya Rasul, juru bicara operasi bersama Irak, hari Minggu mengmumkan pasukan keamanan telah membebaskan 90% dari wilayah timur kota Mosul dari cengkeraman para teroris ISIS.
"Pasukan keamanan Irak melanjutkan pembesihan dan pencarian kawasan-kawasan yang dibebaskan di Mosul dan hanya tersisa kawasan terbatas di wilayah utara pantai timur, dimana itu juga sekarang ini juga berada di garis bidik pasukan-pasukan Irak,” ucapnya.
Yahya Rasul menambahkan, dalam beberapa hari mendatang kita akan mengumumkan pembebasan penuh wilayah timur Mosul.
Ia mengisyaratkan dalam operasi militer sekarang ini sama sekali tidak ada gangguan. Ia menegaskan, saat ini pasukan kita memegang kontrol tiga jembatan, di kawasan tersebut dan bandara Mosul juga sedang jadi bidikan pasukan-pasukan kami.
Perlu diketahui, pasukan-pasukan Irak dengan dukungan mobilisasi masyarakat, Minggu berhasil membebaskan kawasan Andalus dan Kifaat di kawasan timur kota Mosul.
Operasi pembebasan Mosul, pusat propinsi Nineveh dimulai 17 Oktober lalu, dengan partisipasi puluhan ribu pasukan tentara dan polisi Irak dan dengan disertai pasukan mobilisasi rakyat dan Peshmerga Kurdi.
Haidar al-Abadi, Perdana Menteri Irak yang sebelumnya menjanjikan Mosul, kota terbesar kedua Irak, akan dibebaskan secara penuh sampai akhir tahun kemarin, namun baru-baru ini diumumkan pembebasan kota ini memerlukan waktu tiga bulan lagi.
(Press-TV/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email