Oleh: Haidar Bagir
Agama itu spiritualitas, moralitas dan rahmat. Jika digunakan sebagai ideologi, maka ia akan membuka front konflik terbuka dengan pengikut agama sendiri maupun dengan pengikut agama dan kelompok lain. Oleh karena itu, agama sudah selayaknya berada pada posisinya sebagai pembersih hati, panduan moral dan pendorong amal-amal salih: sebagai rahmah atas semesta alam.
Dalam posisi ini, agama bukan domain sakral yang terpisah total dari domain profan, tapi juga bukan suatu yang dikotomis, eksklusif. Dengan cara begini, agama tidak menjadi totaliter dan mengangkangi segala-galanya, melainkan ia secara alami merembesi semua concern/perhatian kemanusiaan dan memberi tempat semestinya pada penalaran manusia.
Maka itu, perlu ada upaya agar selamanya nilai-nilai spiritual, moral dan estetis agama dibiarkan berdialog dengan ilmu dan akal yang nota bene adalah anugrah Tuhan juga. Fiqih harus diarahkan oleh maqashid syariah (tujuan-tujuan moral penetapan syariah), yang tidak lain adalah kebaikan, keadilan, kemaslahatan bersama dan keselamatan hidup manusia. Arah penerapan syariah juga harus senantiasa memperhatikan konteks yang berlangsung.
Nilai-nilai spiritual, moral dan kebaikan yang menjadi dasar penetapan syariah bersifat universal. Sedangkan fiqih, betapa pun tak terhindarkan untuk kehidupan Muslim, dapat bersifat berbeda-beda jika tak disejalankan dengan nilai-nilai universal tersebut. Maka ijtihad harus bersifat jama’i (lintas disiplin ilmu) yang di dalamnya ahli agama berdialog dengan ahli-ahli lain dan menjadi salah satu sumber – betapa pun amat penting – bersama sumbr-sumber keilmuan lainnya. Di luar fiqih, yang diberi peran sepeti itu, agama dapat banyak menyumbang dalam filsafat ilmu: ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Sebagai catatan akhir, sebagaimana ilmu-ilmu lain, disiplin ilmu agama harus dikembangkan tanpa henti sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan kemanusiaan. Hanya dengan cara ini agama dapat menjalankan peran positif dan mulianya, bukan justru menghambat kemajuan dan menjadi sumber konflik seperti yang terjadi saat ini.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email